Begitu melahirkan seorang bayi mungil dan secara otomatis predikat "ibu" disematkan pada diri kita, perhatian kita tentu tak lepas dari tumbuh kembangnya. Betul tidak, Ma? Proses tumbuh kembang anak setiap harinya memang selalu mendebarkan. Namun, tahukah, Ma, meski selalu berkaitan, pertumbuhan dan perkembangan adalah dua hal yang berbeda? Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif atau dapat di ukur, sedangkan perkembangan (development) adalah perubahan yang lebih menitikberatkan pada bertambahnya kemampuan (skill), struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.
Ada beberapa aspek tumbuh kembang anak yang mesti kita perhatikan, Ma, yaitu;
1. Perkembangan fisik
2. Perkembangan motorik
3. Perkembangan kognitif
4. Perkembangan bahasa
5. Perkembangan psikososial
Seringnya kita lebih fokus pada perkembangan fisik motorik. Berapakah berat badannya, berapa tinggi badannya, kapan tumbuh giginya, kapan anak bisa duduk, kapan anak bisa berjalan, dan sebagainya. Ya, karena perkembangan fisik motorik adalah perkembangan yang paling mudah dilihat.
Perkembangan bahasa, apalagi perkembangan psikososial, terkadang kurang diperhatikan. Saya seperti ini juga, dulu. Pembaca setia www.kayusirih.com atau www.mamakepiting.com mungkin tahu ya, saya pernah menceritakan tentang anak kedua saya, Aga, yang mengalami keterlambatan bicara.
Perkembangan bahasa, apalagi perkembangan psikososial, terkadang kurang diperhatikan. Saya seperti ini juga, dulu. Pembaca setia www.kayusirih.com atau www.mamakepiting.com mungkin tahu ya, saya pernah menceritakan tentang anak kedua saya, Aga, yang mengalami keterlambatan bicara.
Baca ini:
Dulu saya sering membela diri,
"Ah, nanti juga bisa ngomong."
"Anak laki-laki beda sama anak perempuan, sudah kodratnya perempuan lebih cerewet."
"Ah, nanti juga bisa ngomong."
"Anak laki-laki beda sama anak perempuan, sudah kodratnya perempuan lebih cerewet."
Padahal ngga begitu juga. Pasti ada faktor lain yang menyebabkan seorang anak mengalami speech delay atau keterlambatan bicara.
Sebagai informasi, tahapan perkembangan bahasa pada anak, normalnya adalah seperti ini, Ma;
1. Tahapan Pralinguistik
Bagaimana Mengatasi Speech Delay pada Anak |
Sebagai informasi, tahapan perkembangan bahasa pada anak, normalnya adalah seperti ini, Ma;
1. Tahapan Pralinguistik
Pada tahap ini, bayi baru bisa menangis, menjerit, dan tertawa, sebagai cara untuk berkomunikasi atau merespon keadaan di sekitarnya.
2. Tahapan Linguistik
Ini adalah fase si kecil belajar bicara.
Usia 0-12 bulan
Si kecil sudah dapat merespon suara, menunjukkan ketertarikan sosial terhadap wajah dan orang, babbling atau mengulang konsonan dan vokal, memahami perintah verbal, dan mampu menunjuk ke arah yang diinginkan.
1-2 tahun
Sebelum bisa berbicara lancar, bayi sebenarnya telah memahami kata-kata yang belum bisa mereka ucapkan, (Pan & Uccelli 2009). Seperti halnya ketika bayi sudah mampu mengetahui namanya sendiri pada usia 5 bulan.
Di usia 1-2 tahun, si kecil sudah bisa memproduksi dan memahami kata-kata tunggal, mampu menunjukkan bagian-bagian tubuh, dan juga sudah mulai memahami makna dibalik instruksi sederhana, seperti "ambil mainannya" atau "tepuk tangan".
Perbendaharaan katanya akan meningkat pesat di usia 18 bulan sampai 2 tahun. Masa itu disebut dengan vocabulary spurt atau pertumbuhan yang terlewat cepat dalam pemahaman dan pengucapan kata oleh bayi. Di masa ini, anak bisa mempelajari kata-kata baru hingga 9 kata per hari. Jika di usia 13 bulan si kecil bisa memahami sekitar 50 kata, di usia 18-24 bulan, si kecil mampu mengucapkan 200 kata. 😍
Perbendaharaan katanya akan meningkat pesat di usia 18 bulan sampai 2 tahun. Masa itu disebut dengan vocabulary spurt atau pertumbuhan yang terlewat cepat dalam pemahaman dan pengucapan kata oleh bayi. Di masa ini, anak bisa mempelajari kata-kata baru hingga 9 kata per hari. Jika di usia 13 bulan si kecil bisa memahami sekitar 50 kata, di usia 18-24 bulan, si kecil mampu mengucapkan 200 kata. 😍
2-3 tahun
Di usia ini, si kecil sudah mampu menggabungkan 2 kata. Misalnya, "mau pipis", "ndak mau", dan lain sebagainya.
3-4 tahun
Sejalan dengan meningkatnya keterampilan si kecil dalam bersosialisasi, kemampuan berbicaranya pun semakin meningkat. Ia mulai mampu memahami konsep warna, bentuk, ukuran, rasa, tekstur, juga bau. Rasa ingin tahunya juga semakin besar, jadi, siap-siap dengan pertanyaan tak terduga, ya, Ma! 😊
4-5 tahun
Di usia ini, kemampuan berbicaranya hampir sama dengan orang dewasa. Si kecil sudah mampu menyampaikan kritik, mengajukan berbagai pertanyaan, bahkan memberi nasihat. Hihi, semakin lucu, ya?
5-6 tahun
Semakin bertambah usia, perkembangan bahasa anak juga semakin kompleks. Di usia ini, si kecil sudah mampu menyatakan pendapat, mengekspresikan keinginan, perasaan, kekaguman, penolakan, dan juga menuangkan ide atau imajinasi.
Ya, begitulah seharusnya tahapan perkembangan bahasa pada anak. Namun, sedihnya, tak sedikit pula yang mengalami keterlambatan bicara. Sayangnya, banyak orang tua yang termakan mitos bahwa perkembangan berbicara anak bisa saja terlambat karena perkembangan di bidang lain lebih cepat. Ya, saya akui dulu saya juga begitu. Padahal, menurut Psikiater Konsultan Anak & Remaja, dr. Anggia Hapsari, Sp.KJ, tolak ukur perkembangan bicara dan bahasa juga merupakan tolak ukur perkembangan kognitif mereka, intelektual mereka, yang juga menentukan perkembangan pada tahap tahap selanjutnya.
Jadi, memang tidak seharusnya kita menyepelekan kondisi speech delay pada anak, karena mereka yang mengalami speech delay akan memiliki risiko terkena gangguan jiwa juga seperti depresi dan anxietas / kecemasan. Hiks... Ya, anak yang mengalami speech delay, ketika merasakan sesuatu yang tidak nyaman, ia bingung, tidak bisa menjelaskan, ini sedihkah, marahkah, kecewakah?
Nah, sekarang sudah semakin paham ya, betapa pentingnya memberikan stimulasi kemampuan bicara pada anak. Selain harus sering mengajak anak bicara dan bermain bersama, salah satu solusi yang bisa dipilih orang tua untuk melakukan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak adalah Dini.id.
Cek video di bawah, yaa.. 😊
Sejalan dengan meningkatnya keterampilan si kecil dalam bersosialisasi, kemampuan berbicaranya pun semakin meningkat. Ia mulai mampu memahami konsep warna, bentuk, ukuran, rasa, tekstur, juga bau. Rasa ingin tahunya juga semakin besar, jadi, siap-siap dengan pertanyaan tak terduga, ya, Ma! 😊
4-5 tahun
Di usia ini, kemampuan berbicaranya hampir sama dengan orang dewasa. Si kecil sudah mampu menyampaikan kritik, mengajukan berbagai pertanyaan, bahkan memberi nasihat. Hihi, semakin lucu, ya?
5-6 tahun
Semakin bertambah usia, perkembangan bahasa anak juga semakin kompleks. Di usia ini, si kecil sudah mampu menyatakan pendapat, mengekspresikan keinginan, perasaan, kekaguman, penolakan, dan juga menuangkan ide atau imajinasi.
Ya, begitulah seharusnya tahapan perkembangan bahasa pada anak. Namun, sedihnya, tak sedikit pula yang mengalami keterlambatan bicara. Sayangnya, banyak orang tua yang termakan mitos bahwa perkembangan berbicara anak bisa saja terlambat karena perkembangan di bidang lain lebih cepat. Ya, saya akui dulu saya juga begitu. Padahal, menurut Psikiater Konsultan Anak & Remaja, dr. Anggia Hapsari, Sp.KJ, tolak ukur perkembangan bicara dan bahasa juga merupakan tolak ukur perkembangan kognitif mereka, intelektual mereka, yang juga menentukan perkembangan pada tahap tahap selanjutnya.
Jadi, memang tidak seharusnya kita menyepelekan kondisi speech delay pada anak, karena mereka yang mengalami speech delay akan memiliki risiko terkena gangguan jiwa juga seperti depresi dan anxietas / kecemasan. Hiks... Ya, anak yang mengalami speech delay, ketika merasakan sesuatu yang tidak nyaman, ia bingung, tidak bisa menjelaskan, ini sedihkah, marahkah, kecewakah?
Nah, sekarang sudah semakin paham ya, betapa pentingnya memberikan stimulasi kemampuan bicara pada anak. Selain harus sering mengajak anak bicara dan bermain bersama, salah satu solusi yang bisa dipilih orang tua untuk melakukan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak adalah Dini.id.
Cek video di bawah, yaa.. 😊
Dini.id adalah start-up yang khusus dirancang untuk memberikan program stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak dengan memadukan antara teknologi, ilmu psikologi, orang tua, dan tim ahli.
Beberapa program Dini.id adalah;
1. Sistem assessment online gratis di website www.dini.id yang dapat mengidentifikasi keterlambatan dan potensi dalam perkembangan anak
2. Kelas stimulasi dan intervensi sambil bermain yang dilakukan di playground playground mitra, yang dirancang untuk mengaktifkan neuron dalam otak, sehingga meningkatkan perkembangan kognitif dan menjadi dasar perkembangan tahap selanjutnya terutama untuk belajar.
3. Program asesment, observasi, dan investigasi berkala yang disupervisi oleh psikiater dan psikolog klinis untuk mengoptimalkan perkembangan anak yang berbeda-beda dan unik.
Dengan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak, diharapkan speech delay yang terjadi pada anak dapat teratasi dan anak jadi lebih lancar bicara.
Sumber Referensi:
- https://hellosehat.com/parenting/perkembangan-bayi/perkembangan-bahasa-pada-bayi/
- https://www.wyethnutrition.co.id/kenali-tahapan-perkembangan-bahasa-anak-usia-dini
Sumber Referensi:
- https://hellosehat.com/parenting/perkembangan-bayi/perkembangan-bahasa-pada-bayi/
- https://www.wyethnutrition.co.id/kenali-tahapan-perkembangan-bahasa-anak-usia-dini