Hampir 10 tahun bersuamikan orang Majalengka, setidaknya setahun sekali kaki saya menginjakkan kaki di Kota Cirebon. Ya, karena perjalanan dari Solo atau Purworejo menuju Majalengka, selalu melewati kota yang dijuluki Kota Udang ini. Dan kalau sudah sampai di sini, rasanya tak lengkap jika belum mencicipi Empal Gentong.
Empal Gentong memiliki cita rasa yang mirip dengan gulai karena makanan ini kaya rempah dan bersantan. Isiannya pun terdiri dari usus, babat, dan irisan daging sapi. Namun belakangan, di beberapa rumah makan yang menjual Empal Gentong, tersedia juga Empal Asem. Jika Empal Gentong pada umumnya dimasak menggunakan santan, Empal Asem tidak. Kuahnya bening, dan ada irisan tomatnya juga. Inilah yang membuatnya sedikit asam.
Empal Gentong dan Empal Asem khas Cirebon |
Oya, mungkin ada yang bertanya, kenapa sih dinamakan Empal Gentong? Kalau rasanya mirip gulai, kenapa nggak dinamai gulai saja?
Empal sendiri merupakan daging (sapi, kambing, dsb) yang dipotong agak pipih dan digoreng (setelah direbus dan dibumbui). Dinamakan Empal Gentong karena potongan daging ini dimasak menggunakan kayu bakar (sekarang lebih umum menggunakan arang), di dalam gentong (periuk yang terbuat dari tanah liat).
Jadi, kalau dimasaknya menggunakan panci, bukan Empal Gentong lagi namanya, hihi...
Nah, ini beberapa Empal Gentong yang pernah saya coba, barangkali bisa menjadi referensi bagi teman-teman yang ingin mencicipinya juga.
1. Empal Gentong Amarta
Konon, Empal Gentong Amarta merupakan pelopor Empal Asem di Cirebon. Dan memang, dibanding tempat lain, Empal Asem Amarta ini memang paling pas di lidah saya.
Sebenarnya Empal Gentong Amarta ini cukup recommended untuk soal rasa. Namun, untuk tempatnya, Empal Gentong Amarta memiliki kekurangan. Meski berlantai dua, tapi tempatnya sempit, dan lahan parkirnya juga kurang memadai. Jadi kalau mau ke sini harus sabar banget, yaa...
Empal Gentong dan Empal Asem Amarta, Cirebon |
Empal Gentong dan Empal Asem Amarta, Cirebon |
2. Empal Gentong H. Apud
Empal Gentong H. Apud tak kalah moncer jika dibandingkan dengan Empal Gentong Amarta. Mana yang lebih enak, tentu kembali ke selera masing-masing. Yang menjadi nilai tambah bagi Empal Gentong H. Apud adalah tempatnya yang lebih luas dan tersedianya lahan parkir.
Kebetulan saya tidak punya foto saat makan di Empal Gentong H. Apud, jadi saya pinjam foto dari pergidulu.com, yaa..
Empal Gentong H. Apud via https://www.pergidulu.com/empal-gentong-h-apud-cirebon/ |
3. Empal Gentong Bu Ulfah
Empal Gentong ketiga yang pernah saya coba adalah Empal Gentong di RM. Bu Ulfah. Jika dibandingkan dengan dua tempat sebelumnya, RM. Bu Ulfah relatif lebih sepi. Mungkin karena rumah makan ini masih terbilang baru, yaa..
Yang saya suka dari tempat ini adalah lahan parkirnya yang luas, paling luas dibanding Empal Gentong lainnya. Di dalam juga cukup luas dan bersih. Hanya saja, untuk Empal Asem rasa asamnya terlalu kuat. Tapi Empal Gentongnya enak juga kok.
Empal Gentong Bu Ulfah |
Empal Gentong Bu Ulfah |
Empal Asem Bu Ulfah |
Oya, baik Empal Gentong maupun Empal Asem, keduanya bisa dinikmati dengan nasi atau lontong. Mana yang lebih nikmat? Sekali lagi kembali ke selera masing-masing. Dan biasanya, di warung makan seperti ini, selain tersedia Empal Gentong dan Empal Asem, juga tersedia Sate Kambing. Bahkan ada juga yang menyediakan es krim durian.
Masya Allah, dobel-dobel bahayanya, wkwkwk.. Untuk teman-teman yang punya hipertensi, wajib banget untuk hati-hati. Jangan sampai lupa diri, karena jika lalai, enaknya cuma sebentar --di lidah doang--, tapi sakitnya yang kita nggak akan tahu bakal sampai kapan.
Nah, kalau teman-teman ada yang ingin mencoba kuliner Empal Gentong khas Cirebon di atas, pergilah ke Jalan Ir. H. Djuanda, Plered, Cirebon. Di sini ada banyak sekali warung makan yang menawarkan Empal Gentong sebagai menu andalan. Selamat mencoba, yaa... :)