Beberapa waktu terakhir, teman-teman blogger ramai membicarakan sebuah perusahaan baru di bidang pengiriman logistik bernama Paxel. Awalnya saya sempat skeptis, "Yang bener aja, masa bikin ekspedisi sehari sampai? Oh, mungkin maksudnya cuma dalam kota aja kali yaa... Tapi kalau cuma dalam kota mah, bisa dikirim pakai motor aja dong, kayak yang sudah-sudah? Ini yang bikin Paxel apa nggak salah strategi nih?" begitu batin saya.
Dan saat mendapatkan undangan untuk hadir dalam acara Blogger Gathering with Paxel, saya langsung semangat. Saya minta izin pada suami, apakah boleh datang ke acara itu? Alhamdulillah, suami mengizinkan. Bahkan, jika rencana awalnya saya akan mengajak Aga ikut serta, suami malah menyarankan agar Amay Aga di rumah saja bersamanya. Alhamdulillah. Padahal jadwalnya cukup lama, lho, karena acaranya sendiri dimulai pukul 14:00 dan berakhir pukul 18:00. Tapi alhamdulillah, suami sangat mendukung kegiatan saya ini. Jadi, saya tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya harus mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang tadinya hanya berputar-putar di kepala saja.
Tibalah saatnya acara dimulai. Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, MC mempersilakan Bapak Johari Zein, co-founder Paxel untuk berbicara di depan. Terus terang nih, saat baru datang dan memasuki ruangan, saya sempat berpapasan dengan beliau. My first impression about him be like, "Waduh, kok agak serem nih," hihi... Soalnya beliau ini cool banget.
|
Pak Johari Zein, co-founder Paxel |
Tapi kemudian pandangan saya berubah 180 derajat, setelah beberapa menit beliau berbicara di depan.
FYI, Bapak Johari Zein, pada tahun 1990 - 2016, merupakan salah satu dari dewan direksi JNE. Tahun 2016 beliau keluar dari jajaran direksi, kemudian menjadi komisaris JNE sampai saat ini. Setelah menjadi komisaris itulah, beliau memiliki banyak waktu luang, dan beliau pun menggunakan waktunya untuk mewujudkan ide-ide briliannya, salah satunya yaitu Paxel. Selain sebagai co-founder Paxel, beliau juga merupakan founder OMIYAGO INDONESIA, #BuahTanganOnTheGo. Kapan-kapan saya tulis tentang OMIYAGO ini deh. :)
Pak Johari Zein ini seorang mualaf, dan dalam menjalankan bisnisnya, beliau tidak pernah terlepas dari tuntunan ayat-ayat Al-Qur'an. Salah satunya adalah apa yang terdapat dalam Q.S Al-Ma'un. Inilah yang membuat pandangan saya terhadap beliau berubah. Bukan karena mualafnya ya, tapi karena Spiritual Manajemen yang dianutnya.
|
Q.S Al-Ma'un |
Pak Johari Zein meyakini bahwa bisnis kita akan berkembang dengan baik, jika kita menjalankan apa yang Tuhan perintahkan, di antaranya adalah dengan berbuat baik pada sesama. "Sesama" ini dimulai dari dalam perusahaan itu sendiri, contohnya dengan penggunaan istilah Happiness Hero, Pahlawan Kebahagiaan, untuk menggantikan kata "kurir".
Luar biasa yaa.. Kita yang mendengar istilah Happiness Hero saja ikut bahagia 'kan? Iya, memang sama-sama kurir, tapi dari istilah yang dipakai, sudah terasa "nguwongke" atau "ngajeni" sesama manusia, ya nggak? Sama halnya dengan istilah Asisten Rumah Tangga untuk menggantikan kata "pembantu". Terdengar dan terasa lebih halus, bukan?
Kalau kurirnya saja disebut dengan Happiness Hero, berarti yang dibawanya adalah kebaikan dan kebahagiaan. Dan untuk membawakan kebaikan dan kebahagiaan, Hero harus bahagia dan baik juga kan? Logikanya seperti itu. Ini sesuai dengan misi Paxel untuk
#AntarkanKebaikan.
Tak hanya baik pada diri sendiri (perusahaan dan semua yang terlibat di dalamnya), Paxel juga baik pada orang lain. Paxel ini perusahaan baru, belum banyak keuntungannya, tapi Paxel sudah #AntarkanKebaikan ke mana-mana. Contohnya, Paxel berbagi komputer ke sebuah sekolah terpencil di Serang. Selain itu, Paxel juga menjadi donatur tetap Rumah Harapan Indonesia.
Rumah Harapan Indonesia adalah rumah singgah untuk anak-anak yang sakit (usia 0-17 tahun) dari keluarga tidak mampu yang berasal dari luar Jakarta, yang dirujuk untuk berobat atau rawat jalan di Jakarta. Founder-nya adalah
Kak Valencia Mieke Randa.
Mendengar cerita Kak Valen mata saya sempat menggenang. Bagaimana tidak? Ada seorang adik yang bahkan sudah divonis oleh dokter bahwa hidupnya tak lama lagi, tapi karena Kak Valen meyakini bahwa
hati yang gembira adalah obat yang paling mujarab, adik itu sekarang sudah sehat. Luar biasa ya?
Kak Valen berpesan, "Kalau kita pernah mendapatkan kebaikan dari orang lain, jangan biarkan kebaikan itu putus di tangan kita. Jadilah pengantar kebaikan, dan dengan itu kita bisa mewujudkan rantai kebaikan (kebaikan yang tak pernah putus)." Pesan ini saya catat dalam ingatan. Nah, untuk teman-teman yang membutuhkan informasi lebih jauh tentang Rumah Harapan Indonesia ini, silakan mengunjungi
http://rumah-harapan.com/.
Kembali ke Paxel yaa...
MENGAPA DINAMAKAN PAXEL?
Paxel berasal dari kata
Pax, yang artinya passenger (dalam hal ini adalah package atau paket), dan
Accelerate yang artinya mempercepat. Paxel adalah perusahaan jasa pengiriman berbasis teknologi aplikasi, yang berkomitmen untuk mengirimkan paket dengan cepat.
"Paxel ini dibuat bukan untuk menyaingi JNE atau ekspedisi lainnya. Jauh lah." Kata Pak Johari Zein, saat menjawab pertanyaan saya, tentang jasa pengiriman yang sudah ada saat ini. "Tapi fokus dari Paxel, adalah
mengirim barang di hari yang sama. Kalau dalam kota saja, bisa dikirim pakai motor, tapi kalau dari Solo sampai Jakarta? Gempor motornya," lanjut beliau sembari tertawa.
Okay, akhirnya pertanyaan saya terjawab. Jadi fokus dari Paxel adalah di
same day service-nya. Makanya, Paxel baru dibuka di kota-kota yang ada bandaranya. Dan untuk mendukung layanan
same day service ini, paket-paket di Paxel dikirim secara ESTAFET. Jadi, Hero di
first mile dan
last mile itu berbeda.
Lanjut yaa...
AREA JANGKAUAN PAXEL SAAT INI
Kemarin saya membuat status di whatsapp tentang Paxel, dan beberapa orang teman bertanya,
"Di Purworejo udah ada belum, Rin?"
"Di Kalimantan udah ada belum, Rin?"
Nah, di sini saya akan jawab. Karena Paxel ini masih baru, jadi Paxel baru tersedia di Jabodetabek, Bandung, Jogja, Solo, dan Semarang.
|
Area Jangkauan Paxel sementara ini |
Tapi di acara kemarin, Paxel berjanji akan segera memperluas area jangkauan koq. Semoga segera sampai di kotamu yaa, biar aku bisa #AntarkanKebaikan ke situ. Eeeaaaa...
SIZE CHART
Dan yang membedakan Paxel dengan ekspedisi lainnya adalah, tarifnya tidak tergantung kilogram. Ada
size chart sendiri, yaitu;
small, medium, dan
large. Maksimum ukuran paket yang bisa diterima adalah dengan dimensi
50cm x 50cm x 50cm. Kenapa? Karena Hero Paxel masih menggunakan sepeda motor untuk pick up barang kita.
BERAPA ONGKOS KIRIMNYA?
Nah, ini perbedaan Paxel dengan yang lain. Tarifnya flat.
|
Ongkos Kirim Via Paxel |
Nggak bingung kan bacanya?
Jadi misal gini. Kemarin saya kirim barang ke area dalam kota, Solo-Solo, dengan ukuran
small, ongkos kirimnya adalah Rp 18.000,-
Teman saya dari Solo, kirim barang ke Jakarta dengan ukuran
large, ongkos kirimnya adalah sebesar Rp 80.000,-
Mahal? Sepintas memang terlihat mahal. Tapi untuk same day service, ongkos kirimnya masuk akal koq, daripada antar sendiri barangnya kan... Jadi misal butuh waktu buru-buru untuk kirim dokumen, jika memakai ekspedisi lainnya mungkin butuh waktu sampai keesokan harinya, bisa coba kirim via Paxel.
KELEBIHAN PAXEL LAINNYA
|
Kelebihan Paxel |
Kelebihan Paxel dibanding Ekspedisi lainnya, antara lain:
1. No Cancel --> Paketmu tidak akan ditolak, asalkan masih masuk di coverage area dan bukan barang-barang yang terlarang yaa...
2.
Preferred Time Slot --> Kita bisa memilih waktu yang kita inginkan. Misal nih, seharusnya paket sampai di jam 14:00 - 16:00, tapi di jam itu kita masih ada di kantor sehingga rumah kosong, di situ kita bisa pilih waktu pengantaran, sampai jam 10 malam.
3.
Flat Price --> Tarifnya flat
4. No Distance Limit --> Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bagi Paxel, jarak bukan masalah, karena sistem pengiriman barang dilakukan secara estafet.
5. Money Back Guarantee --> Kalau paketmu tidak terkirim tepat waktu, jangan khawatir, uangmu akan kembali.
6. Free Insurance up to 10 million IDR --> Kalau ada kehilangan atau kerusakan barang dalam pengiriman, tenang, ada asuransi sampai Rp 10 juta. Dan jika nilai barang yang dikirim lebih dari Rp 10 juta, disediakan opsi untuk membayar asuransi tambahan.
Oya, kemarin saya sempat kirim paket ke Semarang lho...
|
Hero Paxel, Full Smile |
Setelah create shipment melalui aplikasi, saya menunggu Hero Paxel menjemput paket ke rumah. Bisa dilihat di tracking di bawah ini, paket saya dijemput sekitar jam 10:40 WIB, dan perkiraannya, barang akan sampai di Semarang antara pukul 20:00 - 22:00 WIB atau jam 8-10 malam.
Ya, tracking Paxel memang sangat detail.
Meski estimasi di aplikasi, barang akan sampai antara jam 8-10 malam, nyatanya sebelum maghrib barang sudah diantar. Alhamdulillah.
Foto di bawah adalah foto Mas Imam, kakak saya, saat menerima paket dari Hero Paxel di Semarang.
Di aplikasi pun kita bisa melihat apakah paket kita sudah benar-benar disampaikan atau belum. Di bagian atas ada simbol lonceng atau notifikasi, kita bisa klik kalimat "Check your Proof of Delivery" dan melihat dengan detail siapa penerimanya.
Nggak usah bingung dengan nama recipient-nya, kenapa Ika Puspitasari dan bukan Mas Imam seperti foto di atas, karena Mas Imam adalah suaminya. Wkwkwkwk...
Nggak usah bingung pula dengan nama Vina di "received by"-nya, karena Vina adalah anaknya. Xixixi...
Oya, dan sebagai bukti bahwa paket kita benar-benar telah disampaikan, Paxel akan memfoto penerima dan meminta tanda tangannya. Seperti yang tertera di bawah ini.
Jadi misal yang menerima paket adalah tetangga kita, lalu tetangga kita nggak mau ngaku, kita bisa tunjukkan foto dan tanda tangannya di sini. Hayo, mau bohong lu? Hihii... Karena pernah kan ada kejadian, pembeli belum menerima barang, tapi dari ekspedisi mengaku sudah mengantarkan. Ternyata tetangganya nakal.
Nah, via Paxel, kau takkan bisa berdusta. :D
Setelah membuktikan bahwa same day service yang ditawarkan Paxel bukan cuma bualan, rasanya saya jadi ingin berbisnis Frozen Food lagi.
Ingat kan, saya dulu pernah jualan Cilok dan Siomay? Dulu saya sering minta tolong pada
Geget untuk mengantarkan Cilok dan Siomay kepada pelanggan di area Solo Raya. Dan untuk kiriman ke luar kota, karena Cilok dan Siomay yang saya jual bisa tahan sampai 3 hari di suhu ruang, saya mengusahakan mengirimnya dengan paket tercepat.
Tapi pernah, kiriman yang seharusnya sampai 2 hari kemudian (sesuai estimasi ekspedisi, dari Solo-Bandung), baru sampai ke tangan pelanggan di hari ke lima. Alhasil, Cilok dan Siomay sudah berjamur. Hiks... Saya pun rugi karena harus mengganti uang pembeli. Sedihnya, dari pihak ekspedisi tidak mau mengganti. *cry
Jadi teman-teman, yang punya bisnis Frozen Food, atau yang seperti Mbak Ety Abdoel, punya bisnis pizza yang pelanggannya sudah tersebar di mana-mana, coba kirim via Paxel deh. Download aplikasinya, pakai kode referral arintaadiningtyas (tanpa spasi) kalau pingin dapat 100K. Buruan! Promonya cuma sampai 7 Desember lho! Jangan sampai kelewatan.
Dan dengan menggunakan Paxel, berarti teman-teman sudah #AntarkanKebaikan