Setelah Amay resmi menjadi anak sekolahan, waktu liburan kami memang menjadi sedikit terbatas. Untuk pergi ke tempat yang jauh, kami harus menunggu libur panjang. Padahal dulu, kapanpun kami mau, kami bisa mengikuti kemana Papa Amay pergi. Misalnya, ketika beliau ada janji dengan klien di Malang, kami ikut sekaligus menyempatkan mengunjungi Jatim Park 2.
Sekarang, kami bahkan hampir tak pernah pergi jauh. Apalagi kemudian lahir Aga, makin rempong jadinya. Tapi, itu bukan berarti kami tak pernah kemana-mana yaa... Jika ada libur panjang, kami biasanya pergi ke rumah kakek dan neneknya anak-anak. Pokoknya, tujuan liburan kami adalah antara Purworejo dan Majalengka, meski di bulan Maret yang lalu kami sempat mengunjungi Aki dan Nin yang sedang dinas di Makassar juga.
Pantai Losari, Makassar |
Car Free Day di Pantai Losari |
Tapiii...masa iya harus nunggu libur panjang hanya untuk sekedar having fun? Setelah Senin hingga Jumat hari-hari kami dipenuhi dengan sibuk dan penat, tentu kami memerlukan mood booster agar kami tetap sehat secara jasmani dan rohani.
Ngga perlu jauh-jauh koq. Biasanya, kami menghabiskan akhir minggu kami dengan berenang di kolam renang umum dekat rumah. Sambil berenang, sambil menunggu makanan yang kami pesan terhidang di hadapan. Surgaaaa, meski mungkin bagi orang lain terlihat sederhana. :)
Saya dan suami tak pandai berenang. Jadi, mengajak Amay dan Aga "nyemplung" ke kolam yang tak terlalu dalam, tak akan membuat aib kami terbongkar. Hihihi...iya, tulisan inilah yang kemudian membongkar semuanya. :D
Sejujurnya, terkadang kita butuh berteriak untuk melepaskan beban, bukan? Dengan hanya saling mencipratkan air, kami serasa ada di puncak bahagia, karena beban pikiran yang pekat dan penat telah mengangkasa. Menguap ke udara.
Berenang di kolam renang umum juga mengajarkan anak-anak untuk berani dan berbagi.
Bertemu dengan orang-orang yang tidak kita kenal kemudian berkumpul dalam satu tempat tertentu (kolam renang, red), terkadang membuat rasa tak nyaman. Tapi disinilah anak-anak belajar. Bahwa anak-anak tak perlu takut dengan keberadaan mereka, karena posisi kita sama, sebagai pengguna. Selain itu, berenang di kolam renang umum juga sekaligus mengajarkan mereka untuk berbagi kenyamanan. Iya, 'kan kita tidak bisa mengklaim suatu wilayah tertentu sebagai wilayah kita saja. Ada hak orang lain disana.
Bertemu dengan orang-orang yang tidak kita kenal kemudian berkumpul dalam satu tempat tertentu (kolam renang, red), terkadang membuat rasa tak nyaman. Tapi disinilah anak-anak belajar. Bahwa anak-anak tak perlu takut dengan keberadaan mereka, karena posisi kita sama, sebagai pengguna. Selain itu, berenang di kolam renang umum juga sekaligus mengajarkan mereka untuk berbagi kenyamanan. Iya, 'kan kita tidak bisa mengklaim suatu wilayah tertentu sebagai wilayah kita saja. Ada hak orang lain disana.
Tapi mengajarkan mereka untuk berani, bukan hal yang mudah lho...
Aga misalnya, dia masih sering merasa takut saat kami mengajaknya "nyemplung". Aga memang berbeda dengan kakaknya. Amay, sang kakak, suka sekali berenang. Di usia yang sama dengan Aga, Amay bahkan sudah berani meluncur di perosotan, tapi tentu tetap ditemani orang dewasa di belakangnya.
Amay kecil, berenang di kolam renang Marcopolo Bogor |
Proses dari takut menuju berani Amay pun lebih cepat dibanding Aga.
Amay kecil berenang di kolam renang Marcopolo, Bogor |
Baca: Marcopolo, Kolam Renang Mewah di Kota Hujan Bogor
4. Ajak ia bercanda, sambil terus meyakinkan bahwa ia tak perlu takut karena ada Mama dan Papa yang menjaganya. Teruuus saja katakan itu.
5. Nah, lama-kelamaan, Aga mulai berani. Ia bahkan meminta duduk sendiri di pinggir kolam. Tak ada tangis yang mengiris karena rasa takut yang akut. :D
Amay ketika badannya panas, sering mengigau. :( |
Informasi Penting Seputar Paracetamol
Ada banyak merek dan bentuk paracetamol yang tersedia di pasaran. Saya biasanya memberikan paracetamol yang memiliki rasa buah-buahan, sehingga anak-anak tidak "takut" dengan rasanya. Dan Tempra, adalah pilihan yang tepat, karena Tempra cepat menurunkan demam. Tempra bekerja langsung di pusat panas. Kelebihan Tempra inilah yang membuatnya banyak direkomendasikan secara turun-temurun.
Jangan menggunakan dosis berlebih dari yang direkomendasikan, karena overdosis paracetamol dapat menyebabkan kerusakan serius pada hati.
Jumlah maksimum paracetamol untuk orang dewasa adalah 1 gram (1000 mg) per dosis dan 4 gram (4000 mg) per hari. Untuk anak-anak, gunakan dosis sesuai anjuran yang tertera pada kemasan. Bila perlu, berikan satu dosis setiap 4 jam, namun tidak boleh lebih dari 5 kali sehari.
Untuk Amay yang usianya 5 tahun, dosisnya adalah 7,5 ml. Dalam 5 ml Tempra Syrup, terkandung 160 mg paracetamol. Untuk Aga yang usianya kurang dari 2 tahun, saya harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Berikan paracetamol dengan sendok takar khusus, dan bukan dengan sendok makan. Pada Tempra Syrup sudah tersedia gelas takar dengan dosis yang tepat di dalam kemasan. (Lihat foto, gelas takarnya berwarna bening, ada di tutup botol)
Tempra, paracetamol untuk anak-anak |
Berhentilah menggunakan paracetamol dan segera hubungi dokter, jika:
- Masih mengalami demam setelah 3 hari penggunaan
- Masih memiliki rasa sakit setelah 7 hari penggunaan (pada anak, setelah 5 hari penggunaan)
- Keluar ruam-ruam pada kulit, sakit kepala yang terus berlangsung, mengalami kemerahan pada kulit atau muncul pembengkakan
- Gejala bertambah buruk, atau muncul gejala baru
Selanjutnya, yang harus diingat adalah, simpan paracetamol di suhu kamar (25 dercel - 30 dercel), dan hindarkan dari sinar matahari langsung. Jauhkan juga dari jangkauan anak-anak.
Sekarang, Alhamdulillah Amay sudah sehat. Untuk berenang lagi, mari kita tunggu hingga cuaca bersahabat. :)
Sumber bacaan;
https://www.drugs.com/paracetamol.html