Tulisan ini dibuat karena untuk ke sekian kalinya, saya merasakan pertolongan Allah yang benar-benar nyata. Saya sampai tergugu, betapa baiknya Allah pada kami semua. Allah menyediakan semua hal yang kami butuhkan, bahkan lewat jalan yang tak pernah kami sangka sebelumnya.
Baca: Heart Field; Usaha Saya Mengganti Kecewa dengan Rasa Bahagia
~
Pandemi corona memang berdampak pada mayoritas penduduk dunia. Termasuk juga pada suami saya. Tapi saya tak ingin mengeluh, karena saya tahu di luar sana masih banyak yang mengalami hal lebih buruk dari kami. Maka dari itu, ketika kami membutuhkan sesuatu, kami jadi lebih intens berharap akan pertolongan-Nya.
Saya teringat pesan dari Ustadz Yusuf Mansur; Ketika kita butuh sesuatu, langsung ingat Allah. Jangan langsung cari pertolongan kepada manusia! Malu! Kita punya Allah yang lebih punya segala-galanya.
Kalimat itu senantiasa saya pegang, sehingga berhutang pada manusia adalah pilihan terakhir. Jadi, saat membutuhkan biaya untuk ini itu, saya cuma minta pada Allah. Tak hanya berdoa setelah selesai sholat, tetapi saya melangitkan pinta setiap saat saya teringat. Entah sambil mencuci piring, memasak, beberes rumah, apapun.
Selain itu, tentu teman-teman sudah banyak yang tahu, saat punya hajat, sholatlah. Ingin dicukupkan rezekinya, sholat adalah salah satu sarananya (dhuha, hajat, tahajud). Jangan lupa baca Al-Qur'an juga sebagai penenang. Jika hati tenang, pikiran juga jadi lebih positif, tak menyisakan ruang untuk berprasangka negatif. Ini penting, karena Allah itu sebagaimana prasangka hamba-Nya, bukan?
Baca ini deh: Lelah Jadi Sobat Misqueen? Ini Bacaan Agar Kita Bisa Jadi Orang Kaya
Oya, mungkin teman-teman penasaran, momen Allah sebagai "penyelamat" itu bagaimana ceritanya?
Jadi begini... Karena pandemi corona, penghasilan suami mengalami pemangkasan. Tidak hanya uang makan dan uang pulsa - internet - listrik saja yang dihilangkan, tetapi bonus di tiap proyek pun ditiadakan. Artinya, setiap bulan kami harus bertahan dengan gaji pokok saja.
Tak cukup di situ, saat lebaran tiba, uang THR pun tak ada. Iya sih, kami tidak mudik, tetapi kebutuhan lebaran tak hanya sekadar mudik saja to? Bukan baju, bukan pula kue-kue, tapi ada pos lain yang tidak bisa di-skip.
Nah, saat dapat kabar bahwa THR dari kantor ditiadakan, saya hanya terdiam. Saya tidak ingin mengomel panjang lebar, karena suami pun tentu tidak menginginkan hal ini. Lagipula, mengomel untuk hal seperti ini hanya buang-buang energi. Apalagi saat itu sedang Ramadhan, saatnya kita berlatih untuk "menahan".
Sembari menyelesaikan target khatam, saya pun memohon keluasan rezeki dari-Nya. Dan di suatu hari, selepas dhuha, suami menghampiri saya. Ia berbisik, "Alhamdulillah, Papa dapat transferan dari X untuk proyek yang ini (proyek di luar kantor), segini."
Dengan masih mengenakan mukena, saya menangis. Menangis karena semakin tersadar betapa Allah sangat mengetahui kebutuhan hamba-Nya. Ya Allah, terima kasih, terima kasih banyak... Jika mengingat peristiwa itu kembali, saya pasti langsung merinding.
Baca juga: Kapan Do'a Dikabulkan?
Setelah itu masih banyak momen lainnya yang akan sangat panjang jika ditulis satu per satu. Yang terbaru adalah saat kami membutuhkan biaya untuk Aga masuk SD. Ceritanya, kami sengaja mendaftar jauh-jauh hari, demi mendapatkan diskon Uang Gedung sebesar 50%. Potongan biaya ini berbatas waktu, tentu saja.
Jujur, tabungan kami masih kurang, sampai akhirnya Allah memberi pertolongan. Allah mendatangkan klien yang baik hati, yang membayar tagihan tepat waktu. Padahal sesungguhnya, saat itu kami mengharapkan pemasukan dari klien lama, tetapi yang diharap-harap justru tidak tanggap. Namun, peristiwa ini justru membuat kami menjadi semakin yakin bahwa Allah adalah penggerak segalanya. Semua terjadi atas kehendak-Nya.
Q.S. Al Baqarah: 216 |
Setelah semua terkuras sementara kami masih memiliki beberapa keperluan, nikmat Allah kembali datang. Allah menangkan suami saya di sayembara desain logo Kopi Purworejo. Alhamdulillah, tsumma alhamdulillah... Pertolongan Allah memang selalu tepat waktu. Semoga dengan ini kami semakin beriman dan bertakwa pada-Nya. Aamiin.
Baca juga: 5 Hal yang Menyebabkan Do'a Tak Kunjung Dikabulkan
Lalu, setelah semua Allah penuhi, apakah sholat dhuha dan mengajinya berhenti? Jangaaan. Kalau behenti, namanya kurang ajar, masa datang pas sedang butuh doang? Sholat sunnahnya harus tetap dilakukan, sebagai bentuk terima kasih karena Allah selalu mencukupi kebutuhan kita. So, teman-teman, yuk, ingat pesan Ustadz YM. Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. :)