November lalu adalah bulan terberat yang saya hadapi di tahun ini. Saya ditinggalkan oleh bapak, setelah 15 tahun beliau menjadi single father. Saya tidak mau menyebutnya "kehilangan", karena saya tidak pernah kehilangan orang tua saya. Mereka masih ada, hanya berada di dunia yang sudah berbeda. Bapak dan ibu sudah kembali bertemu, dan kini sedang menanti anak cucunya menyusul entah kapan.
Mengingat kembali 35 tahun bersama bapak dan 20 tahun bersama ibu, membuat saya mensyukuri banyak hal. Mungkin kehidupan yang kami jalani memang berat, jalan yang kami lalui penuh batu, tetapi alhamdulillah, kami masih bergandengan hingga akhir. Satu pelajaran penting, memiliki keluarga yang utuh dan saling mendukung, merupakan sebuah rezeki yang tak ternilai.
Nggak mau sedih-sedih terus sebenarnya, tapi kadang air mata keluar dengan sendirinya saat rindu sudah tidak tertahan. Kalau sudah begitu, yang saya lakukan hanyalah memerintahkan otak untuk memutar kembali memori yang terjadi semasa kecil dulu.
Orang tua saya bukan orang yang berada, tetapi memori indah bukan tercipta dari uang, bukan? Ada banyak hal yang telah bapak ibu saya lakukan dan itu benar-benar melekat dalam ingatan. Saya pun terinspirasi untuk melakukan hal yang sama pada anak-anak, dengan melakukan beberapa hal ini:
1. Memasak Bersama
Dulu, ibu selalu menyuruh saya membantunya memarut kelapa. Di dapur yang sempit itu, obrolan-obrolan ringan pun terjadi. Dari sini saya belajar, ternyata, quality time yang banyak dibincangkan orang-orang, ngga harus mahal dan ngga harus dengan liburan atau jalan-jalan jauh.
2. Menonton Film Favorit
Saya dan anak-anak juga suka menonton film bersama. Semua ini bermula saat suami mendownload film-film Ghibli. Dari My Neighbor Totoro, Ponyo, hingga The Grief of Fireflies.
Tapi sebelum film-film Ghibli itu, kami pernah menonton film Free Willy yang ditayangkan di televisi. Dari film-film tersebut, kami bisa berdiskusi banyak hal. Bahkan, kami bisa memasukkan nilai-nilai yang kami pegang.
Dengan almarhumah ibu pun, saya pernah menonton film bareng juga. Film itu berjudul Heidi, yang diadaptasi dari buku berjudul sama.
Baca juga: Heidi; Film, Buku, dan Sepotong Rindu
Kegiatan sesimpel dan se-effortless nonton film aja, kalau dilakukan bersama-sama, bisa menjadi kenangan yang tak terlupa, ya..
3. Jalan-jalan ke Alam
Bapak pernah mengajak saya dan kakak saya ke sungai. Kami berdua bermain-main kegirangan. Kami juga mengumpulkan batu-batu untuk dijadikan "ulekan" saat bermain masak-masakan.
Kebetulan juga, saya dan suami lebih suka jalan-jalan menikmati keindahan alam dibandingkan jalan-jalan ke tempat ramai. Jalan-jalan seperti ini terbilang murah, tapi semoga momennya akan jadi kenangan yang mahal untuk anak-anak kelak.
4. Antar Jemput Anak Sekolah
Saya sebenarnya bukan orang yang senang keluar rumah. Bagi saya, keluar rumah itu melelahkan. Namun, momen saat mengantar dan menjemput anak sekolah adalah momen favorit. Sebab, saat itulah anak saya akan memeluk saya lebih lama, karena kami naik motor. Hihi...
Di perjalanan pun, kami bisa saling bertukar cerita. Tentang teman-temannya, tentang kegiatan di sekolah, tentang cita-cita, bahkan tentang apa yang kami lihat selama di perjalanan.
Waktu sekolah dulu, saya memang jarang diantar jemput, karena biasanya saya naik sepeda sendiri. Tapi pernah, bapak menjemput saya yang pulang kesorean dengan sepeda. Waktu itu saya baru pulang menjelang maghrib, dan sepertinya, itu adalah satu-satunya waktu di mana saya pulang sampai hampir malam, karena harus latihan paduan suara untuk lomba. Kalau diingat lagi, rasanya sedih. Kok sebagai anak, saya ngrepotin orang tua terus. :(
5. Bermain Bersama
Saya memang hampir nggak pernah main dengan bapak, karena beliau sibuk bekerja. Tapi, dengan ibu, saya pernah diajak main bekel dan dakon bareng. Ibu juga nggak "eman-eman" membelikan saya mainan. Mainan favorit saya waktu kecil adalah perlengkapan masak-masakan.
Hal itu menginspirasi saya untuk bisa menjadi teman bermain bagi anak-anak. Meskipun mungkin waktunya tidak banyak, karena anak-anak sekolah sampai sore. Semoga dengan waktu yang sedikit itu, anak-anak tetap merasakan keberadaan saya.
Bermain dengan anak di zaman digital seperti sekarang adalah hal yang mudah. Asalkan ada koneksi internet, segala macam permainan bisa diakses. Situs game favorit saya adalah Solitaire.org, yang menyediakan puluhan jenis game, tanpa harus men-download.
Ragam Permainan di Solitaire.Org
Solitaire.org tidak hanya menyediakan pemainan kartu saja. Ada banyak sekali jenis permainan yang bisa dipilih di situs ini. Berikut ini adalah beberapa contoh games yang bisa dimainkan di situs tersebut.
1. Daily Maze
Game ini termasuk dalam kategori "Logic Puzzles". Cara memainkan game ini sangat mudah, karena permainan ini sering kita temukan di majalah atau buku tugas anak-anak. Cukup hubungkan titik awal, hingga menemukan titik keluar. Kita bisa memilih tiga ukuran kotak dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Anak-anak saya senang sekali memainkan permainan ini. Selain menghibur, permainan ini bermanfaat untuk melatih ketelitian. Sebab, terkadang jalur yang dipilih adalah jalan buntu. 😊
2. Zuma Legend
Siapa yang suka dengan game legend ini? Di Solitaire.org juga ada game Zuma lho. Gratis, dan tidak harus repot-repot men-download. Di halaman depan, klik "Match 3" dan temukan game ini di antara game yang lainnya.
Sama dengan game Zuma yang pernah ada, cara memainkan game Zuma di Solitaire.org adalah dengan langkah sebagai berikut:
- Buat set 3 bola atau lebih dengan warna yang sama, untuk melepaskan atau menghilangkannya dari rantai sebelum mencapai lubang finish.
- Carilah koin yang tersebar di seluruh level secara berkala untuk mendapatkan 1.000 poin.
- Buat celah yang besar di tengah rantai agar bagian belakang rantai dapat bergerak sedangkan bagian depan rantai yang terputus tidak akan bergerak hingga bagian lainnya menyusul.
- Kita bisa menembakkan bola di luar area rantai untuk menyingkirkannya jika muncul warna yang tidak diinginkan.
- Jika mengalami kekalahan pada suatu level, kita dapat mengulang kembali dengan total skor bersifat kumulatif di seluruh level. Kita juga bisa kembali dan menyelesaikan level yang telah diselesaikan sebelumnya untuk mencoba mencapai skor yang lebih tinggi.
- Data dan skor yang kita buat secara otomatis tersimpan di browser.
- Game ini memiliki 100 level. Kita harus menyelesaikan setiap level untuk membuka level berikutnya.
3. Daily Word Search
Di kategori "Word", game ini yang saya suka. Sebenarnya ada semacam teka-teki silang juga, lho, tapi saya lebih suka mencari kata demi kata.
Seru banget kalau dimainkan dengan anak-anak, karena biasanya mereka yang cukup jeli menemukan kata-kata itu. Manfaat lainnya, mereka jadi belajar kosakata baru dalam bahasa Inggris juga.
Ini juga game yang butuh ketelitian, karena kita harus mencari kata di antara huruf-huruf yang tersebar secara random. Namun, kita bisa memilih level yang kita inginkan.
Secara lengkap, aturan permainannya adalah seperti ini:
- Klik ukuran kotak teka-teki yang kita inginkan, apakah 12x12, 14x14 atau 16x16.
- Di sudut kiri bawah, ada tombol pilihan bahasa (tapi tidak ada bahasa Indonesia, yaa), dan lain-lain.
- Setelah meng-klik papan yang kita inginkan, di kolom kiri atas akan disediakan daftar kata yang harus dicari, dan kita bisa mengetahui juga berapa banyak total kata yang tersisa. Jika kita berhasil menemukan satu kata, kata tersebut akan menghilang dan digantikan oleh kata baru.
- Kata-kata dapat muncul dalam teka-teki maju, mundur, atas, bawah, atau diagonal. Kata-kata yang sudah ditemukan akan disorot dengan warna hijau.
- Untuk menjeda permainan, memulai ulang level, menghidupkan atau mematikan musik, menghidupkan atau mematikan suara, dan beralih antara mode permainan layar normal dan layar penuh, kita bisa menggunakan tombol yang ada di sudut kiri bawah.
Nah, itulah 3 permainan favorit saya yang bisa dimainkan di Solitaire.org. Buat mama-mama yang mau mengajak anak-anaknya bermain bareng, boleh yuk dicoba ragam permainan yang disediakan situs ini. Semuanya gratis, dan tidak perlu di-download terlebih dulu. Menarik, kan? 😊