Tak terasa ya, kita sudah berada di penghujung tahun. Biasanya, momen akhir tahun menjadi waktu yang tepat untuk berkontemplasi. Apa saja yang sudah kita lakukan dalam satu tahun ini? Berapa banyak hal yang harus diperbaiki dan berapa banyak nikmat yang harus kita syukuri? Berapa banyak hal yang bisa kita kendalikan, dan berapa banyak yang memang harus diikhlaskan?
Pasti teman-teman punya catatan sendiri-sendiri tentang tahun ini. Entah itu sempat dituliskan, atau hanya disimpan dalam ingatan. Saya pun begitu.
Nah, kali ini saya ingin menuliskan beberapa hal besar yang terjadi dalam hidup saya setahun ini. Tentu hidup saya tidak selalu happy, soalnya kalau happy terus, takutnya malah saya jadi lupa diri.
Apa saja yang bikin sedih?
Bahagia itu bisa diciptakan, tapi kesedihan yang kita rasakan, seringkali datang dari hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Tahun 2021 menjadi catatan bagi saya untuk mensyukuri nikmat sehat, karena sakit dan mengurusi orang sakit itu ngga enak.
Bapak saya sakit di bulan Ramadhan kemarin. Sebelumnya, 2 tahunan ini, beliau memang mengalami saraf kejepit hingga sulit untuk berjalan, dan saat Ramadhan kemarin sakitnya bertambah karena beliau mengalami masalah di saluran pencernaan.
Supaya tetap positive thinking, saat itu saya menulis ini: Hal-hal yang Saya Syukuri di Ramadhan Ini
Perkara mengurus orang tua yang sakit memang seringkali menguras emosi, yaa.. Bukan emosi karena pengen marah atau ngga ikhlas, tapi karena sedih dan pengen nangis melulu. Kami sudah membawa beliau ke dokter hingga 3x, tetapi tidak ada perubahan yang signifikan. Sampai lebaran pun tiba, dan kami melewatinya dengan "rasa" yang berbeda.
Bagian yang paling membuat stres adalah saat lebaran usai dan kami harus kembali ke Solo lagi. Saya ingin bapak ikut ke Solo agar bisa kami rawat, tapi seperti orang tua pada umumnya, beliau inginnya di rumah saja. Binguuung banget, kan ngga mungkin saya tega meninggalkan beliau sendirian di rumah. Di sisi lain, saya harus segera kembali ke Solo karena suami harus masuk kerja dan anak-anak juga harus sekolah. Saat itu saya benar-benar dilema.
Alhamdulillah, akhirnya setelah semua drama dan bujuk rayu, beliau mau dibawa ke Solo. Sekarang bapak sudah sehat, dan itu adalah nikmat yang tak henti saya syukuri.
Oya, di saat saya mengurusi bapak yang sakit di Solo, kucing pertama kami yang kami beri nama "Mayo" juga sakit dan akhirnya pergi untuk selama-lamanya. Dobel-dobel ngga sih sedihnya? 😢
Baca: Selamat Tinggal Mayo
Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, kami pun bisa mengikhlaskan kepergian Mayo.
Ada hujan, ada reda. Ada sedih, ada bahagia. Ngga mungkin Allah ngasih ujian terus-terusan, ya kan? Oleh karena itu, mari kita ingat juga hal-hal yang membuat hati gembira, supaya kita tidak termasuk golongan yang kufur akan nikmat-Nya. 😊
Apa saja yang bikin happy dan wajib disyukuri?
1. Kami diberi kesehatan, bapak juga sudah semakin sehat.
Sejak dua
tahun lalu, entah sudah berapa banyak terapi yang bapak coba. Dari Madura, Surabaya, Magelang, Solo, Jogja, dan di Purworejo juga. Terakhir, bulan
lalu, kakak saya mendapat info tentang sebuah terapi yang ada di Klaten. Alhamdulillah, setelah 2x terapi di tempat itu, bapak sudah bisa berdiri tegak lagi. Dipertemukan dengan "obat" adalah rezeki yang tidak terkira. Masya Allah.
2. Bisa jalan-jalan ke beberapa tempat.
Meski kami ngga punya banyak uang, tapi kami tetap bisa jalan-jalan. Jalan-jalannya pun ngga selalu pakai uang sendiri. Alhamdulillah, ini rezeki yang sangat sangat kami syukuri.
Ini beberapa tempat yang saya kunjungi di 2021:
- Awal tahun kami ke Jogja dan Glamping di d'Kaliurang Resort & Convention
- September lalu, untuk melepas stress kami juga jalan-jalan ke Tawangmangu. Kami pergi ke dua tempat, yakni: Grojogan Sewu dan Rumah Atsiri Indonesia
- Sebagai penutup tahun, kami diajak kembali ke Batu, Jawa Timur. Trip to Kota Batu, Jawa Timur (Part 1) dan Trip to Kota Batu, Jawa Timur (Part 2)
3. Ada peningkatan pendapatan di blog.
Sejak tahun lalu, saya mulai rajin mencatat setiap pekerjaan yang saya terima di blog. Dari situ, saya bisa membandingkan pendapatan saya di tahun lalu dan di tahun ini. Alhamdulillah, meski sedikit, tetapi ada peningkatan. Dan karena ini juga, awal Desember kemarin saya berani mencoba menabung dalam bentuk lain. Tapiiii, jangan bandingkan pendapatan saya dengan emak-emak blogger lain, ya, karena nanti punya saya jadi kelihatan sedikit banget, hihi...
~
Sebenarnya masih ada banyak hal yang saya syukuri, tapi kalau ditulis semua nanti jadi panjang banget tulisannya. Hehe...
Nah, untuk tahun depan, saya tentu berharap agar bisa menjadi lebih baik di setiap hal yang saya jalani. Saya juga berdoa agar senantiasa diberi kemudahan untuk menggapai semua mimpi yang sudah saya tuliskan. Masalah pasti akan ada, karena itu merupakan bagian dari ujian untuk orang-orang yang beriman. Maka dari itu, saya juga berdoa semoga senantiasa diberi kekuatan, kesabaran, dan pikiran yang jernih untuk menyelesaikan setiap tantangan yang ada di depan.