Emak-emak berdaster emang bisa apa untuk membantu perekonomian keluarga? Hayo, siapa yang masih memandang sebelah mata pada emak berdaster? Setelah baca artikel ini, semoga tidak ada lagi yang menganggap remeh para emak, yaa, karena di zaman sekarang ini, peran emak-emak di sektor perekonomian ternyata ngga main-main.
Mengutip republika.co.id, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa kontribusi perempuan terhadap ekonomi Indonesia di tahun 2025 nanti bisa mencapai 135 miliar dolar AS atau setara Rp 1.944 triliun. We o we kan? Bahkan di sektor UMKM, 53,76% UMKM dimiliki oleh perempuan, dengan 97% karyawannya adalah perempuan. Kabar baik lainnya, di bidang niaga ekspor, perempuan Indonesia juga sudah memiliki daya kompetisi ekspor dengan pangsa pasar mencapai 14,4%.
Gimana? Emak berdaster ngga cuma bisa sein kanan belok kiri kan? 😂
Saya, meski belum sehebat emak-emak berdaster lainnya, tapi juga berusaha untuk bisa punya penghasilan sendiri. Sejak tahun 2014, saya mulai belajar menulis untuk menambah uang jajan. Meski di awal-awal hasilnya cuma "recehan", tapi melihat nama kita terpampang di media cetak, rasanya sungguh sangat membahagiakan. Dua tahun setelahnya, saya memutuskan untuk beralih ke blog, karena saat itu beberapa media cetak yang biasa saya sasar satu per satu mulai gulung tikar.
Selain mengisi waktu dengan menulis di blog, saya juga senang berjualan kecil-kecilan. Lumayan lah hasilnya, cukup kalo cuma buat beli mainannya anak-anak sih, hihi... Hal lain yang saya suka dari kegiatan ini adalah ketika mengantar pesanan, saya bisa bertemu dengan teman-teman sekaligus curi waktu untuk jalan-jalan. Maklum lah, sebagai Ibu Rumah Tangga, ruang gerak saya ya cuma di rumah saja. Maka dari itu, bisa keluar rumah dan bertemu dengan teman-teman meski hanya sebentar, rasanya sudah sangat bahagia.
Oya, tadi saya bilang, hal yang saya suka dari berjualan adalah ketika mengantar pesanan dan bertemu dengan teman-teman. Memang, selama ini pelanggan saya didominasi oleh teman-teman dekat, entah itu tetangga atau sesama wali murid di sekolah Mas Amay dan Dek Aga. Namun, terkadang ada juga sahabat-sahabat dari luar kota yang mau belanja di tempat saya. Jujur, hal ini membuat saya terharu, karena sebenarnya kalau mereka mau, mereka bisa saja belanja via marketplace kan?
Untuk sahabat-sahabatku pelanggan Toko Mama Kepiting (bisnis kecil-kecilan saya, saya beri nama Toko Mama Kepiting), terima kasih banyaaakkk... Semoga selalu sehat dan berlimpah rezeki, yaa... 😘😘😘
Mungkin ada yang penasaran, apa saja sih yang saya jual?
Saya pernah berjualan cilok, mukena, jilbab, buku, dan setahun terakhir ini saya juga mulai menjual baju-baju anak. Berawal dari membeli baju lebaran untuk Mas Amay dan Dek Aga, saya malah jadi tertarik untuk menjualnya juga setelah tahu kualitas bahannya.
|
Bungkusan Paket yang Siap Dikirimkan
|
Belakangan, tak cuma baju anak, deterjen sampai pisau dapur pun saya jual. Apa aja lah pokoknya, yang penting halal.
Emang ngga malu ya, jualan kayak gitu?
Selagi usaha yang kita lakukan adalah usaha yang halal, kenapa mesti malu? Gengsi doang ngga bisa bikin kenyang, duhai netizen.
Pernah ngga sih, semangat jualannya turun, trus pengen berhenti?
Pernah dong. Baru-baru ini bahkan. Saya off dari jualan sejak Ramadhan, dan baru mulai jualan lagi beberapa minggu terakhir ini.
Semenjak kasus covid19 meningkat, kemudian ada peraturan PSBB dilanjutkan PPKM, saya jadi kurang semangat berjualan. Selalu saja ada rasa khawatir tiap kali harus keluar rumah. Untuk pesanan teman-teman dekat sih, saya bisa minta mereka untuk ambil di rumah. Nah kalau yang memesan barang adalah teman di luar kota, gimana? Saya kan tetap harus ke ekspedisi untuk mengirimnya. Itulah mengapa akhir-akhir ini saya jadi jarang promosi dagangan via status WA lagi.
Tapiii, semangat saya kembali muncul setelah saya tahu ada layanan JEMPOL dari TIKI.
Kenapa harus TIKI, Mak? Pakai ekspedisi lain kan juga bisa minta dijemput?
Iya, benar. Namun, tanpa bermaksud membandingkan dengan ekspedisi lain, yang saya suka dari layanan JEMPOL ini adalah paket bisa dijemput tanpa ada jumlah minimum.
Saya biasa mengirim paket lewat ekspedisi di dekat rumah. Suatu hari saya bertanya, adakah layanan jemput paket ke rumah? Mungkin karena melihat jumlah paket yang saya kirim saat itu cuma sebiji (namanya juga bisnis kecil-kecilan yang pelanggannya didominasi tetangga dan teman-teman dekat, ya kan?), mbak-mbaknya tanya balik ke saya, berapa jumlah paketnya. Karena saya orang yang cukup sensitif, saya anggap pertanyaan si mbaknya tadi sebagai bentuk penegasan, kalau minta dijemput ya mbok kirimnya yang banyak sekalian. Gitu.
Ya sudah, besok-besoknya saya ngga berani tanya lagi. Wkwkwk, tau diri.
Nah, setelah tau bahwa untuk memakai layanan JEMPOL dari TIKI saya tidak perlu khawatir dengan jumlah minimal paket, akhirnya saya memutuskan untuk #PakeTIKIAja tiap kali harus kirim-kirim pesanan ke luar kota.
Teman-teman kalau mau coba layanan JEMPOL juga, caranya gampang lho.
1. Download aplikasi TIKI
2. Buat Akun / daftar sebagai member dulu. Setelah mendaftar, nanti teman-teman akan mendapat email verifikasi seperti ini;
3. Setelah akun terverifikasi, teman-teman bisa langsung menggunakannya.
Saya sudah beberapa kali menggunakan layanan JEMPOL dari TIKI. Pertama kali mencoba adalah saat Idul Adha lalu. Suami harus mengirim gambar ke Jakarta, tetapi karena terlalu lelah setelah lembur semalaman, beliau jadi galau mau membawa paketnya itu ke ekspedisi seorang diri. Apalagi saat itu tanggal merah juga, takutnya udah capek-capek sampe sana, eh ekspedisinya tutup. Kan bisa kuciwa...
Hari itu, saya kebetulan harus mengirim pesanan juga. Ingat bahwa TIKI punya layanan JEMPOL, saya tawarkan ke suami, mau ngga nyobain layanan JEMPOL ini? Kalau misalnya ngga diproses ya udah ngga apa-apa, wajar sih tanggal merah.
Suami setuju, yang penting baginya adalah gambarnya bisa terkirim.
Akhirnya, saya download aplikasi TIKI. Kemudian, saya membuat akun dengan mengisi nama, alamat, no HP, juga alamat email. Tak lama, ada email masuk yang berisi link untuk verifikasi akun.
Setelah akun terverifikasi, saya langsung membuka aplikasi dan memilih layanan JEMPOL. Selanjutnya, saya menetapkan titik penjemputan (pakai map), memilih jenis layanan, mengisi jumlah paket, isi paket, hingga pilihan untuk penjemputan mau dijemput dengan motor / mobil.
Beberapa menit kemudian, ada telepon masuk, yang ternyata adalah Customer Service TIKI Solo. Saya kembali ditanya tentang detail paket yang ingin saya kirim, juga detail alamat penjemputan. Eh, bukan ditanya ding, tapi cuma memastikan aja. Saya juga cuma jawab, "Iya betul, iya betul", gitu.
|
Layanan JEMPOL dari Aplikasi TIKI
|
Tentang alamat, meski rumah saya terletak di Kecamatan Colomadu dan masuk Kabupaten Karanganyar, tapi alhamdulillah masih masuk area penjemputan TIKI Solo.
Memang, saya harus menunggu sekitar 3,5 jam dari saat memesan layanan sampai akhirnya paket saya dijemput. Tapi itu bukanlah masalah, karena saya paham, penjemputan menyesuaikan dengan posisi kurir yang paling dekat dengan lokasi saya, yang pada saat itu pun para kurir sedang bertugas mengantarkan paket.
Setelah paket sampai di kantor, saya mendapatkan pemberitahuan via WA. Dalam pesan WhatsApp tersebut, saya diberi informasi mengenai berat barang yang saya kirim, biaya, nomor rekening untuk pembayaran, hingga no resi paket yang saya kirimkan.
Nah, kelihatan kan, betapa besar paket yang dikirim suami saya. Itu isinya gambar proyek, wkwkwk... Sengaja ditaruh di wadah / kontainer plastik, supaya gambarnya aman dan tidak kelipat-lipat. Pantes aja suami saya males bawa sendiri paket itu ke ekspedisi. Udah lelah habis lembur semalaman, trus disuruh kirim paket, bayanginnya aja udah capek. Sungguh, kami terbantu banget dengan layanan JEMPOL dari TIKI ini.
Oiya, untuk pembayaran, kita bisa memilih apakah akan membayar secara tunai via Pak Kurir yang menjemput, atau via transfer. Saya sendiri memilih transaksi cashless supaya lebih praktis. Untuk besaran biaya yang harus ditransfer akan diinfokan kemudian.
Saya ngga tau hari itu ada promo apa, tapi saya dapat diskon 5% lho.. Lumayan kan..
Ngga cuma sekali saya memakai
layanan JEMPOL ini. Terakhir beberapa hari lalu, saya pakai layanan ini
lagi untuk mengirim pesanan.
Sama
seperti sebelumnya, saya order layanan JEMPOL via Mobile Apps. Beberapa
menit berselang, Customer Service menelepon saya untuk menanyakan
detail paket. Meski di Mobile Apps sudah ada isian jumlah paket dan
lain-lainnya, tapi pihak CS merasa perlu memastikan ulang. Di sini saya
juga ditanya, mau pilih produk apa untuk pengirimannya? Karena pelanggan
saya tidak terlalu terburu-buru, saya pun memutuskan untuk menggunakan
Regular Service untuk pengiriman.
Meski
estimasinya kiriman akan sampai dalam 3-4 hari, tapi alhamdulillah
paket saya sampai ke tangan pelanggan keesokan harinya. Mungkin karena
dekat, ya, cuma di Sukoharjo dan Semarang soalnya.
Selain Regular Service, ada beberapa produk pengiriman yang TIKI punya, seperti;
1. SDS (Same Day Service) --> Jika teman-teman menginginkan barang yang dikirim bisa sampai di hari yang sama, pilih layanan ini saja.
Jujur, saya jadi ingat usaha saya jualan cilok beberapa tahun silam. Saya pernah kirim cilok ke Bandung, estimasinya 2 hari (Cilok yang saya jual bisa bertahan 3 hari di suhu ruang), tapi kiriman cilok saya baru sampai ke tangan pelanggan 5 hari kemudian. Ya berjamur lah. Huhu, sedih poollll. Tidak hanya jadi mubadzir karena ciloknya udah ngga bisa dimakan, tapi saya juga harus mengganti uang pelanggan yang sudah membayar. Rugi 2x.
Buat teman-teman yang punya usaha berjualan frozen food, coba deh kirim pakai SDS-nya TIKI. Apalagi sekarang ada SDS KITA (Kuliner Nusantara) yang ongkos kirimnya cukup terjangkau juga.
2. ONS (One Night Service) --> Kirim barang hari ini, barang sampai keesokan hari.
3. TDS (Two Days Service) --> Sesuai dengan namanya, barang akan sampai 2 hari setelah dikirimkan.
4. ECO (Economy Service) --> Ini bisa dipilih kalau teman-teman menginginkan ongkos kirim yang ramah di kantong
5. INT (International Service) --> Kirim barang ke luar negeri? Bisa dong, TIKI gitu lho.. Ongkos kirimnya mulai dari Rp 100.000. Lumayan terjangkau kan?
6. TRC (Trucking Service) --> Pilihan pengiriman jika teman-teman ingin mengirim barang dengan dimensi lumayan besar dan beratnya lebih dari 10 kg.
Kenalan dengan produk-produk TIKI, sudah. Lalu, soal layanan, apakah di TIKI cuma ada layanan JEMPOL doang? Oh, tentu saja tidak. TIKI memahami, di masa pandemi seperti saat ini, kita sebaiknya menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. Untuk itu, ada beberapa layanan yang TIKI sediakan untuk menyesuaikan dengan kondisi sekarang ini, seperti:
1. PUTAR (Jemput Antar)
Layanan PUTAR hampir sama dengan SDS (same day service). Bedanya, dengan layanan PUTAR, paket akan dijemput, diantar, dan akan diterima dalam beberapa jam saja. Hanya saja, untuk sementara ini, layanan PUTAR baru tersedia di Jakarta dan Bandung saja, yaa...
2. DRIVE THRU --> Untuk mengurangi kemungkinan kontak fisik, kita dapat mengirim barang dengan sistem drive thru. Jadi, tak perlu turun dari kendaraan deh saat kirim barang.
3. SERLOK (Seller Online Booking)
TIKI SERLOK merupakan inovasi TIKI di masa pandemi yang didedikasikan bagi para online seller. Tujuannya adalah untuk memberikan berbagai kemudahan dan keuntungan lebih bagi para online seller, dalam melakukan transaksi pengiriman menggunakan produk TIKI.
Dengan mendaftar menjadi anggota TIKI SERLOK, teman-teman seller akan mendapatkan diskon hingga 18% lho. Keuntungan lainnya, seller juga akan mendapatkan fleksibilitas pembayaran H+2 menggunakan virtual account, fasilitas pick up gratis, hingga bonus rewarding seller. Waaah, lumayan banget. Tak hanya itu, seller juga akan memperoleh informasi dan mendapatkan kesempatan mengikuti berbagai kegiatan edukasi dan promo marketing yang diselenggarakan oleh TIKI.
Gimana? Tertarik untuk daftar? Saya pengen sih, tapi untuk saat ini, TIKI SERLOK baru tersedia untuk teman-teman seller yang berdomisili di Jakarta. Hiks...
Makanya, ayo teman-teman yang di Jakarta, manfaatkan kesempatan ini. Caranya gampang kok, buka aja https://tiki.id/id/kemitraan dan langsung daftar di situ. Tenang, tidak ada batas minimal pengiriman harian kok. Jadi, seller kecil-kecilan macam saya juga bisa daftar. Yang penting punya toko online di Facebook dan Instagram.
Baik banget ya, TIKI... Pantas kalau dengan TIKI SERLOK, TIKI bisa meraih Top Innovation Choice Award 2021 sebagai Inovasi Layanan untuk Pengusaha Online.
TIKI JEMPOL, PUTAR, SERLOK, dan DRIVE THRU adalah layanan baru, hasil inovasi TIKI di masa pandemi.
Layanan lainnya masih banyak, gaes. Sebut saja Mobile Apps, seperti yang sudah saya coba. Ada pula asuransi, sales counter selama 24 jam, SMS resi, realtime tracking, hingga email notification. FYI, saat saya mengirim barang lewat layanan JEMPOL kemarin, saya mendapatkan email pemberitahuan bahwa paket kiriman saya telah dimanifes.
Oiya, hampir lupa, di masa pandemi, TIKI sangat ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Tak lepas dari 5M, TIKI menerapkan aturan seperti:
- Melakukan penyemprotan desinfektan baik di gerai maupun di gudang, juga pada paket-paket yang diterima dan yang akan dikirimkan.
- Menyediakan hand sanitizer di seluruh gerai dan gudang operasional, untuk digunakan oleh staf maupun pelanggan yang datang ke gerai.
- Mewajibkan para staf dan kurir untuk selalu menjaga kebersihan, dengan selalu menggunakan hand sanitizer atau mencuci tangan ketika memasuki area kerja.
- Mewajibkan para staf dan kurir untuk mengenakan masker.
- Memastikan kesehatan para staf dan kurir dengan melakukan pengukuran suhu badan dan akan memulangkan staf atau kurir yang melebihi suhu tubuh normal agar beristirahat.
- Menjaga jarak aman antara staf atau kurir dengan para pelanggan ketika melakukan transaksi.
Dengan ikhtiar-ikhtiar yang senantiasa dijaga di atas, insya Allah ini jadi bukti bahwa TIKI tidak abai terhadap kesehatan karyawan dan pelanggannya.
~
Beberapa
kali menggunakan layanan JEMPOL dari TIKI, jujur saja saya merasakan
banyak manfaatnya. Saya bisa hemat bensin, hemat waktu, hemat energi, juga hemat baju. Di masa pandemi seperti ini, meski keluar rumahnya
hanya sebentar, tapi ritual bersih-bersih setelahnya itu juga sangat
melelahkan kan?
Thanks to TIKI pokoknya, karena beneran #MakePeopleHappy dan #BeraniBerubah dari yang takut jualan jadi berani jualan lagi. Nah, karena ulasannya udah puanjaaang sekali, saya akhiri dengan: Bismillah, mari kita semangat jualan lagi, siap-siap packing pesanan lagi, dan serahkan pengiriman paketnya pada TIKI. Ssst, udah ya, saya mau packing dulu, nih...
Daftar Bacaan:
- https://www.republika.co.id/berita/qxdexw318/ekonomi-indonesia-dan-emakemak-berdaster
- https://www.wartaekonomi.co.id/read279270/tetap-beroperasi-di-tengah-pandemi-covid-19-tiki-terapkan-langkah-langkah-preventif
- https://pressrelease.kontan.co.id/release/luncurkan-tiki-serlok-tiki-berikan-fleksibilitas-pembayaran-hingga-diskon-harga-bagi-online-seller