Beberapa bulan terakhir, saya cukup disibukkan dengan berbagai kegiatan baik itu di sekolah anak-anak maupun di komunitas. Ketika beberapa acara mesti berjalan bersama, rasanya memiliki dua tangan saja tidak cukup. Waktu 24 jam sehari juga terasa kurang. Ditambah lagi, ada beberapa permasalahan yang terjadi di keluarga, dan pastinya, yang terakhir inilah yang paling banyak menguras emosi dan pikiran. Lalu, bagaimana cara menghadapi masalah hidup yang datang bertubi-tubi?
Banyaknya pekerjaan dan masalah dalam hidup, seringkali bisa menimbulkan stres dan kecemasan. Jangankan masalah yang berat, masalah kecil saja, seperti hari ini misalnya, ketika saya sedang dikejar deadline, di grup perumahan tiba-tiba ada pemberitahuan bahwa hari ini akan ada pemadaman listrik.
Auto panic, kan? Tapi, Alhamdulillah, saya sudah tidak segrusah-grusuh (gegabah) dulu.
Kunci Tenang Hadapi Persoalan Hidup
Semakin bertambah usia, saya mulai paham bahwa manusia memang perlu menjalani berbagai ujian. Sebab, tanpa ujian, manusia tidak akan berkembang. Meski sudah sering diuji, adalah hal yang wajar jika kita panik atau cemas menghadapinya. Namun, saya kini sudah mempunyai beberapa formula agar lebih tenang menghadapi hal-hal yang terjadi di luar keinginan. Mau tahu? Sini saya bocorin.
1. Fokus pada Apa yang Dijalani Saat Ini (Mindfulness)
Saya termasuk orang yang sering melihat ke belakang, tetapi sering mengkhawatirkan masa yang akan datang. Sering pula, saya mencari yang tidak ada, hingga lupa mensyukuri apa yang ada di depan mata.
Saat berada di tengah kesulitan, saya berusaha untuk menghadirkan kembali nikmat-nikmat yang Tuhan beri. Sekecil apapun itu. Sesederhana lolos dari lampu merah, dapat ucapan terima kasih yang tulus dari Pak Ogah, dan lain-lain.
Dalam kaitannya dengan info pemadaman listrik, saya berusaha tenang, dan memutuskan untuk pergi ke cafe di dekat sekolah anak. Alhamdulillah, saya punya uang sekadar untuk membeli segelas kopi. Alhamdulillah, ada suami yang mau menemani.
2. Ambil Waktu untuk Diri Sendiri (Me Time)
Jenuh menjalani aktivitas sehari-hari dapat mempengaruhi produktivitas. Bahkan kadang, rasa lelah dijadikan pembenaran untuk bermalasan.
Kalau apa yang kita jalani hanya berkaitan dengan diri sendiri, tentu tidak masalah, karena tidak merugikan orang lain. Namun, jika apa yang kita kerjakan berhubungan dengan banyak orang, tentu akan menjadi masalah jika kita terus-terusan bermalasan.
Nah, kalau saya sudah berada di titik jenuh, biasanya saya akan mengambil jeda dan menikmati waktu dengan diri sendiri. Biasanya, saya akan me-refresh pikiran dengan bercocok tanam.
3. Bicarakan dengan Orang Lain
Jika me time belum cukup, berbicara dengan seseorang yang kita percayai juga bisa membantu meringankan beban. Mereka mungkin bisa memberikan perspektif baru ataupun sekadar menjadi pendengar yang baik.
4. Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri
Benar bahwa kita harus mengerahkan segala upaya untuk mencapai tujuan kita. Namun, apabila kenyataan meleset dari harapan, tidak perlu terlalu menyesalinya. Sebab, segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, terjadi atas izin-Nya. Tak perlu terlalu menyalahkan diri sendiri.
Introspeksi diri memang penting, tetapi menyesali apa yang terjadi adalah hal yang sia-sia. Kita tidak bisa menarik waktu yang telah berjalan, akan tetapi, kita masih bisa mempersiapkan apa yang akan datang.
5. Bergerak dan Berolahraga
Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan. Bahkan, berjalan santai selama beberapa menit bisa membantu menenangkan pikiran. Hal ini karena saat berolahraga, otak akan mengeluarkan hormon endorfin yang berfungsi untuk mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.
6. Ingat Bahwa Setiap Masalah Ada Solusinya
Sebagai seorang muslimah, saya percaya bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan makhluk-Nya. Dengan selalu mengingat hal ini, saya bisa lebih rileks dalam menghadapi tantangan di setiap fase kehidupan.
7. Bantu Tubuh Lebih Rileks dengan Wewangian
Aromaterapi dapat membantu meningkatkan relaksasi dan meredakan stres. Wewangian yang umumnya digunakan untuk aromaterapi biasanya merupakan minyak esensial yang diekstraksi dari kayu, daun, bunga, ataupun buah-buahan.
Belakangan, saya menemukan parfum yang juga memiliki fungsi relaksasi seperti ini. Parfum ini bisa dipakai setiap saat, entah saat akan menjemput anak sekolah, hangout dengan teman, bahkan saat di rumah.
Penasaran dengan parfumnya? Inilah dia. HINT Zencha Eau de Parfum.
Wanginya lembut, tidak terlalu menusuk hidung. Dan yang paling saya suka, sebagai ibu rumah tangga yang hemat, parfum ini cocok untuk laki-laki maupun perempuan. Jadi, beli satu saja, suami pun bisa ikut pakai. Kebetulan banget, doi sangat suka dengan baunya. Bahkan bisa dibilang, parfum ini lebih boros karena doi yang bolak-balik semprat-semprot.
Karakteristik HINT Zencha Eau de Parfum
Pertama kali mencoba dan menyemprotkan HINT Zencha EDP, wangi sitrus menguar dan mendominasi. Namun, setelah beberapa lama, keluar wangi teh yang menenangkan. Wow, ini wangi kesukaan kami.
Buat teman-teman yang penasaran, karakteristik parfum dari Hint #teaseries ini adalah sebagai berikut:
1. Top Notes: Lemon, Orange, Pink Pepper
Pertama kali disemprotkan, Hint Zencha EDP ini mengeluarkan aroma sitrus dari lemon dan orange.
Lemon dan Orange
Aroma lemon yang segar, dapat membantu menyegarkan pikiran, mengurangi stres, dan memperbaiki suasana hati. Sementara itu, aroma orange-nya dapat membantu menenangkan pikiran, menyejukkan hati, dan memperlambat denyut nadi. Sehingga, aroma ini sangat cocok dipakai saat pikiran tegang dan suasana hati sedang muram.
Pink Pepper
Selain lemon dan orange, top notes parfum ini adalah pink pepper. Pink pepper merupakan salah satu jenis rempah yang memiliki aroma khas, yakni manis, segar, elegan, tetapi ada sentuhan maskulinnya juga. Tak heran, banyak parfum pria menggunakan pink pepper sebagai salah satu komposisinya. Untuk itulah, Hint Zencha EDP, bisa dipakai baik untuk laki-laki maupun perempuan.
2. Middle Notes: Sencha, Sage Clary, Orris
Setelah aroma sitrus menguap, sekitar 15 menit kemudian, muncullah aroma teh dari Sencha Tea, berpadu dengan aroma Sage Clary dan Orris yang menenangkan.
Sencha
Sencha tea adalah teh hijau Jepang yang dibuat melalui proses pengukusan. Jenis teh ini ditemukan oleh petani teh bernama Nagatani Soen yang ingin menikmati teh dengan cara yang lebih sederhana.
Keberadaan teh sebagai minuman yang kaya manfaat tidak perlu diragukan lagi. Teh mengandung antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas. Aromanya yang menenangkan, diyakini dapat membantu meredakan stres, serta membuat otot dan saraf tubuh menjadi lebih rileks.
Clary Sage
Clary Sage adalah tanaman herbal yang bunga dan daunnya dapat digunakan sebagai obat, dengan cara diekstrak menjadi essential oil. Manfaatnya antara lain untuk menenangkan dan menyejukkan pikiran.
Orris
Minyak orris adalah bahan dasar pembuat parfum yang harganya cukup mahal, bahkan lebih mahal dari emas, karena keberadaannya yang langka. Aromanya lembut, seperti gabungan antara aroma rasberi, bunga violet, dan pepper.
3. Base Notes: Vetiver, Cedarwood, Tonka Bean
Aroma akhir yang paling sensasional dari parfum ini adalah aroma earthy dan woody dari Vetiver dan Cedarwood, serta aroma lembut dan manis dari Tonka Bean.
Vetiver
Vetiver atau akar wangi adalah sejenis rerumputan yang telah lama dijadikan sebagai sumber wewangian. Aromanya yang lembut dan manis dengan sentuhan earthy dan woody yang khas, dapat menciptakan keharuman yang elegan dan menenangkan.
Cedarwood
Cedarwood adalah minyak esensial yang berasal dari pohon cedar. Aromanya hangat, tidak terlalu menyengat, serta memiliki efek menenangkan. Bahkan, aroma cedarwood juga dipercaya dapat meningkatkan fokus.
Tonka Bean
Tonka Bean adalah biji hitam yang berasal dari pohon Tonka yang memiliki aroma khas, yaitu manis seperti vanila dan karamel. Aroma tonka bean yang manis, dapat memberikan relaksasi pada otak dengan cara meningkatkan produksi hormon serotonin secara alami.
~~~
Itulah beberapa hal yang saya lakukan saat berada di titik jenuh, atau saat menghadapi berbagai persoalan hidup. Memang, butuh waktu untuk melatih diri agar bisa cepat menguasai keadaan atau menemukan ketenangan. Dan tak bisa dipungkiri, terkadang, kita perlu unsur pendukung untuk menemukan ketenangan itu, seperti support dari orang-orang sekitar, dari hobi yang kita tekuni, ataupun dari benda-benda seperti parfum dan yang lainnya. At the end, ada satu hal yang saya pahami setelah mengalami siklus hidup yang naik turun, yaitu bahwa pada akhirnya, bukan banyaknya harta atau jabatan, yang kita cari dalam hidup adalah ketenangan.