Jackstar: Launching Menu Baru dan Program untuk Yatim Piatu

Saturday, November 26, 2016

Tanggal 19 Nopember kemarin, saya berkesempatan menghadiri launching menu baru di Jackstar bersama Komunitas Blogger Solo. Akhirnyaaa...saya ketemu juga dengan blogger-blogger kece itu, setelah sekian lama SKSD via WA grup. ☺✌ Sebenarnya Blogger Solo udah sering ketemuan kayaknya, tapi sayanya yang suka berhalangan ikut. Kenapa? Kenapa lagi kalau bukan karena ngga mungkin ninggalin Aga? Hehe......
Read More

Pengalaman Mama di #UsiaCantik; Stroke Bisa Sembuh, Asal...

Tuesday, November 22, 2016

Tentang Mama Mertua Euis Sursilawati atau oleh teman-teman sekolahnya akrab dipanggil dengan nama Euis Begy, adalah mama mertua saya. Kami bertemu pertama kali di tahun 2005. Saat itu saya kelas 3 SMA, dan sudah dekat dengan Mas Yopie, yang kini menjadi suami saya. Kesan pertama, tentu selain deg-degan dan salah tingkah yang saya rasakan, yaitu bahwa Mama adalah orang yang friendly.  Pertemuan...
Read More

4 Tips Aman Ikut Arisan a la Irawati Hamid

Saturday, November 19, 2016

photo credit: https://www.mojomarketplace.com/item/arisan Arisan identik dengan kegiatan para Nyonya, benar tidak? Iya, kebanyakan, yang mengikuti kegiatan arisan adalah para ibu. Jarang sekali bapak-bapak mengadakan arisan. Setidaknya, ini berdasar pengamatan di lingkungan terdekat saya. Jika ibu saya dulu mengkuti beberapa macam arisan, dari arisan PKK, arisan RT, RW, juga arisan...
Read More

Belajar Tentang Toxoplasma Gara-Gara Rahayu Pawitri

Saturday, November 12, 2016

Hai.. Selamat Weekend.. Pada kemana nih weekend ini? Saya sih di rumah saja karena kebetulan Pak Yopie ke Bandung, hehe.. Lagipula hari Sabtu tadi ada Expo Pendidikan di sekolah Amay, dan hari Minggu besok insya Allah akan ada pertemuan parent's club yang diadakan rutin setiap minggu ke dua tiap bulannya. Jadi yaa, ga bisa jalan-jalan, hehe.. Oya, weekend ini saya mau menulis tentang Mbak Rahayu...
Read More

Facebook "On This Day", Membantuku Menghapus Curhatan Geje

Friday, November 11, 2016

Menjadi seorang Mama sejak hampir 6 tahun belakangan, saya belajar banyak hal, meskipun belum semua ilmu parenting saya kuasai dengan benar. Saya belajar cara bernegosiasi, meski seringnya berakhir dengan nada yang meninggi. Saya belajar untuk bisa begadang, padahal biasanya saya tidur pulas saat malam menjelang. Saya belajar untuk jadi pemberani, padahal sebelumnya dengan kecoa saja takut setengah mati. Dan masih banyak belajar-belajar lainnya, yang saya tak sempat menuliskannya. Tak sempat atau tak ingat yaa.. Ya itulah pokoknya. 

Setiap kali selesai memarahi si sulung, saya minta maaf, memeluk dan kemudian berjanji untuk lebih sabar lagi esok hari. Setiap kali tersadar telah mengabaikan si bungsu, saya sering menyesal, dan berjanji bahwa esok akan lebih memberi perhatian lagi. Dan yaa..janji terkadang tinggal janji saja. Esoknya saya masih susah mengontrol emosi, masih sibuk dengan jari-jemari mengetik sana sini. Mata memandang mereka tapi pikiran melayang entah kemana. Internet memang luar biasaaa pengaruhnya.

Saya terlena, hingga penyesalan selalu datang setelah semua terjadi. Saya terlupa, hingga harus diingatkan lagi, setiap hari.

Dan ketika Kopdar bareng ibu-ibu IIDN, Mba Ety Abdoel menyampaikan materi tentang "Internet Baik", saya seperti tertampar. Detik itu juga saya berjanji untuk berusaha "puasa digital". Saya mesti membagi waktu dengan benar, kapan boleh pegang HP, dan kapan harus pegang anak-anak.

Sekarang Amay sudah 6 tahun, sudah pandai membaca. Dia terkadang browsing tentang binatang-binatang yang ia ingin tahu populasinya, habitatnya, makanannya, dll. Dia juga sering meminta tolong pada saya untuk mencari kata ini-itu dalam bahasa Inggris, bahasa yang sedang digandrunginya selain bahasa Jepang. Dan begitu dia tahu bahwa google translate itu bersuara, dia terkekeh, takjub, dan makin penasaran dengan yang lainnya.

Saya tidak boleh lengah sekejap mata pun, jika Amay sudah memandangi layar, baik layar HP maupun layar monitor. Karena seperti mata pisau, internet bisa membantu kita, namun juga sekaligus bisa membuat celaka. Mencegahnya menggunakan internet saya rasa tidak benar juga, karena khawatirnya nanti dia penasaran dan mencobanya secara diam-diam. Membiarkannya berselancar tanpa pengawasan juga sama halnya dengan mendorongnya ke jurang. Jadi saya memilih untuk memperkenalkan internet yang BAIK. Bertanggungjawab - Aman - Inspiratif - Kreatif.

by Ety Abdoel

Saya lalu ingat lagi tulisan Mak Mutia Elisa Karamoy tentang Menghapus Jejak Digital. Kalau anak-anak bisa kita dampingi saat mereka bermain di dunia maya yang belum sepenuhnya dimengerti oleh mereka. Lha kalau kita? Kita ini terkadang permisif pada diri sendiri. (Meminta anak untuk bersabar, tapi kita sendiri sering kehilangan kesabaran. Kan bertolak belakang ya...) Termasuk ketika melarang anak-anak melihat yang tidak-tidak, tapi diri sendiri malah membuka yang tidak-tidak. Hayoo, siapa? Semoga yang baca tulisan ini TIDAK termasuk di dalamnya yaa..

Kalau udah terlanjur gimana? Salah satu saran Mak Mutia Karamoy adalah, clear history. Selanjutnya bertobat lalu tidak melakukannya lagi. Zina mata, woy!

Nah, beruntung juga di facebook ada facebook on this day yaa.. Yaitu penanda atau pengingat memori, bahwa di tanggal dan bulan ini, di tahun-tahun sebelumnya, kita telah menjejak di dunia maya. Adakah yang seperti saya, suka menghapus memori-memori yang tak penting? Ketika ketinggalan KRL saja jadi bahan curhat di dunia maya? Hihihi...

yeaayy udah dihapus memori facebooknya 


Jadi, mulai sekarang tahan diri yuk, contohkan pada anak-anak kita. Kalau terlanjur membuat "memori", pilih yang sekiranya bermanfaat, hapus yang sekiranya membawa mudharat. 

Sedekat apapun media sosial dengan kita, dia bukanlah teman baik yang pandai menyimpan rahasia.


Read More

5 Things You Need To Know Before Doing Plastic Surgery

Thursday, November 3, 2016

plastic surgery via pixabay Plastic surgery was first performed by an Italian physicist, Gaspere Tagliacozzi, in 1837. At that time he managed to reconstruct the nose of a patient who suffered damage, using the techniques of ancient India. Indeed, Plastic Surgery was originally intended for medical purposes and not for aesthetics (beauty) as it is today. Plastic surgery, does not mean the use...
Read More

5 Blogger Favorit Blogger Kayusirih

Sunday, October 30, 2016

Selamat Hari Blogger!!! Meski sudah 3 hari lalu, tapi semoga euforianya masih terjaga yaa... Jujur saja, kadang saya masih "ngga layak" menyebut diri sebagai blogger. Kalau sebagai pemilik blog kayusirih.com sih iya, hehe... Tapi definisi blogger sekarang ini kan ngga hanya sekedar penulis di blog ya? Entahlah...saya juga kurang paham. Hehe.. 6 tahunan yang lalu, saat baru pindah ke...
Read More

Jon Koplo di Rubrik "Ah Tenane" Solopos

Friday, October 28, 2016

Setelah sekian lama tidak menulis untuk media cetak, akhirnya minggu lalu saya melakukannya lagi, karena kerinduan untuk bisa mendapat uang dengan lebih cepat telah sampai di ubun-ubun. *Hihihi, mulai matre...* Pilihan saya tepat, karena dengan mengirim tulisan ke media Harian, maka kemungkinan tulisan itu untuk dimuat akan lebih besar.

Bersyukur sekali, tulisan yang saya kirim di hari Jum'at, dimuat satu hari berikutnya. Tepatnya, di Sabtu, 22 Oktober 2016. Padahal prediksi saya, jika dimuat, tulisan itu akan muncul di minggu berikutnya, entah Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at atau Sabtu. Dan syukur Alhamdulillah sekali, tulisan saya masih memenuhi kriteria Solopos. Itu cukup membuat bahagia dan mengobati rasa kecewa. Iya, ada sedikit drama yang terjadi sebelumnya, dan kabar dimuatnya Jon Koplo saya, sangat menghibur hati saya yang sedang lara.


Lalu, tulisan macam apakah yang saya buat? Ini hanya kisah lucu-lucuan saja sih. Kisah nyata yang terjadi sekitar 8-10 tahun yang lalu, saat saya masih di Bogor. Lady Cempluk ini adalah Bulik Anna (adik ibu saya yang baik hatinya, tempat saya menumpang selama kuliah dan bekerja di Bogor). Jon Koplo adalah Naufal, adik sepupu saya, yang juga akrab dipanggil Jo alias Paijo . Gendhuk Nicole adalah Fira, sepupu saya yang merupakan kakak dari Naufal.

Kisahnya kurang lebih sama, hanya saya edit bahasanya, karena tulisan ini menyesuaikan dengan karakter di rubrik "Ah Tenane" yang kerap menyisipkan dialog dalam Bahasa Jawa.

Jon Koplo di Rubrik "Ah Tenane", Solopos

Inilah kisah selengkapnya:

Berbagi

Jon Koplo meminta uang pada ibunya, Lady Cempluk, untuk membeli makanan ringan. Saat makan makanan tersebut, Gendhuk Nicole, kakak perempuannya, menghampiri.

Maem apa kuwi?" tanya Nicole pada adiknya yang baru duduk di kelas TK B itu.

Karena Jon Koplo tak menjawab, Nicole pun to the point saja. "Aku nyuwun," pintanya. Namun, Jon Koplo tak mau membagi makanannya itu, meski dia masih memiliki satu bungkus lainnya.

Karena tak ingin melihat pertengkaran, Cempluk pun menasehati Jon Koplo. "Mbak Nicole diparingi to, Le. Yen seneng berbagi, mengko rezekine tambah akeh."

Bagi Jon Koplo yang baru berusia lima tahun, rezeki artinya uang. Awalnya Jon Koplo tak percaya, tapi karena iming-iming rezeki berganda itu, akhirnya ia mau membagi sedikit makanannya. “Ibu, nggak bohong, to?” tanya Jon Koplo pada ibunya.

Yang ditanya ragu, dan akhirnya berkata, “Ya kalau nggak sekarang, akan diganti di masa yang akan datang.”

Merasa bahwa sang ibu seolah memperalatnya, dengan sedikit kesal Jon Koplo membuka satu bungkus makanannya yang lain.

Matanya kemudian berbinar, ada sesuatu di dalam bungkus makanan itu, yang dibungkus plastik dan dilapisi perekat.
“Ha, iki apa ya?” Jon Koplo penasaran.
“Wah, duit! Horeee...” Jon Koplo girang karena menemukan uang lima ribuan.

Dalam hati Cempluk lega, karena Tuhan dengan cepat mengganti kebaikan anaknya, sehingga Jon Koplo percaya dengan nasihatnya. “Lho, rak tenan, yen seneng berbagi kuwi rezekine dadi akeh.”

~~~

tulisan di atas adalah naskah asli sebelum mengalami proses pengeditan di meja redaksi. 

Baca juga kisah Jon Koplo saya lainnya di: Aja Kesusu

Begitulah...

Ada yang ingin mencoba mengirim kisah seru ke Solopos juga? Caranya gampang koq. Untuk rubrik "Ah Tenane", tulislah kisah nyata sepanjang kira-kira 150 kata saja, lalu kirim ke email Solopos: redaksi@solopos.co.id atau redaksi@solopos.com

Ada imbalannya koq. Lumayan, buat beli bakso insya Allah cukup. 

Read More