Mini Project with Amay (Pictbook)

Thursday, June 2, 2016

Hari ini Amay pulang awal dari sekolah. Dan kebetulan saya sedang agak selow karena urusan memasak sudah beres di tangan tante Opik. Jadi, mau ngapain kita hari ini?

Berhubung anak-anak (Amay dan Aga) masing-masing sudah memegang  crayon dan kertas, ya sudah, kita menggambar saja yaa... Tapi, menggambar apa?

Lalu tiba-tiba "tring", muncul bohlam di atas kepala. Kita bikin pict-book yuk. Pictorial book alias buku bergambar gitu. Yaa, pict-book ala-ala lah...

Idenya? Aha, saya kan punya satu cernak andalan. Iya, andalan, karena baru 1 itu saja cerita anak karya saya. Pasti bisa nebak deh, hihi, yoiii...yang dulu pernah keluar jadi juara HARAPAN 2 (mesti pake capslock karena emang bener-bener cuma harapan, tapi bangganya ampun-ampunan) di Nusantara Bertutur 2 tahun lalu. *2 tahun lalu boook, dan gak nambah-nambah >_<

Dan memang karena ini bener-bener satu-satunya karya yang saya punya, saya hapal dong jalan ceritanya, meski saya ngga pegang karya aslinya. Yaa, beda-beda dikit kalimatnya ngga apa-apa lah ya, yang penting jalan ceritanya masih sama. Namanya juga spontanitas alias dadakan, ya 'kan? *wehehe, dadakan, kayak tahu bulet aja, gorengnya dadakan, lima ratusan. :D

Jadi kali ini, saya yang menulis naskahnya, Amay sebagai ilustratornya. :) 

(Sebelumnya, khawatir tulisan tangan saya ngga kebaca, jadi saya salinkan saja. Maklum, sambil momong Aga. ^_^)

Judulnya:

IPUNG BELAJAR BERSYUKUR



1. Ada seekor kupu-kupu bernama Pupu. Ia dan Ipung sahabatnya, terbang ke sebuah taman. (Pada Amay saya menginstruksikan untuk menggambar kupu-kupu dan capung yang sedang terbang di area taman. Jika mewarnainya masih kurang rapi, mohon dimaklumi yaa, hihi... Amay lebih piawai menggambar dengan pulpen. Dan maaf, mata kupu-kupu dan capungnya tak terlihat. :p)

2. Di taman, mereka melihat anak-anak yang sedang berlari. Ipung si capung berkata, "Bahagianya menjadi manusia, mereka memiliki kaki untuk berlari." 
Pupu menyahut, "Kita harus bersyukur, Pung. Kita bisa terbang, sedangkan mereka tidak." 
(Di cerpen aslinya kalau tidak salah, ada adegan salah satu anak berkata pada temannya, "Aku ingin bisa terbang seperti kupu-kupu dan capung itu." dan itu membuat Ipung si capung merenung.)

Oya, saat menggambar ilustrasi halaman ke 2 ini, Amay sempat ragu menggambar anak-anak yang sedang berlari. Tapi ternyata hasilnya, bagi saya, lumayan lah yaa.. :D



3. Tak jauh dari mereka, terlihat seorang anak sedang menggambar. Ipung mendekatinya, namun raut wajahnya berubah menjadi muram.
"Lihat Pu, anak ini menggambarmu. Dia tidak suka padaku. Sayapmu memang indah dan berwarna-warni, tak seperti punyaku." kata Ipung sedih.
(Pada cerita di halaman ini, saya meminta Amay menggambar seorang anak yang sedang melukis. Ternyata, Amay mengerti apa yang saya mau. :D)

4. Pupu berusaha menghibur sahabatnya itu. Ia berkata, "Pung, Tuhan menciptakan kita dengan kelebihannya sendiri-sendiri. Kamu pun punya kelebihan, hanya saja kamu belum menemukannya."
Ipung terdiam, mencerna kata-kata Pupu.
Tiba-tiba sebuah benda dengan suara keras melintas di atas mereka.


5. "Benda apa itu?" seru Ipung. "Ayo kita kejar!" Ia pun langsung melesat pergi tanpa menunggu Pupu. Pupu pun berusaha mengejar Ipung meski terengah-engah.
Ternyata benda itu berhenti di sebuah lapangan. Ipung berhenti memandanginya dari jauh. Pupu menyusul kemudian, "Duh...Ipung, terbangmu cepat sekali. Aku kelelahan." ujar Pupu mengeluh.
(rasanya pengen lihat naskah aslinya, lalu saya edit lagi kalimat-kalimat ini. :v)

6. "Itu apa ya, Pu?" tanya Ipung penasaran.
"Itu namanya Helikopter." jawab Pupu. "Ohya, aku baru ingat. Coba lihat bentuknya!"
Ipung menuruti perintah Pupu, namun masih belum mengerti.
"Bentuk Helikopter mirip dengan bentuk tubuhmu, 'kan?" tanya Pupu.
"Wah, iyakah? Sepertinya memang begitu. Tapi mengapa dia meniru bentuk tubuhku?" Ipung semakin penasaran.
Pupu pun menjelaskan, "Karena terbangmu cepat, Pung. Manusia ingin bisa cepat sampai ke tempat tujuan."
Ipung mengangguk tanda mengerti.
"Sekarang percaya 'kan, kalau tiap makhluq mempunyai kelebihan sendiri-sendiri?" tanya Pupu. (seharusnya ada tambahan. "Tubuhku memang berwarna-warni, tapi aku tidak bisa terbang secepat dirimu.")
"Iya Pu... Sekarang aku akan lebih bersyukur. Terima kasih, Pu..."
Ipung dan Pupu pun menyatukan sayap mereka kemudian terbang bersama.

*halaman 6 belum dibuat ilustrasinya karena Amay sudah lelah. :v

Yah, jadi begitulah kegiatan kami seharian tadi. Acara menggambar ini diselingi dengan kegiatan menggoreng mendoan dan meninabobokan Dek Aga. :D

Semoga, kita jadi lebih pandai bersyukur, dan semogaaa, kami berdua benar-benar bisa membuat pictorial book bersama-sama. Aamiin... :)
Read More

Disclosure

Wednesday, June 1, 2016

Mengapa blog ini dinamakan Kayu Sirih?
Konon, kata si pembuatnya (suami saya), Kayu Sirih melambangkan hal-hal yang lekat dengan dunia wanita. Beliau sih tidak merinci lebih lanjut, namun saya menyimpulkan sendiri maknanya. Mungkin, yang dimaksud dengan lekat adalah karena wanita (terutama wanita jaman dulu), setiap hari bersinggungan dengan kedua benda ini. Iya, wanita jadul yang bangun pagi-pagi lalu memasak dengan tungku dan kayu bakar, juga wanita jadul yang sering kongkow sembari "nginang" dengan kapur dan sirih. *Eh tapi, wanita masa kini pun masih menggunakan sirih, 'kan ya? Jadi, meski namanya jadul, isinya tetap kekinian koq. :D

Blog Kayu Sirih diisi oleh saya sendiri, Arinta Adiningtyas, seorang blogger yang suka curhat dan berbagi tulisan yang (semoga) bermanfaat. Orangnya sederhana dan nggak banyak gaya. Kelihatan 'kan, dari blognya? Saya senang berteman dan berbagi pengalaman. Saya pun tak pantang menerima masukan, kritik, dan saran.

Karena lekat dengan wanita, tentu isi blog ini tidak jauh dari dunia wanita, baik itu sebagai dirinya sendiri, sebagai ibu, sebagai istri, sebagai anak, bahkan sebagai wonder woman. :) Maka jangan heran jika saya sering bercerita tentang keseharian saya, keseharian anak-anak saya, kehebohan saya saat bertemu dengan teman-teman seperjuangan, hingga kebahagiaan yang membuncah ketika tulisan saya bisa dimuat di media ternama. :D

Dan ada kalanya, saya menerima tawaran kerja sama yang sesuai dengan nyawa blog ini. Maka jika ada yang tertarik dengan gaya tulisan saya dan ingin menggunakan blog ini sebagai medianya, silakan menghubungi saya disini;
Email; arinta.adiningtyas@gmail.com 
Facebook: Arinta Adiningtyas 
Twitter: @arinta_arinta

Terima kasih telah berkunjung dan selamat menikmati tulisan-tulisan di blog ini. :)


Read More

Tentang Saya

Saya, Arinta Adiningtyas. Lahir di sebuah kota kecil yang dijuluki "Kota Pensiun", Purworejo, pada 1988 silam. Bersuamikan seorang arsitek bernama Yopie Herdiansyah, saya diberi kepercayaan oleh Allah SWT untuk merawat dua buah cinta kami, Amay dan Aga. 

my priceless

Berprofesi sebagai seorang ibu rumah tangga dengan dua orang putera, tak menyurutkan semangat saya untuk terus mempelajari hal-hal baru, terutama pada hal yang saya sukai, yakni menulis. 

Prestasi tertinggi saya di bidang kepenulisan untuk saat ini adalah ketika di tahun 2014, saya keluar sebagai Juara Harapan II di Lomba Menulis Dongeng Nusantara Bertutur, yang didukung oleh Kompas Klasika. Saya patut berbangga, karena karya yang masuk di lomba itu mencapai ribuan, dengan peserta lebih dari 600 orang. 

Tulisan saya beberapa kali dimuat di media cetak, seperti; Majalah Ummi, Reader's Digest Indonesia, Jawa Pos, Solo Pos, juga Majalah Hadila.

Oya, kemampuan menulis saya meningkat sejak saya tergabung dalam beberapa komunitas kepenulisan, seperti; Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN), Komunitas Emak-emak Blogger (KEB), Blogger Perempuan, juga Komunitas Penulis Bacaan Anak (meskipun hanya sebagai silent reader).

Di blog ini, saya mencoba mengabadikan setiap peristiwa dengan kata-kata. Meminjam syair yang Rossa nyanyikan; 
"Biarkan saja, semua jadi kenangan yang mungkin tak 'kan terlupa, sampai ku menua" 

Saya bisa dihubungi melalui;
Email: arinta.adiningtyas@gmail.com
Facebook: Arinta Adiningtyas 
Twitter: @arinta_arinta
Instagram: @arinta.adiningtyas

Terakhir, 
"Jika menulis sama dengan membuat sejarah,
maka menulislah
dan buatlah sejarah sebaik yang kau bisa"



Salam takzim dari saya,
Blogger Kayu Sirih 
Read More

Rahmah Chemist; di Istana Cinta, Pecinta Kimia dan Buku Ini Bertahta

Wednesday, May 25, 2016


Rahmah Chemist. Saya berteman dengannya di facebook kurang lebih dua tahun lalu. Saat itu, saya meng-add beliau, karena kami sama-sama berada di kelas optimasi blog bimbingan Mbak Nunu El Fasa.

Pertama kali membaca namanya, saya langsung menebak bahwa Mbah Rahmah adalah pecinta Ilmu Kimia. Ternyata benar. Perempuan kelahiran Maros, 18 November 1984 ini, adalah lulusan S2 Kimia di UNHAS. Mengenai nama 'Chemist' ini, kata Mbak Rahmah, "Chemist saya pakai untuk menghargai dari 2003-2010 kuliah ngais ilmunya." 

Dengan ilmunya itu, beliau kemudian mengajar di Universitas Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Namun sejak pindah ke Surabaya dan memiliki si cantik Salfa Althafunnisa Santoso, Mbak Rahmah berhenti mengajar.

Si Cantik Salfa
Pilihan yang sulit memang, apakah seorang ibu (berpendidikan tinggi pula) sebaiknya menjadi working mom atau full time mother. Saya pun pernah mengalaminya (meski pendidikan saya tak tinggi). Tapi kembali lagi bahwa setiap pilihan selalu mempunyai dua sisi, positif dan negatif. Yang bisa mengukurnya, tentu hanya yang menjalaninya. Tergantung prioritas masing-masing.

Meski terlihat "hanya" di rumah, tapi jangan salah. Mbak Rahmah, atau yang akrab dipanggil Amma ini, juga memiliki segudang aktivitas. Jika menilik instagramnya di @ammachemist, tampak kesibukan yang menghiasi hari-harinya. Dan yang bikin melongo, Mbak Amma punya tiga blog lhoo.. *hadeh Rin, kamu apa kabar?

1. chemistrahmah.com
Yang sering saya kunjungi (walau jarang menjejak), adalah blog yang beralamat di http://chemistrahmah.com/. Meskipun Mbak Amma mengaku memiliki Masa Kecil yang Berbeda, tapi didikan orang tuanya lah yang menjadikan Mbak Amma seperti sekarang. Jago berbahasa Inggris, karena oleh Sang Ayah, Mbak Amma diwajibkan menghapal 5 vocab baru dalam sehari. Kedisiplinan ini membuahkan hasil. Mbak Amma didaulat untuk menjadi guide di Bantimurung saat ada siswa/siswi dari Australia, padahal saat itu Mbak Amma baru duduk di kelas 1 SMA. Jadi, udah kebayang ya, gimana jagonya Mbak Amma dalam berbahasa Inggris?

Betewe, Mbak Amma udah lama juga ya ngeblognya? Sejak 2011 lho.. 


2. resensikata.com
Blog lainnya, ini saya juga suka. Kamu, yang ngaku pecinta buku, coba deh menuju resensikata.com. Mbak Rahmah mereview buku-buku dengan apik. Bahasanya obyektif, tapi tetap asik. Barangkali kamu ingin membeli buku, tapi khawatir kecewa dengan isinya, berkunjunglah kesana. Tulisan Mbak Amma cukup informatif koq. Siapa tau ada judul buku yang kamu incar, dan sudah direview oleh Mbak Rahmah, ya 'kan? 

Oya, di blog ini, Mbak Rahmah mematikan klik kanan, hihi, jadi ngga bisa di copy paste. Dan sayangnya, entah punya saya yang error atau gimana, saya ngga bisa komen disana. :(


3. istanacinta.com
Blog ke tiga, beralamat di http://istanacinta.com/. Blog Seputar Bunda dan Buah Hati ini didedikasikan untuk si kecil Salfa. Saya sebenarnya punya juga sih, blog untuk Amay, tapi udah lama ngga update euy. Ah, Mbak Amma, tampaknya saya harus membangunkan blog Amay juga, hihi, biar ngga kalah sama Dik Salfa. 

Yang seru, waktu saya baca cerita ngidamnya. Pertama, Mbak Amma ngidam bertemu Bu Risma. Duh Mba, ada-ada aja sih, hihi.. Tapi Alhamdulillah kesampaian yaa, coba kalau enggak, Dik Salfa udah ngencesan, xixixi... Kedua, ngidam kepiting juga. Kenapa juga harus kepiting Bukkang Dato' yang berwarna abu-abu sebelum dimasak dan akhirnya berubah menjadi orange menyala setelah direbus. Orang hamil kadang-kadang memang punya keinginan yang aneh-aneh, hehe.. Saya waktu hamil Amay juga ngidam Cilok. Ah, soal ngidam cilok, nanti saja saya ceritakan. :D


Jika melihat performa nge-blog-nya, pantas saja ya, jika Mbak Rahmah mendapatkan predikat sebagai Blogger of The Month (September 2013) versi KEB (Kumpulan Emak-Emak Blogger). Keren euy!! Dan semoga, setelah ini, prestasi-prestasi lain segera menyusul ya Mbak.. :)







Read More

Ikut Lomba Bikin Saya Tahu Cara Embed Video ke Blog

Tuesday, May 24, 2016

Duh, judulnya...

Ketahuan deh, gapteknya... >_<

Tapi ngga apa-apa, saya mah ngga malu mengakui kekurangan, hehehe...


Jadi gini, ingat kan, beberapa waktu lalu saya ikutan lomba MatahariMall? Belum baca? Ini lho judulnya: Tanggal Tua Mati Gaya? No Way Lah Ya...

Nah, memang saya termasuk nekad. Saya mah bagai anak bawang diantara blogger-blogger kondang. Tulisan-tulisan mereka, wuih jangan tanya. Keren semua!!!

Minder ngga?

Ho oh lah, jangan bolak-balik ditanya...

Tapiii, kalau saya ngga mencoba, saya ngga berkembang dong ya? Minimal, mengembangkan otak gitu, biar mikir dikit. Ya maklum, tiap hari urusannya sama isi diaper, warung sayur, Amay dan Aga, ni otak udah agak mengkerut kali yaa, hihi... Jadi waktu bikin blogpost tentang lomba itu, saya belajar dikiiit, dikit aja karena kalau langsung banyak-banyak malah jadinya lupa.

Memang sih, ada yang bilang, ngapain ikut lomba yang udah pasti kamu kalah? Hihi... Apalagi kalu harus pake like-like-an atau vote-vote-an. Yang nggak populer, mending ngga usah coba-coba deh.. >_<

Ya, seperti yang saya bilang tadi, niatnya beneran bukan ingin menang. Lah, tulisan yang lainnya jauuuuh lebih bagus dari punya saya. Apalagi ditambah infografis yang kreatif-kreatif. Beuh, Arin mah apa atuh, belum bisa bikinnya.

Tapi Alhamdulillah, bersyukur, karena dengan kenekadan ini akhirnya tambah ilmu saya. *siap-siap diketawain.
Iya, saya jadi tau cara embedding video ke dalam blog.


Awalnya, saya mau minta bantuan suami. "Pa, embed video itu gimana sih?" tanya saya. Eh, suami malah jawab, "Embed masa' ngga bisa? Gampang koq. Pasti bisa lah..."


Yee..orang beneran ngga ngerti, udah dipasti-pastiin bisa aja. :(

Ya akhirnya saya tanya google dong, habis Pak Yopie gitu sih. Huuu... Lalu dimulailah sesi belajar dengan metode "Cara Belajar Istri Aktif".

Hasil googling itu saya praktekkan. Jadi, embed itu artinya: 1. menanamkan, 2. melekatkan, 3. menyimpan.
Jadi, kita ngga perlu download video lalu mengupload ke dalam blog post. Tapi cukup melekatkan saja.

Contoh yaa...

1. Saya pergi ke link youtube yang dimaksud

2. Saya klik Share, kemudian Embed 




3. Di bawah kata Embed, ada sebuah link disana. Itu bisa di copy. Tapi sebelum itu, klik show more, dan kita bisa memilih ukuran video yang akan kita tampilkan. Kalau sudah dipilih, misalnya 560 x 315, link yang tadi bisa di copy.


4. Paste link tadi di postinganmu. Pilih mode HTML nya yaa.. Untuk membuat rata tengah, tambahkan kode <center></center> diantara link tadi.


5. Selesaaaii.. Tinggal klik publish, lalu videomu akan muncul sendiri. 

Hehe, buat emak-emak macam saya, ini cukup bikin ngos-ngosan, tapi puass.. 

Besok lagi, ikut lomba lagi, lalu belajar apa lagi ya? :D



Read More

Nestle Dancow Explore The World di Luwes Kestalan Solo

Monday, May 23, 2016

Hai haaiiii...

Mau cerita. Beberapa kali Amay bertanya, “Mama, kita ke Jepang-nya hari apa?” dan saya dibuat bingung karenanya. Saya sudah mengatakan bahwa kami mungkin bisa pergi ke Jepang, tapi nanti, jika sudah datang waktu yang tepat dan dana yang cukup.

Hehe, kenapa Amay sampai sebegitu inginnya pergi ke Jepang? Ini karena dia ingin bertemu dengan Totoro, tokoh hantu lucu dalam film My Neighbour Totoro. Filmnya sudah pernah saya review juga disini.

Anak-anak memang kadang keinginannya aneh-aneh, hehe... Tapi, mungkin keinginan ini bisa dicicil dengan ikutan Nestle Dancow Explore The World yang akan digelar di Solo, Jawa Tengah. Iya, karena disana bakal ada photo booth dengan Japan Theme. Wah, sounds great, ya ‘kan?


Disana, Amay juga anak-anak lain akan tau bahwa di Jepang ada bunga cantik bernama Sakura. Selain itu, ada kegiatan seru lainnya di Creativity Area, antara lain bermain Origami, Mewarnai, juga bermain Puzzle dan Lego. Tidak hanya itu, Momma dan Poppa juga bisa melakukan konsultasi mengenai tumbuh kembang anak dengan Psikolog dan Ahli Gizi. Hhmmm...pasti tertarik ‘kan?



Hanya ada Japan Backyard kah?
No, tentu tidak...
Ada juga Indonesia Beach. Kenapa Indonesia Beach? Karena Indonesia identik dengan Pulau Bali, dan Bali terkenal dengan pantai-pantainya yang indah. Di Indonesia Beach, anak-anak bisa bermain pasir, memancing, berfoto dengan lumba-lumba, juga berfoto dengan background keindahan Bali.



Wah, seru ya acaranya...

Iya...

Masih ada lagi?

Masiiiih...
Selain keseruan yang bisa dirasakan di Japan Backyard dan Indonesia Beach, ada pula yang saaaangat menarik di Stage. Gimana engga? JIKUSTIK, band keren dari Jogja itu akan tampil untuk menghibur para pengunjung. Wah, pasti Momma-Momma jadi girang nih. :D
Tak hanya itu, ada pula performance dari adik-adik kita yang berbakat, juga akan ada beberapa kegiatan yang melibatkan Mom and Kid, seperti; Mom and Kid Coloring Time, Mom and Kid Fun Games, dan Mom and Kid Creativity Time. Kira-kira Momma pengen ikutan yang mana nih? ^_^



Lalu bagaimana cara mendapatkan tiketnya?
Momma dan Poppa bisa mendapatkan tiketnya on the spot atau pre-sale melalui pembelian DANCOW 1+, 3+, dan 5+ di:
1.      Luwes Kestalan
2.      Laris Klaten
3.      Luwes Ceper
4.      Laris Kartasura
5.      Mitra Kartasura
6.      Luwes Gading
7.      Sami Luwes
8.      Luwes Nusukan
9.      Luwes Mall Palur
10.  Luwes Lojie Wetan
11.  Luwes Delanggu
12.  Luwes Boyolali
13.  Luwes Kartasura
14.  Luwes Gentan
15.  Mitra Sukoharjo
16.  Sami Laris Klaten
17.  Luwes Wonogiri
18.  Baru Wonogiri
19.  Luwes Sragen
20.  Goro Assalam
21.  Jaya Abadi
dengan mekanisme sebagai berikut;
-          2x800 g / 4x400 g (min 160.000) >> Gratis Diaper Bag
-          3x800 g / 6x400 g (min 250.000) >> Gratis Shopping Bag
-          8x800 g / 16x400 g (min 680.000) >> Gratis Frying Pan
-          12x800 g / 24x400 g (min 1.000.000) >> Gratis Blender



Syarat dan Ketentuannya, antara lain;
1.      Tunjukkan struk pembelian DANCOW 1+, 3+, 5+ (dengan periode pembelian maksimal 3 minggu sebelum acara) untuk ditukarkan dengan tiket
2.      Tiket akan ditukarkan dengan paspor bermain dan hadiah pada saat event berlangsung
3.      Tiket harus disertakan dengan struk asli untuk dapat menukarkannya dengan hadiah dan paspor
4.      Pembelian Paket maksimal 1 juta rupiah per konsumen, tidak berlaku kelipatan
5.      1 tiket atau 1 paspor bermain hanya berlaku untuk 1 anak dan 2 orang dewasa (orang tua)
6.      Selama persediaan masih ada, hadiah dapat berubah sewaktu-waktu

Terakhir
Kapan waktunya? Catat yaa... Hari Sabtu-Minggu tanggal 28 & 29 Mei 2016, di Luwes Kestalan Solo.

Jadi, Momma dan Poppa, yuk weekend ini seseruan bareng Nestle Dancow di Nestle Dancow Explore The World. :)




suasana Nestle Dancow Explore The World

Read More

Tanggal Tua Mati Gaya? No Way Lah Ya...

Wednesday, May 18, 2016


Rutinitas di tanggal 1 ala saya...

"Pa, udah cek rekening?" tanya saya pada suami.
"Udah."
"Trus?" tanya saya lagi. Suami sih udah sangat paham apa yang dimaksud sang istri. :p
"Udah masuk." Jawabnya singkat. Selalu singkat. Tapi, walaupun singkat begitu, rasanya bikin riang gembira. Hihi.. Apalagi kalau ditambah, "Ya udah siap-siap sana! Catat apa aja yang mau dibeli!" Huwaaa..tambah hepi diri ini.

Yah, meskipun gajian adalah hal yang tiap bulan dirasakan, tapi kedatangannya selalu saya nantikan. Ya iyalah ya... Gaji kan hak kita, hasil dari kerja keras selama satu bulan sebelumnya. Jadi, wajar lah kalau kita ingin menikmatinya.

Maka, meskipun yang dibeli adalah barang-barang kebutuhan dalam sebulan, tapi saya selalu suka shopping di awal bulan. :D

mendaftar barang-barang yang akan dibeli

Yups, belanja sudah. Saatnya memisahkan uang gaji ke dalam pos-pos khusus, antara lain:
1. Bayar SPP Amay
2. Bayar Satpam
3. Bayar Sampah
4. Bayar Arisan
5. Bayar Listrik
6. Lain-lain

Ya, ke lima pos di atas adalah pengeluaran wajib dalam sebulan. Pos ke enam, pos lain-lain adalah untuk pengeluaran yang sifatnya tidak terduga. Sisanya, untuk zakat, makan dan tabungan.

Tapiii, meski sudah dianggarkan, terkadang ada pengeluaran dadakan yang jumlahnya melebihi anggaran. Misalnya, tiba-tiba Pak Satpam datang mengantar undangan. Eh, dalam waktu yang hampir bersamaan, ada tetangga yang sakit atau teman yang baru saja melahirkan. Seperti April kemarin, semua berbarengan. Tambahan lagi, ada tetangga yang juga pindahan. Masa iya sih, kita tega nggak ngasih kenang-kenangan? Nggak cukup sampai situ, ada teman yang mengajak makan siang. Ulang tahun ceritanya. Nah, mikir lagi deh buat beli kadonya.

Terkadang jumlah dalam amplop lain-lain itu masih kurang, sehingga terpaksa harus disubsidi dari biaya "makan". Tabungan sih, kalau bisa jangan diotak-atik. Buat masa depan kan, hehe, kecuali kalau kepepet. :p

Kalau sudah begitu, menunggu gajian bulan depan rasanya paaaanjang dan laaaama. Lalu dimulailah rutinitas merapal mantra, "Sabar, prihatin dulu, tunggu bulan depan." >_<

Otak pun terus berpikir, mencari cara bagaimana supaya stabilitas rumah tangga tetap terjaga. Maksudnya, bagaimana supaya kebutuhan tetap tercukupi, gizi keluarga terpenuhi, tanpa harus hutang sana-sini. Ini penting!

Syukurlah, selalu ada cara untuk menikmati hidup meski dengan cara sederhana. Apa saja itu?

1. Kumpulkan Recehan
 
Kata suami, jangan gengsi meski harus belanja dengan uang seperti ini. Jangan salah, toko-toko besar justru sering kewalahan mencari uang recehan. Nggak usah jauh-jauh, kakak saya yang punya usaha foto copy dan service komputer pun sering menukarkan uang kertas dengan uang logam. Untuk apa lagi kalau bukan untuk kembalian. Jadi, mulai sekarang, recehannya jangan disepelekan yaa... :)

Lumayan lho, bisa buat beli diapers, atau bahkan mie instan buat sarapan. :p

Kumpulkan recehan, tanggal tua terselamatkan


2. Kurangi Jajan

Saya ini, meski berbadan kecil, tapi porsi makannya seperti monster. >_<
 
Kalau di rumah nggak ada yang bisa dimakan, bisa-bisa saya galau berkepanjangan. Tsaah...
Tapi, jikalau bencana tanggal tua melanda, saya punya cara agar tak mati gaya. Apa tuh? Iya, bikin cemilan saja.
 
Bikin cemilannya jangan yang tanggung-tanggung. Buatlah makanan yang mengenyangkan sekalian. Contohnya timus ubi ungu ini. Murah, mengenyangkan, dijamin nggak galau seharian, hehehe...

cemilan pengganjal perut lapar, timus ubi ungu


3. Keluarkan Dagangan
 
Kalau lagi malas bikin sesuatu, keluarkan cilokmu. Hihihi... *mentang-mentang jualan cilok. 
Bukaaan, bukan untuk dimakan sendiri. Keluarkan cilok untuk ditawarkan pada teman-teman, siapa tau ada yang sedang butuh cemilan, ya kan? Nah, hasil jualannya kan bisa buat beli jajan. Wkwkwkwk...
Tapiii..jujur, saya juga sering ngabisin dagangan sendiri ding. >_<




4. Habiskan Weekend di Rumah Saja
 
Setelah seminggu beraktivitas, biasanya kita butuh menyegarkan pikiran. Tapi, kalau kondisi sedang tanggal tua, tentu harus mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan jika kita ingin jalan-jalan. 
Jadi, biasanya nih, saya dan keluarga menghabiskan waktu di rumah saja. Misalnya, dengan menonton film bersama, membaca buku bersama, atau menggambar bersama. 

Ini salah satu film yang kami tonton bersama: Grave of The Fireflies, Film yang Penuh dengan Air Mata

belajar menggambar dengan Papa, bebas waktunya, gratis biayanya


Nah, itu dia tips anti mati gaya di tanggal tua ala saya. Ada yang mau nambahin? :)

 

Read More

Yang Sama Antara Saya dan Rian Luthfi

Tuesday, May 10, 2016

Hai Haiiii...
Puassss banget kemarin bisa libur beberapa hari. Soalnya kemarin saya pulang kampung, dan bertemu bapak tercinta. Mau jenguk ibu, tapi pas hari jum'at malah hujan. Sedih sih, tapi insya Allah do'a saya untuk beliau selalu terlantun koq. :)

Bicara soal almarhumah ibu, sepenggal kalimat terakhir yang beliau pesankan untuk saya adalah, "Sabar. Roda pasti berputar." Saya sering tergugu jika terngiang kalimat itu. Saya sih selalu yakin bahwa apa yang dikatakan ibu akan terjadi. Nanti, akan ada masanya semua yang saya inginkan terpenuhi. Dan untuk semua mimpi yang harus terkubur itu, insya Allah akan mendapat ganti. :)

Udaaaahh.. Move on, Rin! Hehehe... 

Oya, bicara soal mimpi, saya kaget euy waktu buka blognya Mbak Rian Rosita Luthfi. Di blog kompor mledug nya, ibunda dari Keenan ini ternyata punya mimpi yang hampiiiir sama dengan saya (waktu masih muda). *sengaja pake tanda kurung :p

Pada penasaran nggak, mimpi tentang apa sih? Penasaran kan? Penasaran dong?

1. Jadi Penyiar Radio
Jaman saya SMP, bisa eksis di radio ternama di Purworejo itu suatu kebanggaan. Kenapa? Karena dia pantas dijuluki anak gaul. Apalagi kalo sering dikirimi salam, wuih, berarti banyak yang ngefans sama itu anak. Lalu pertanyaannya, adakah yang kirim salam buat saya? Jawabnya enggak. Kasihan 'kan? Huhuhu... 


Trus yaa, dulu saya pernah menunggu setengah jam sepulang sekolah cuma untuk menunggu jarum pendek merapat ke angka dua. Kenapa? Karena acara radio ter-hits di masa itu dimulai jam 2, dan saya pengen nelepon radio itu biar lagu saya diputar. Hahaha...habisnya saya nggak punya telepon di rumah. Dan kebetulan tepat di sebelah sekolah saya adalah kantor Telkom, yang di depannya tersedia beberapa box telepon umum.

Karena berusaha banget biar ikutan gaul itulah, saya pun punya keinginan jadi penyiar radio. Kayaknya asik banget, banyak teman, banyak kenalan. Tapi problem saya adalah, saya ini kurang percaya diri. Beneran deh, saya ini pemalu banget, dan nggak jarang malu-maluin diri sendiri. >_<
Tapi alhamdulillah, saya sempat mencicipi rasanya jadi penyiar. Waktu itu, TK tempat saya mengajar mengadakan kunjungan ke RRI Bogor, dan saya diberi kesempatan untuk menjadi penyiar selama kurang lebih setengah jam. Rasanya dream comes true banget. :)


2. Jadi Sinden
Sedikit berbeda dengan Mbakyu Rian Luthfi yang asli Jogja tapi domisili di Cibinong ini, saya nggak terlalu pengen jadi sinden sih. Tapi waktu SMP dan SMA, saya sempat merasakan bagaimana menjadi sinden, hehe.. Kebetulan saya tergabung di grup Paduan Suara, yang terkadang "disuruh" merangkap sebagai sinden saat membawakan lagu yang diiringi tim karawitan.


3. Jadi Vokalis Band
Aduh Mbak Rian, gimana kalau kita bikin band baru? Habis kayaknya kita sehobi banget nih. Lumayan lah, saya punya gigi taring yang cukup mirip sama punyanya Arin Lavigne, eh, Avril Lavigne ding.. >_<
Dulu pernah iseng-iseng banget bikin band sama beberapa teman sekelas. Memang niatnya dijadikan band kelas karena biasanya saat class meeting ada lomba band antar kelas gitu. Tapiii...gagal dong, hihi.. 
Aduh, kalau mereka baca ini, ingatkah mereka dengan Elekyo Band? (baca; elek yo ben :p)


4. Bisa Jahit
Nah, kalau ini adalah mimpi setelah jadi emak-emak. Kenapa baru terpikir? Karena jujur, saya pingin banget bisa seperti ibu, yang dengan kedua tangannya, beliau membuatkan baju untuk saya dan kakak-kakak saya. Next, sepertinya harus memantapkan hati untuk mengambil kursus menjahit. Apa panggil Mbak Vanti aja yaa? :D


Nah, yang sedikit berbeda, kalau di Mimpi Kemarin Lusa nya Mbak Rian beliau juga ingin menjadi seorang event organizer juga, saya sih enggak. Hehehe.. Saya sadar kalau saya kurang cak-cek (cekatan). Saya juga agak pemalas, sedangkan seorang event organizer nggak boleh punya sifat itu. Satu lagi, saya kurang tegas, sehingga kurang layak menjadi pemimpin. :)

Wis Mbak Rian, kapan balik Jogja? Tak tunggu di Solo Balapan. Yok kita karaokean bareng. Mau nyinden ala Uti Waldjinah, apa nge-rock ala Avril Lavigne? Saya tak nyanyi lagunya Shaden aja.. Hihihi...



Read More