Fluimucil adalah salah satu merek dagang dari acetylcysteine selain Acetin 600, Ahep, Nalitik, L-Acys, Memucil 600, dan Benutrion Ve. Obat ini berguna untuk mengatasi dahak pada pasien penderita asma, PPOK, atau cystic fibrosis.
Fluimucil termasuk dalam golongan obat keras yang harus diminum sesuai resep dari dokter. Oleh karena itu, sebelum menggunakan Fluimucil, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter terkait riwayat penyakit dan konsumsi obat-obatan lainnya. Konsultasi online dengan mudah bisa kita lakukan melalui aplikasi KlikDokter, download di sini.
Karena merupakan obat keras, lalu apakah Fluimucil aman diberikan pada anak-anak, ibu hamil, dan menyusui? Simak informasi mengenai manfaat hingga efek samping Fluimucil di bawah ini.
Pengertian dan Manfaat Fluimucil
Fluimucil adalah obat yang bekerja sebagai agen mukolitik atau pengencer dahak. Obat ini berfungsi membantu mengeluarkan dahak yang menumpuk di sepanjang dinding saluran pernapasan.
Dahak diproduksi oleh paru-paru dan tenggorokan. Lendir lengket ini sebetulnya bermanfaat untuk melembabkan dan melindungi saluran pernapasan dari infeksi atau benda asing. Namun, apabila produksi dahak berlebihan justru akan menggumpal dan menyumbat saluran pernapasan.
Dahak yang terlalu banyak akan menyebabkan rasa tidak nyaman. Pemberian Fluimucil dengan kandungan N-acetylcysteine (NAC) akan bereaksi dengan bahan kimia dahak untuk membuat tekstur dahak menjadi cair sehingga mudah dikeluarkan saat batuk.
Fluimucil untuk meredakan dahak biasanya diresepkan oleh dokter kepada pasien yang menderita penyakit berikut ini, yaitu;
- Bronkitis akut dan berulang
- Radang tenggorokan
- Infeksi tenggorokan seperti trakeitis
- Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
- Tonsilitis
- Asma bronkial
- Dapat digunakan untuk terapi emfisema
Selain penyakit di atas, Fluimucil sediaan injeksi juga bisa digunakan untuk mengatasi overdosis Paracetamol dengan melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan oleh kadar tinggi Paracetamol di dalam tubuh. Fluimucil bekerja sebagai penawar racun dan meningkatkan produksi glutathione atau zat kimia yang menghilangkan zat beracun.
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Fluimucil
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi Fluimucil, yaitu;
- Beritahukan kepada dokter apabila tubuh Anda memiliki reaksi alergi terhadap bahan aktif Fluimucil yaitu N-acetylcysteine.
- Beritahukan kepada dokter tentang penggunaan obat-obatan lainnya, juga riwayat penyakit, termasuk hipersensitivitas dan diabetes.
- Beritahukan kepada dokter apabila Anda sedang merencanakan kehamilan, sedang hamil atau menyusui, atau sedang menjalani diet rendah kalori. Kemungkinan besar, dokter akan memberikan resep dengan obat lain.
Dosis dan Aturan Pakai Fluimucil
Fluimucil masuk dalam kategori obat keras. Karena itu, sebelum mengonsumsinya, sebaiknya komunikasikan terlebih dahulu dengan dokter, untuk mendapatkan resep yang tepat.
Secara umum, dosis dan aturan pakai Fluimucil sesuai sediaan bentuk dan umur adalah sebagai berikut:
Dosis pemberian Fluimucil bentuk granul untuk larutan oral, yaitu:
- Dewasa: 1 sachet, diberikan 2-3 kali sehari
- Anak-anak dengan infeksi saluran pernapasan: 10-20 mg/kg BB per hari
• Sediaan Pediatrik untuk larutan oral
Dosis pemberian Fluimucil bentuk pediatrik untuk larutan oral, yaitu:
- Anak-anak: 1 sachet, diberikan 2-4 kali sehari
• Sediaan sirup kering
Dosis pemberian Fluimucil bentuk sirup kering, yaitu:
- Dewasa: 2 sendok takar (10 ml), diberikan 2-3 kali sehari
- Anak-anak: 1 sendok takar (5 ml), diberikan 2-4 kali sehari
- Anak-anak usia > 4 tahun: 300mg setiap hari
- Anak-anak usia 2-4 tahun: 200mg setiap hari
- Anak-anak < 2 tahun: 100mg setiap hari
• Sediaan tablet effervescent
Untuk dosis Fluimucil bentuk tablet effervescent adalah 1 tablet setiap hari, dilarutkan dengan segelas air.
• Sediaan kapsul
Dosis Fluimucil bentuk kapsul, yaitu:
- Dewasa dan anak usia > 14 tahun: 1 kapsul, 2-3 kali sehari
- Anak-anak usia 6 - 14 tahun: 1 kapsul, 2 kali sehari
- Kondisi cystic fibrosis pada anak 6 tahun: 1 kapsul, 3x sehari
• Sediaan cairan inhalasi
Untuk dosis Fluimucil bentuk cairan inhalasi adalah 1 ampul diminum 1-2 kali sehari
Cara Penggunaan Fluimucil
Habiskan dosis Fluimucil sesuai resep dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang telah diberikan karena bisa mengurangi efektivitas kerja obat bahkan membahayakan kesehatan. Adapun beberapa cara penggunaan Fluimucil sesuai bentuk sediaan, yaitu:
Sediaan granul: Larutkan Fluimucil sediaan granul ke dalam air putih sesuai takaran yang diresepkan, lalu aduk sampai rata.
Sediaan tablet: Fluimucil bentuk tablet dapat dilarutkan ke dalam segelas air sebelum dikonsumsi. Sebaiknya larutan tersebut segera dihabiskan tidak lebih dari 2 jam.
Sediaan sirup kering: Kocok dahulu Fluimucil sediaan sirup kering, lalu larutkan dengan air putih sesuai petunjuk pada kemasan.
Sediaan cairan inhalasi: Untuk Fluimucil sediaan cairan inhalasi, hirup lewat mulut dengan alat bantu nebulizer.
Penggunaan Fluimucil sebaiknya diberikan pada jarak waktu yang sama. Apabila terlewat dan sudah hampir mencapai waktu dosis berikutnya, lewatkan dosis sebelumnya dan kembali pada jadwal dosis semula.
Efek Samping Fluimucil
Beberapa efek samping berikut mungkin akan timbul selama teman-teman mengonsumsi Fluimucil, yaitu:
- Mual
- Muntah
- Pusing
- Stomatitis
- Tinnitus
- Bronkospasme
- Urtikaria
Segera hentikan penggunaan Fluimucil dan hubungi dokter apabila mengalami gejala overdosis, seperti diare dan reaksi anafilaktoid.
Makanan yang Harus Dihindari Selama Menggunakan Fluimucil
Selama menjalani pengobatan dengan Fluimucil, hindari makanan tinggi histamin seperti tomat, anggur, dan makanan olahan karena bisa menyebabkan intoleransi histamin. Selalu diskusikan dengan dokter sebelum mengonsumsi Fluimucil.
Interaksi dengan Obat Lain
Pemakaian Fluimucil tidak boleh bersamaan dengan antibiotik seperti tetrasiklin, amoksisilin, amikacin, dan gentamisin karena bisa mengurangi efektivitas antibiotik. Untuk itu, selalu komunikasikan dengan dokter untuk penggunaan Fluimucil ini apabila teman-teman juga mengonsumsi obat-obatan lainnya.