Sebenarnya, saya bukan orang yang hobi menonton channel YouTube-nya para artis, karena channel YouTube favorit saya adalah channel-channel tentang kehidupan countryside. Namun, hal itu bukan berarti saya tidak pernah menonton channel-nya para artis, yaa... Ketika ada topik yang menarik, biasanya saya langsung tergerak untuk menontonnya juga. Seperti ketika Ariel Noah diundang oleh Sule di podcast-nya.
Pasca Sulpod episode Ariel Noah, social media memang langsung dipenuhi dengan potongan-potongan percakapan mereka. Saya yang melihat potongan-potongan itu muncul di explore instagram, seketika langsung penasaran dengan apa yang mereka perbincangkan seutuhnya. Yang paling menarik memang tentang penjelasan Ariel soal vaksin covid 19 sih. Ya, Ariel memang merupakan salah satu artis/influencer yang mendapat kesempatan memperoleh vaksinasi tahap pertama, seperti halnya Raffi Ahmad dan Risa Saraswati.
Nah, di tayangan tersebut, Ariel menjelaskan tentang bagaimana vaksin covid 19 bekerja, dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat awam, seperti saya. Ariel juga mengatakan bahwa pasca divaksin, ia tidak merasakan keluhan yang berarti. Hanya kliyengan biasa selama kurang lebih 10 menit dan rasa kantuk yang menyerang saat malam setelah vaksin, itu saja.
Jadi,
tak perlu khawatir ya, teman-teman... Tentang informasi yang beredar,
yang mengatakan bahwa vaksin covid 19 ini dapat menyebabkan perubahan
pada DNA manusia dan dapat mengakibatkan infertilitas, itu semua adalah
hoaks. Namun, apabila pasca vaksinasi tubuhmu mengalami gejala yang mencurigakan, segeralah hubungi dokter. Agar lebih praktis, pakai aplikasi halodoc saja.
Kita bisa berkonsultasi lebih dulu, via aplikasi halodoc. Jika kemudian memang membutuhkan rujukan ke rumah sakit, kita bisa membuat janji dengan dokter, via aplikasi ini juga. Jadi tidak ada ruginya men-download aplikasi ini, karena insya Allah akan mempermudah kita berkonsultasi dengan dokter dan memperoleh penanganan yang tepat.
Yang
jelas, seperti yang dikatakan oleh Ariel, "Jangan bohong pas ditanya
punya penyakit apa, karena itu adalah data penting. Kadang-kadang ada
orang-orang yang tidak masuk kualifikasi vaksinasi kalau misalnya punya
penyakit tertentu, seperti TBC, HIV, saluran pencernaan kronis,
diabetes."
Sebagai informasi, berikut adalah kriteria orang-orang yang boleh divaksin:
1. Berusia di atas 18 tahun
2. Tekanan darah tidak melebihi 180/110 mmHg
3. Jika pernah terkonfirmasi covid-19, boleh divaksin setelah sembuh lebih dari tiga bulan
4. Untuk orang-orang yang telah mendapatkan vaksinasi pertama dan
mengalami alergi berat pasca vaksinasi, maka tidak bisa diberikan
vaksinasi kedua
5. Untuk ibu hamil, pemberian vaksin harus ditunda. Namun, ibu menyusui sudah bisa mendapatkan vaksin (jika aturan sebelumnya ibu menyusui masuk dalam kategori orang-orang yang tidak boleh divaksin, di aturan terbaru sudah dibolehkan)
6. Orang-orang yang mengidap penyakit kronik seperti asma, jantung, gangguan ginjal, penyakit hati, atau sedang menjalani terapi kanker, maka vaksinasi tidak bisa diberikan, kecuali membawa surat keterangan layak untuk mendapat vaksinasi dari dokter yang merawat
7. Penderita gangguan pembekuan darah, defisiensi imun dan penerima produk darah/transfusi, vaksinasi harus ditunda. Vaksinasi covid 19 bisa diberikan setelah melakukan konsultasi dengan dokter yang merawat.
Sebenarnya, tidak hanya saat vaksin covid 19 saja kita perlu jujur kepada petugas tentang riwayat penyakit yang kita derita. Semua vaksin pun begitu. Maka dari itu, bagi kita yang sehat dan memenuhi kualifikasi, jangan ragu untuk melakukan vaksinasi, yaa.
Dengan melakukan vaksinasi covid 19, sesungguhnya kita tidak sedang melindungi diri sendiri saja, tetapi juga membantu melindungi orang-orang di sekitar kita dari virus corona. Utamanya untuk orang-orang yang menderita penyakit kronis, yang tidak masuk kualifikasi untuk mendapatkan vaksin ini. 😊