Ada yang sudah nonton film The Doll? Saya belum, tapi penasaran, tapi takut... Hehe... Mumpung masih dalam suasana horor, saya mau cerita tentang mimpi yang saya alami beberapa waktu lalu.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saya pindah ke Solo tujuh tahun lalu. Sejak awal
hingga tiga tahun lamanya, saya menumpang tinggal di kantor Akanoma. Bagi
teman-teman yang pernah mampir ke kantor Akanoma yang dulu, mungkin setuju jika saya
katakan bahwa tempat itu lumayan spooky. Di setiap ruang, bahkan ruang paling ujung barat yang jadi kamar saya dan Mas Yopie sebelum ada Amay, tampak gelap dan menyeramkan. Dan menurut cerita Mas Yopie, beberapa
orang teman sempat diperlihatkan sesuatu. Tapi alhamdulillah, tiga tahun lebih disana,
saya tidak pernah melihat atau merasakan hal yang janggal.
Tiga tahun lalu saat hamil Aga, saya dan Mas Yopie memutuskan
untuk kontrak rumah sendiri, agar fase “mual muntah”-nya saya tidak mengganggu
teman-teman lain. Hanya beberapa bulan kami terpisah dengan kantor, karena berikutnya,
gantian Akanoma yang menumpang di kontrakan saya. Di rumah kontrakan ini, meski
seorang teman – Mbak Zakiah namanya – pernah melihat ibu-ibu berjilbab *padahal
ibu saya sudah meninggal, ibu mertua saya juga ada di luar kota* keluar dari
kamar saya kemudian masuk ke kamar depan, tapi saya nggak pernah merasa takut.
Beberapa kali saya ditinggal Mas Yopie keluar kota, dan semuanya baik-baik
saja. Mungkin karena lingkungannya yang nyaman karena kontrakan kami terletak
di perumahan cluster yaa... Entahlah... Memang pernah ada kejadian misterius
yang pernah saya ceritakan waktu kolaborasi dengan #BloggerKAH dulu, tapi
alhamdulillah nggak ada kejadian-kejadian aneh berikutnya.
Penasaran dengan yang saya alami di rumah kantor itu? Baca "Saat Dia Tertawa di Sampingku" yaa..
Sekarang saya sudah keluar dari rumah itu, meski Akanoma
masih di sana. Saya menempati rumah yang kini saya tinggali ini sejak Desember
lalu. Baru tujuh bulan saya disini, dan beberapa waktu lalu, ada sesuatu yang
mampir dalam mimpi saya. Kata orang, kalau kita merasa tindihan hingga sulit
menggerakkan tubuh, artinya sesuatu itu betulan ada disitu saat itu. Entahlah,
tapi memang saya sering merasa ada seseorang yang berdiri di luar dapur, juga di pintu pagar.
Memang yang saya alami ini hanya mimpi, tapi dua dari
mimpi-mimpi tadi cukup membuat saya takut pergi ke kamar mandi sendiri. Iya,
saya mengalami 3x mimpi horor.
Pertama
Waktu itu malam Jumat, sekitar bulan Maret atau April dan
saya sedang berhalangan. Saya pergi tidur jam setengah 9 malam. Belum lama
tertidur, sayup-sayup saya seperti melihat sesuatu melompat-lompat dan bergerak dari sisi kanan
tempat tidur saya, ke sisi kiri tempat tidur. Iya, dia memutari tempat tidur
saya dan Aga. Mas Yopie memang tidur di lain kasur, biar ngga sempit, hehe...
Saya bermimpi, mata saya masih terpejam, tapi saya merasakannya seolah nyata. Saya
berusaha memanggil Mas Yopie, namun mulut ini sulit bergerak. Tiga Qul saya
lantunkan dalam hati, berikut ayat kursi, dan perlahan-lahan saya bisa
memproduksi suara setelah tiga kali mencoba.
Mas Yopie mendekat, bertanya apa yang terjadi. Mas Yopie kemudian membimbing saya
berdo’a, dan setelah itu saya lanjutkan kenikmatan tidur yang terjeda oleh
kedatangannya.
Kedua
Mimpi ini terjadi minggu lalu. Cerita dalam mimpi itu, saya dan Opik sedang tidur di kasur depan TV, di rumah Purworejo. Tiba-tiba seseorang memanggil.
Saya mengintip dan terkejut, karena sosok yang terbungkus kain putih itu yang muncul di balik dinding.
Saya dan Opik mencoba menutupi tubuh dengan bed cover, tapi sosok itu tak mau
pergi, bahkan mendekat dan mendekat lagi. Ketukan pintu dan suara yang
memanggil terdengar semakin sering, hingga Opik menyadarkan saya, dia sudah ada
di pinggir tempat tidur kami.
Dengan susah payah saya berdiri menghindar, sambil berusaha
memanggil bapak yang tidur di dalam kamar. Tangan saya sangat sulit digerakkan,
tapi Alhamdulillah saya berhasil menggedor pintu kamar bapak.
Bapak keluar, dengan ibu – yang sebenarnya sudah meninggal
hampir 9 tahun lalu -. Ibu menenangkan saya, “Oh, nek teko wajahe sih wajah
wong kampung,” katanya. Bapak mempersilakan si Poci untuk duduk di sampingnya,
lalu bertanya kenapa dia kesini sambil menangis.
Si Poci bercerita sambil berlinangan air mata. Katanya,
sudah dua hari dua malam dia bekerja dan berusaha, tapi tidak ada seorang pun yang mau memberinya segelas kopi yang diinginkannya. Intinya, dia minta dibuatkan segelas kopi. Ibu pun menyuruh
Opik memasak air untuknya. Saya lihat dengan jelas bagaimana wajahnya.
Belum sempat kopi itu terhidang untuk si ibu Poci, kaki saya sudah menyenggol Opik yang tidur di bawah saya. Waktu itu memang Mas Yopie tidak di rumah, jadi kami tidur berempat di kamar saya. Saya terbangun dengan gugup, saya
bangunkan Opik dan saya minta dia untuk menyalakan seluruh lampu supaya terang.
Saya bangun dengan ketakutan, dan sulit untuk tidur lagi. Sial!
Dua mimpi yang saya alami di atas memang selalu menampilkan
sosok putih yang hobinya lompat-lompat. Entah pertanda apa. Beberapa orang
teman berkata, mimpi Poci artinya akan ketiban rezeki. Yah, yang baik tentu
saya amini. Tapi, jika yang datang dia lagi dia lagi, apakah itu pertanda bahwa
dia ikut menghuni rumah ini?
Brrrr...jadi merinding lagi.
Oke, lanjut ke mimpi ke tiga.
Mimpi ini terjadi di bulan Ramadhan lalu. Tiba-tiba saya
sudah berada di sebuah ruang yang gelap dan sepi. Terkejut, perut saya besar.
Hah, saya hamil lagi???
Tak berapa lama perut saya sudah kembali kempes. Dokter pun
bertanya, “Ibu, ini jadi disteril atau tidak?”
“Anak saya laki-laki apa perempuan, Dok?” tanya saya.
“Laki-laki lagi, Bu.” Jawab Pak Dokter yang memakai masker.
“Oh, ya udah nggak usah disteril, Dok. Suami saya pengen
anak perempuan.”
Huhuhu...
Dari ketiga mimpi di atas, menurut teman-teman, mimpi mana
yang paling horor? Kalau menurut saya sih yang ke tiga, haha...