photo credit: https://www.mojomarketplace.com/item/arisan |
Arisan identik dengan kegiatan para Nyonya, benar tidak?
Iya, kebanyakan, yang mengikuti kegiatan arisan adalah para ibu. Jarang sekali bapak-bapak mengadakan arisan. Setidaknya, ini berdasar pengamatan di lingkungan terdekat saya. Jika ibu saya dulu mengkuti beberapa macam arisan, dari arisan PKK, arisan RT, RW, juga arisan beberapa kelompok lain (banyak banget ya? iya emang...), bapak saya cuma ikut 1 arisan saja, yaitu arisan Malam Minggu Kliwon, hehe... Bapak pun ikut karena memang arisan itu ditujukan untuk menabung konsumsi, jadi rumah tangga yang ketempatan arisan di malam minggu kliwon itulah yang mendapatkan arisan. Supaya tidak memberatkan tuan rumah, maka uang konsumsinya ditabung dalam bentuk arisan.
Sekarang, setelah menjadi Nyonya Yopie, saya juga ikut arisan. Arisan yang saya ikuti ini ada yang sifatnya wajib, ada juga yang sunnah, hehehe.. Sunnah disini artinya, jika saya ikutan maka saya bisa sekalian menabung, jika tidak ya tidak apa-apa. ✌
Lalu, manfaat arisan menurut saya apa saja?
1. Seolah-olah dipaksa menabung. Ini bermanfaat dong yaa... Karena kalau sudah ikut arisan itu 'kan kita diwajibkan untuk setor dalam jumlah tertentu secara rutin. Dan ketika kita dapat arisan, yeaayyy, kekumpul uangnya.. Hehe.. Kalau ngga ikut arisan, mau ngumpulin sejumlah "itu" akan jadi hal yang mustahil buat saya, karena godaan untuk terus memakai uang biasanya besar sekali, hehe...
Tapiiii, ketika kita dapat arisan, untuk setoran selanjutnya bukan menabung lagi jadinya, tapi bayar hutang, xixixi...
2. Menjalin silaturrahmi dengan tetangga. Ini penting. Alhamdulillah lingkungan tempat tinggal saya itu asik-asik orangnya. Tapi kami bisa jarang sekali bertemu meski berada dalam komplek yang sama. Penyebabnya adalah, ada beberapa yang bekerja, atau terkadang mendampingi suami ke luar kota. Kalau saya sih di rumah saja, jadi biasanya tiap sore ada waktu untuk nongkrong sambil momong anak-anak.
3. Temu kangen dengan teman-teman lama.
Lalu, menurut Mbak Irawati Hamid, bagaimana agar arisan yang kita ikuti bisa mendatangkan manfaat? Ini 4 tips-nya:
1. Pilihlah teman arisan yang dapat dipercaya (sebisa mungkin orang yang dikenal baik)
Setuju banget. Ini penting. Teman yang ngga bisa dipercaya itu bisa merugikan anggota kelompok yang lain. Kasihan yang rutin membayar dengan tertib, ya 'kan? Urusan uang itu sensitif loh, karena bisa merenggangkan hubungan persahabatan sekalipun.
Sering sekali terjadi, yang sudah dapat arisan malah ngga bertanggung jawab, dan nunggak di setoran-setoran selanjutnya. :(
2. Pilih tenor arisan yang tidak terlalu lama (maksimal setahun dalam satu periode arisan)
Ini juga penting, biar tetap semangat dan ngga lupa. Terlalu lama menunggu giliran kadang bikin males juga. Apalagi kalau udah pernah dapat, ya 'kan? Kan hutangnya jadi buanyaaakkk, hehehe...
3. Pilih nominal yang sekiranya tidak memberatkan.
Nah, kalau ini cuma kita yang bisa mengukur kemampuan diri. Jangan dipaksakan ikut arisan dalam jumlah besar kalau tidak mampu. Jangan karena gengsi, lalu kita meng-iyakan ajakan teman, padahal sebenarnya kita belum mampu.
Catatan lagi, kalau mampunya cuma ikut 1 nomor arisan, ngga usah memaksakan ikut 5 nomor. Iya sih, memang jadinya kalau 1 nomor sudah dapat, masih ada harapan 4 nomor yang lain. Tapiiii, ingat lagi sama kemampuan diri. Mampu tidak? Karena pernah ada -pengalaman dengan orang dekat-, yang sok-sokan ikut banyak nomor, tapi setelah semua dapat, dia kerepotan membayar dan malah merepotkan keluarga. :(
4. Anggaplah iuran arisan sebagai utang yang wajib dibayar setiap bulan.
Seperti yang saya bilang di atas, sebelum dapat arisan, maka isitilahnya adalah "menabung". Tapi setelah kita mendapat arisan, maka istilah "menabung" berubah menjadi "hutang". Serem 'kan? Apalagi hutang adalah sesuatu yang wajib dibayar.
Tambahan tips dari saya:
* Selalu beritahu suami, arisan apa saja yang kita ikuti. Hubungannya dengan apa? Ya dengan "menabung" yang bisa berubah jadi "hutang" itu tadi. Ini termasuk urusan muamalah yang akan dimintai pertanggungjawabannya di kemudian hari.
* Bijak dalam mengikuti arisan. Pilih arisan yang masuk akal ya, teman. Sudah banyak terjadi, seperti yang beberapa kali diberitakan di televisi dan media lainnya, penipuan berkedok arisan. Niatnya mau menabung, ee malah uangnya dibawa kabur orang yang tidak bertanggung jawab. :(
Semoga tips-tips di atas jadi pengingat ya teman-teman... ☺