2009, saya yang sudah terlalu lelah jika setiap hari harus pulang malam, akhirnya memutuskan untuk mencari kos di dekat kampus. FYI, dulu setiap pagi saya mengajar di Bogor, lalu sore harinya saya kuliah di Jakarta. Biasanya kuliah berakhir jam 21:15 WIB, 15 menit lebih awal dari jadwal seharusnya. Dan ini menguntungkan saya karena saya masih bisa berusaha untuk mengejar waktu menuju stasiun, demi bisa pulang dengan KRL. Saat itu, kereta terakhir menuju Bogor dari stasiun Pasar Minggu adalah sekitar jam 21:30. Jika sedang apes, kereta terlewat, dan saya harus naik angkot menuju Depok. Dari Depok pindah angkot menuju Bojong Gede, namun biasanya saya sudah dijemput oleh Om di Citayam (terima kasih banyak, Om Edy. Arin ngga bisa balas kebaikan Om dan Bulik selama ini). Jika saya pulang kuliah dengan menumpang angkot, saya baru sampai di Cilebut sekitar pukul 23:30 WIB.
Lelah? Banget. Apalagi besoknya saya harus bangun pagi-pagi sekali untuk bersiap mengajar. Maka dari itu, saya memutuskan untuk indekos di dekat kampus, sehingga saya tak perlu khawatir pulang malam. Toh, berangkat pagi-pagi dari Jakarta ke Bogor itu lebih nyaman buat saya, karena kereta masih sepi.
Lanjut soal indekos, alhamdulillah, Allah Maha Baik. Saya dipertemukan dengan ibu kost terbaik sedunia. Hanya dengan Rp 300.000,- sebulan, di Jakarta, saya mendapat kamar yang sudah dilengkapi dengan lemari, tempat tidur, dan kamar mandi dalam. Kamar mandinya pakai kloset duduk lagi. Murce kan? Belum lagi hampir setiap malam sepulang kuliah ibu kos menawari kami, anak-anak kos, dengan jus tomat atau jus pepaya atau jus jambu buatannya. Barokallah untuk Bu Lucy, ibu kos kami.
Waktu pertama kali melihat-lihat kos ini, saya memang langsung yakin dan tanpa pikir panjang langsung memberikan "tanda jadi" karena ibu kos sangat ramah. Malah tanpa sengaja kami saling curhat, tentang saya yang baru ditinggal ibu untuk selama-lamanya, dan tentang ibu kos yang di tahun sebelumnya juga ditinggal oleh suami tercintanya. Ya, sampai sejauh itu.
Bulan-bulan selanjutnya kami semakin dekat. Ibu kos pun tak sungkan bertanya, "Arin sudah punya calon belum?"
Saya yang saat itu memang jomblo fi sabilillah *uhuk*, menjawab, "Belum, Bu.. Belum ada yang mau, hehe..."
Namun tak lama setelah itu, mantan kekasih yang ada di Jogja tiba-tiba datang. Datangnya lewat friendster lagi, yang kemudian berlanjut ke facebook. Haha... Padahal saat itu ibu kos berniat mengenalkan saya pada keponakannya. Ya sudah, saya "terpaksa" menolak.
"Saya sudah 'diminta' sama seseorang, Bu..." jawab saya.
Ibu agak terkejut, terlihat sedikit kecewa karena tak jadi menjodohkan keponakannya dengan saya, tapi sejurus kemudian beliau berubah menjadi heboh. Hihi... Ketika saya ceritakan semuanya, beliau mengaku bersyukur dan mendoakan semuanya berjalan lancar. Ya, memang hubungan saya dengan ibu kos sudah sedekat itu dulu. Bahkan, saat ulang tahun saya yang ke-21, ibu memberikan kejutan. Beliau menyambut saya yang saat itu baru pulang kuliah dengan tumpukan donat merek terkenal yang disusun mengerucut, lengkap dengan lilinnya. Luar biasa ya? Adakah ibu kost yang lebih baik dari beliau?
Dan ketika hari pernikahan saya hampir tiba, ibu memberi saya sebuah kado besar. Benar-benar besar, sampai beliau bilang, "Maaf ya, Rin, ibu bingung mau bungkusnya macam mana. Nggak usah dibungkus nggak apa-apa ya?"
Tentu saja tidak masalah buat saya. Yang penting kan isinya. #Eh, becandaaa... Bukan, bukan itu maksud saya. Mendapat perhatian sebesar itu saja sudah sangat membahagiakan buat saya. Saya tak pernah mengharap pemberian apapun dari ibu kos, karena beliau sudah sedemikian baik terhadap saya, sejak saya menjadi salah satu penghuni kos-nya.
Lalu, apakah isi kadonya? Sesuai dengan judul tulisan ini, ibu kos menghadiahkan sebuah kompor gas untuk saya. Mereknya Rinnai, warnanya hitam.
Alhamdulillah...
Kompor gas inilah yang saya pakai untuk melayani suami dan anak-anak saya; untuk menjerang air mandi saat cuaca dingin, untuk membuatkan teh/kopi setiap hari, juga untuk memasak makanan. Insya Allah, apa yang telah saya lakukan dengan kompor itu selama kurang lebih 9 tahun ini, ikut mengalirkan pahala pada pemberinya. Aamiin YRA.
Umur kompor ini sudah lebih dari 9 tahun, karena saya menikah di bulan November tahun 2009. Meski ada beberapa bagian yang sudah terkelupas, itu karena kelalaian saya sendiri. Dulu saat dapur di kontrakan masih di luar, saya jarang sekali membersihkan kompor ini. Ditambah lagi, di luar dia terkena panas dan hujan. Komplit lah.
Dan alhamdulillah, memasuki tahun ke-10 usianya, performanya masih oke punya. Baru tahun lalu saya memanggil teknisi kompor untuk memperbaiki dan membersihkannya. Itu pun sebenarnya hanya menyetel ulang karena saya beralih ke bright gas.
Ceritanya begini, saya beralih menggunakan bright gas yang berwarna pink, karena saat itu keberadaan gas melon 3 kg agak langka. Nah, kata Pak Teknisi, perbedaan tekanan antara bright gas dan gas melon lah yang mengakibatkan kompor ini macet. Dan hal ini tidak hanya terjadi pada kompor yang saya miliki, karena kata Pak Teknisi lagi, belakangan ini pelanggannya mengeluhkan hal yang sama.
Berkat keahlian tangan Pak Teknisi, alhamdulillah kompor gas Rinnai saya bisa digunakan kembali, baik ketika dipasangi gas melon 3 kg maupun ketika dipasangi bright gas yang berwarna pink.
Jadi terbukti yaa, kalau kompor gas Rinnai itu awet.
Dan menurut saya, ada 3 keunggulan Rinnai dari yang lain, sehingga Rinnai pantas dijadikan pilihan oleh generasi jaman now, yaitu;
1. Harganya terjangkau
Untuk pasangan muda, kompor gas Rinnai sangat cocok dijadikan pilihan. Ya kan, di awal kehidupan berumah tangga biasanya kebutuhan lagi banyak-banyaknya, so kita mesti bijak membelanjakan uang. Kalau ada yang murah dan berkualitas, ngapain pilih yang mahal, bukan?
2. Cocok untuk kado
Nih, buat yang bingung mau kasih kado apa untuk pernikahan sahabat atau saudara, kasih kompor gas aja. Dijamin berguna.
Jadi untuk teman-teman yang bingung mau cari kado untuk pernikahan sahabat atau saudara dekat, kompor gas Rinnai cocok banget deh, karena #RinnaiPilihanGenerasiNow ☺
Saya yang saat itu memang jomblo fi sabilillah *uhuk*, menjawab, "Belum, Bu.. Belum ada yang mau, hehe..."
Namun tak lama setelah itu, mantan kekasih yang ada di Jogja tiba-tiba datang. Datangnya lewat friendster lagi, yang kemudian berlanjut ke facebook. Haha... Padahal saat itu ibu kos berniat mengenalkan saya pada keponakannya. Ya sudah, saya "terpaksa" menolak.
"Saya sudah 'diminta' sama seseorang, Bu..." jawab saya.
Ibu agak terkejut, terlihat sedikit kecewa karena tak jadi menjodohkan keponakannya dengan saya, tapi sejurus kemudian beliau berubah menjadi heboh. Hihi... Ketika saya ceritakan semuanya, beliau mengaku bersyukur dan mendoakan semuanya berjalan lancar. Ya, memang hubungan saya dengan ibu kos sudah sedekat itu dulu. Bahkan, saat ulang tahun saya yang ke-21, ibu memberikan kejutan. Beliau menyambut saya yang saat itu baru pulang kuliah dengan tumpukan donat merek terkenal yang disusun mengerucut, lengkap dengan lilinnya. Luar biasa ya? Adakah ibu kost yang lebih baik dari beliau?
Dan ketika hari pernikahan saya hampir tiba, ibu memberi saya sebuah kado besar. Benar-benar besar, sampai beliau bilang, "Maaf ya, Rin, ibu bingung mau bungkusnya macam mana. Nggak usah dibungkus nggak apa-apa ya?"
Tentu saja tidak masalah buat saya. Yang penting kan isinya. #Eh, becandaaa... Bukan, bukan itu maksud saya. Mendapat perhatian sebesar itu saja sudah sangat membahagiakan buat saya. Saya tak pernah mengharap pemberian apapun dari ibu kos, karena beliau sudah sedemikian baik terhadap saya, sejak saya menjadi salah satu penghuni kos-nya.
Lalu, apakah isi kadonya? Sesuai dengan judul tulisan ini, ibu kos menghadiahkan sebuah kompor gas untuk saya. Mereknya Rinnai, warnanya hitam.
Alhamdulillah...
Kompor Gas Rinnai |
Kompor gas inilah yang saya pakai untuk melayani suami dan anak-anak saya; untuk menjerang air mandi saat cuaca dingin, untuk membuatkan teh/kopi setiap hari, juga untuk memasak makanan. Insya Allah, apa yang telah saya lakukan dengan kompor itu selama kurang lebih 9 tahun ini, ikut mengalirkan pahala pada pemberinya. Aamiin YRA.
Umur kompor ini sudah lebih dari 9 tahun, karena saya menikah di bulan November tahun 2009. Meski ada beberapa bagian yang sudah terkelupas, itu karena kelalaian saya sendiri. Dulu saat dapur di kontrakan masih di luar, saya jarang sekali membersihkan kompor ini. Ditambah lagi, di luar dia terkena panas dan hujan. Komplit lah.
Dan alhamdulillah, memasuki tahun ke-10 usianya, performanya masih oke punya. Baru tahun lalu saya memanggil teknisi kompor untuk memperbaiki dan membersihkannya. Itu pun sebenarnya hanya menyetel ulang karena saya beralih ke bright gas.
Ceritanya begini, saya beralih menggunakan bright gas yang berwarna pink, karena saat itu keberadaan gas melon 3 kg agak langka. Nah, kata Pak Teknisi, perbedaan tekanan antara bright gas dan gas melon lah yang mengakibatkan kompor ini macet. Dan hal ini tidak hanya terjadi pada kompor yang saya miliki, karena kata Pak Teknisi lagi, belakangan ini pelanggannya mengeluhkan hal yang sama.
Berkat keahlian tangan Pak Teknisi, alhamdulillah kompor gas Rinnai saya bisa digunakan kembali, baik ketika dipasangi gas melon 3 kg maupun ketika dipasangi bright gas yang berwarna pink.
Jadi terbukti yaa, kalau kompor gas Rinnai itu awet.
Kompor gas Rinnai Cetlon, harganya terjangkau |
Dan menurut saya, ada 3 keunggulan Rinnai dari yang lain, sehingga Rinnai pantas dijadikan pilihan oleh generasi jaman now, yaitu;
1. Harganya terjangkau
Untuk pasangan muda, kompor gas Rinnai sangat cocok dijadikan pilihan. Ya kan, di awal kehidupan berumah tangga biasanya kebutuhan lagi banyak-banyaknya, so kita mesti bijak membelanjakan uang. Kalau ada yang murah dan berkualitas, ngapain pilih yang mahal, bukan?
2. Cocok untuk kado
Nih, buat yang bingung mau kasih kado apa untuk pernikahan sahabat atau saudara, kasih kompor gas aja. Dijamin berguna.
3. Awet dan mudah dibersihkan
Yes, seperti cerita saya di atas tadi, selama 9 tahun memakai kompor gas Rinnai, baru tahun kemarin saya memanggil teknisi. Itu pun problemnya bukan di spare part yang rusak, tapi di tekanan gas yang saya pakai.Kelebihan Kompor Gas Rinnai |
Jadi untuk teman-teman yang bingung mau cari kado untuk pernikahan sahabat atau saudara dekat, kompor gas Rinnai cocok banget deh, karena #RinnaiPilihanGenerasiNow ☺