Siapa yang tahu apa itu Mustofa? Bukan, ini bukan nama orang yaa. Ini nama makanan. Hehe..kedengarannya lucu ya? Saya saja sampai susah menahan tawa saat mendengarnya.
Lalu makanan seperti apa sih Mustofa itu? Ternyata, ini makanan kesukaan suami saya. Kami sih biasa menyebutnya kering kentang balado. Namun di Majalengka sana, makanan seperti ini lebih dikenal dengan nama Mustofa. Entahlah bagaimana sampai dinamakan Mustofa. Mungkin, dulunya ada yang menjual makanan ini dengan merk Mustofa. Atau mungkin juga Pak Mustofa-lah yang pertama kali menemukan resep makanan enak ini.
Seperti yang saya jelaskan di atas, Mustofa ini sebenarnya adalah kering kentang balado. Jadi jelas bahan baku utamanya adalah kentang.
Saat hajatan pernikahan adik ipar saya hari minggu lalu, Mustofa menjadi salah satu makanan yang disajikan. Saat saya mencicipi, saya langsung berkata pada Mama mertua, "Mama, Arin mau ini. Besok arin bawa ke Solo yaa.." Hehe..habis enak sih. Alhamdulillah, masih ada sisa sehingga saya bisa membawanya. Lumayan buat cemilan atau tambahan lauk. Suami saya, jangan ditanya deh, sepiring pun habis olehnya sendiri.
Kata Mama, yang membuat Mustofa ini renyah adalah karena bahan bakunya yang merupakan kentang pilihan. Kentangnya adalah kentang yang berasal dari daerah Dieng. Iseng saya browsing, apa sih keunggulan kentang Dieng dibanding kentang lainnya? Ternyata, selain ukurannya yang relatif lebih besar, kadar air kentang Dieng juga lebih tinggi sehingga kentang Dieng memiliki daya tahan yang lebih baik. Selain itu, kadar karbohidrat dan gulanya juga rendah.
Cara membuatnya sih sama seperti membuat kering kentang balado yang lain. Iris kentang kecil-kecil, goreng hingga benar-benar garin, lalu masukkan ke dalam bumbu balado yang sudah disiapkan. Aduk deh sampai rata.
Nah, siapa yang mau makanan ini? Hehe, datang saja ke hajatannya orang Majalengka, hihi, siapa tahu ada menu ini di hidangannya. :D