Showing posts with label finance. Show all posts
Showing posts with label finance. Show all posts

3 Alasan Seorang Muslim Perlu Menghindari Paylater sebagai Metode Pembayaran Belanja Online

Saturday, July 1, 2023

 

Saat ini pengguna marketplace semakin meningkat. Mungkin, salah satu faktor yang menjadi penyebabnya adalah pola konsumsi yang berubah semenjak pandemi. Saat meninggalkan rumah menjadi sebuah larangan, belanja online bisa jadi pilihan yang memudahkan. Namun, ibarat pisau bermata dua, keberadaan marketplace tak hanya bisa memudahkan penggunanya, tetapi juga dapat menjerumuskan penggunanya ke dalam permasalahan finansial. Salah satunya, terjebak dalam penggunaan paylater.

Mengutip goodstats.id, layanan paylater yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Shopee Paylater yaitu sebanyak 78,4 persen, kemudian diikuti GoPayLater sebesar 33,8 persen, dan di posisi ketiga adalah Kredivo dengan banyak pengguna sebesar 23,2 persen.

Alasan Orang-Orang Menggunakan Paylater

Sebenarnya saya masih bingung, kenapa orang-orang hobi banget berutang dengan berbelanja memakai kartu kredit, paylater, atau yang lain. Memang, konon orang-orang yang memanfaatkan produk bank dan disiplin dalam pembayaran, kelak akan mendapatkan kemudahan saat mengajukan pinjaman, misalnya ketika membutuhkan modal usaha dan lain sebagainya. Namun, punya kebiasaan berutang juga sebenarnya berbahaya, bukan? Apalagi jika kemudian kita terjebak dalam hutang pinjaman online (pinjol). Na'udzubillah min dzalik.

Baca Juga: Cara Membedakan Pinjol Resmi dan Pinjol Ilegal

Sebagai seorang muslim, meski berhutang itu diperbolehkan, tetapi ancamannya sangat mengerikan apabila kita tidak membayarnya hingga saat ajal tiba. Ada banyak hadits-hadits yang mengatur tentang hutang-piutang. Silakan teman-teman cari sendiri.

Namun lagi-lagi, berutang kini sudah jadi semacam gaya hidup. Terlebih lagi, saat ini konsumen justru dimudahkan dan bahkan diajak untuk berutang. Kendali ada di diri kita sendiri, apakah akan tergiur dengan tawaran itu atau tidak. 

Lalu, apa sebenarnya yang membuat orang-orang beramai-ramai menggunakan paylater? Nah, dari data yang dihimpun Katadata Insight Center (KIC) dan Kredivo, alasan orang-orang menggunakan paylater di antaranya:

  1. Untuk membeli kebutuhan mendesak (58% responden)
  2. Belanja dengan cicilan jangka pendek alias kurang dari setahun (52% responden)
  3. Ingin mendapatkan lebih banyak promo menarik (45% responden)
  4. Ingin membatasi dan mengelola pengeluaran bulanan (36% responden) 
  5. Ingin membeli barang selain keperluan bulanan (26% responden)
  6. Hanya sekedar mencoba-coba (5% responden)
  7. Alasan lainnya (1% responden)

Dari data di atas, ada sebagian orang yang menggunakan paylater hanya karena mengejar promo menarik, bahkan hanya sekadar mencoba-coba. Ada pula yang ingin membeli barang selain keperluan bulanan. Artinya, sebenarnya yang dibeli bukanlah kebutuhan, melainkan keinginan. 

Anehnya, ada yang ingin membatasi dan mengelola pengeluaran bulanan, tetapi dengan berutang. Padahal, saat menggunakan fitur "beli sekarang bayar nanti" itu, kita mesti mengeluarkan uang lebih untuk membayar bunga dan biaya administrasinya. 

Apakah menabung untuk membeli sesuatu sudah sedemikian sulit? Atau, kitanya emang ngga sesabar itu?

Baca Juga: Simpan, Jangan Kau Habiskan! Berikut Ini Tuntunan Islam dalam Mengatur Keuangan

Saya yakin kita sudah paham apa saja manfaat menabung. Namun, keinginan untuk mengikuti tren, keinginan untuk diakui oleh lingkungan sekitar, membuat benteng pertahanan itu goyah. Sehingga, perlahan-lahan budaya konsumerisme pun mulai mempengaruhi diri kita.

Semoga setelah teman-teman membaca tulisan ini, teman-teman akan lebih bijak lagi dalam membelanjakan sesuatu. Karena satu yang harus kita ingat, di akhirat nanti kita semua akan "diaudit". 

empat perkara yang akan dimintai pertanggungjawaban

Rasulullah SAW menjelaskan tentang perkara-perkara yang akan ditanyakan pada hari kiamat, beliau bersabda:

  لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرْمِذِيُّ)   

“Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai empat hal: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan” (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi).


Jadi, mari sebisa mungkin kita bebaskan diri dari keinginan berutang ya, teman-teman. Karena kelak kita akan ditanya dari mana harta kita didapatkan dan untuk apa ia dibelanjakan. Selain itu, penggunaan Paylater juga melanggar hukum Islam. Kenapa?

Isu dan Pandangan Syariah Terkait Shopee Paylater

Teman-teman, di sini saya to the point menyebut  Shopee Paylater karena Shopee Paylater adalah layanan Paylater yang memiliki paling banyak pengguna.

Kebetulan, beberapa waktu lalu saya pun mengikuti "Diseminasi Penggunaan Shopee Paylater dalam Perspektif Hukum Islam" yang diselenggarakan oleh Grup Riset Hukum Islam dan Peradaban, Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Di acara tersebut, Pak Hatta Syamsuddin, Lc., M.H.I sebagai narasumber menyampaikan "Poin Bermasalah Shopee Paylater" ada 3.

Mari kita kupas satu per satu.

Poin Bermasalah dalam Prosedur Penggunaan Shopee Paylater

Ada 5 prosedur penggunaan Shopee Paylater, yaitu:

1. Periode Cicilan

Terdapat periode cicilan pembayaran. Anda dapat memilih antara satu bulan setelah pembelian, tiga bulan, enam bulan dan dua belas bulan.

2. Biaya Penanganan

Anda harus membayar biaya penanganan sebesar 1% per transaksi. Jadi misalnya Anda melakukan pembelian sebesar Rp 100.000,- maka terdapat tambahan Rp 1.000,- dalam pembayaran.

----> Ini adalah salah satu poin bermasalah dalam Shopee Paylater, karena biaya penanganan dihitung dalam prosentase. Menurut hukum Islam, akad dalam jual beli harus jelas. Biaya penanganan pun harus jelas nilainya, sehingga tidak diperkenankan menggunakan prosentase, yang akan menjadikan biaya penanganan berubah-ubah. Penggunaan prosentase dalam biaya penanganan, akan berpotensi menjadikan transaksi ini sebagai riba.

Apakah Shopee Paylater riba?


3. Suku Bunga

Terdapat suku bunga di setiap pembayaran, yaitu sebesar 2,95% per transaksi. Perbedaan membayar tunai dan paylater ada di sini, misal Anda melakukan pembelian sebesar Rp 100.000,- maka Anda juga harus membayar bunga 2,95% dari pembelian tersebut.

----> Adanya bunga dalam transaksi jual beli merupakan salah satu faktor penyebab jual beli menjadi terlarang, karena mengandung unsur riba di dalamnya. Adanya bunga dalam pinjaman yang telah disepakati dan ditentukan di awal, masuk dalam kategori RIBA QARDH yang diharamkan dalam syariah.

Hukum Penggunaan Shopee Paylater dalam Islam


Dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 275, Allah SWT berfirman,

وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ

Artinya: "Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba."

Selain dalil di atas, larangan memakan riba juga telah disampaikan oleh Rasulullah SAW melalui hadits berikut:

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Suatu saat nanti manusia akan mengalami suatu masa, yang ketika itu semua orang memakan riba. Yang tidak makan secara langsung, akan terkena debunya." (HR. Nasa'i)

Umar bin Khattab pun pernah berkata: "Tidak boleh berdagang di pasar ini kecuali orang yang memahami fiqih (muamalat). Jika ia tidak, maka ia akan makan riba, baik secara sengaja atau tidak sadar. (HR. Tirmidzi)

4. Denda

Apabila terdapat keterlambatan dalam pembayaran, maka dikenakan denda sebesar 5% dari seluruh total tagihan.

---> Keterlambatan atau pengenaan denda atas keterlambatan adalah termasuk dalam kategori RIBA NASIAH yang juga diharamkan. Ini adalah poin ketiga yang menyebabkan Shopee Paylater "bermasalah" atau tidak sejalan dengan hukum Islam.

Riba dalam Shopee Paylater

5. Tanggal Jatuh Tempo

Tanggal jatuh tempo berada di tanggal 25 di bulan selanjutnya setelah melakukan pembelian.

Itulah teman-teman, 3 poin yang membuat Shopee Paylater tidak sejalan dengan hukum Islam. Semoga Shopee berkenan memperbaiki prosedur pengguaan Shopee Paylater tersebut dan membuat aturan pinjaman yang sesuai dengan syariat Islam, agar pengguna Shopee Paylater dapat merasakan manfaat berbelanja yang aman, nyaman, dan berkah.

Pak Hatta Syamsuddin memberikan alternatif pada Shopee, bagaimana agar Shopee Paylater bisa jadi syariah. Skemanya seperti dalam materi beliau berikut ini:

Shopee Paylater adalah

Tapi terlepas dari itu semua, apakah Shopee Paylater mau mengubah konsep menjadi alternatif pembiayaan yang sesuai syariah atau tidak, mari mulai sekarang kita mencoba untuk hidup sederhana, teman-teman. Mari penuhi dada dengan perasaan cukup atas semua yang telah ada. Ngga perlu mengejar pengakuan dan validasi orang-orang. Nggak capek apa, gaes? 😁 

Satu lagi nasihat dari junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. 

Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لا تُخِيفوا أنفُسَكم بعْدَ أَمْنِها. قالوا: وما ذاكَ يا رسولَ اللهِ؟ قال: الدَّيْنُ

"'Jangan kalian meneror diri kalian sendiri, padahal sebelumnya kalian dalam keadaan aman.' Para sahabat bertanya, ‘Apakah itu, wahai Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, ‘Itulah hutang!’" (HR. Ahmad).

Jadi, teman-teman, masih mau pakai paylater? 


Read More

Daftar QRIS, Mudahkan Transaksi Bisnis

Friday, June 9, 2023


Akhir pekan lalu saya dan keluarga berwisata ke Telaga Sarangan yang terletak di Magetan, Jawa Timur. Kami berangkat pagi-pagi dari Solo, karena ingin sarapan nasi pecel sembari menikmati indahnya pemandangan telaga. Tidak lama kami di sana. Menjelang makan siang, kami memutuskan untuk pulang. Tadinya, kami ingin makan siang di Tawangmangu, di salah satu rumah makan yang direkomendasikan banyak orang. Namun sayang, di sana tidak menerima pembayaran digital. Sedikit kecewa sih. Padahal daftar QRIS itu mudah, tetapi kenapa masih banyak yang belum menggunakannya?

Akhirnya, kami yang tidak membawa banyak uang tunai pun mundur teratur dan mencari tempat makan lain yang menyediakan alternatif pembayaran cashless, karena agak sulit mencari ATM di Tawangmangu ini. Huhu, padahal tadinya pengen banget nyobain makanan di tempat itu supaya bisa ikut mendukung berkembangnya UMKM, tapi gimana lagi?

Baca: Lakukan Ini, Maka Kita Telah Mendukung Berkembangnya UMKM

Wisata air di Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur


Saya yakin, rumah makan itu pernah kehilangan calon konsumen seperti kami, mengingat bahwa saat ini sudah banyak orang yang lebih memilih untuk melakukan pembayaran secara digital atau non tunai. Bahkan di dekat rumah saya saja, warung-warung kelontong dan warung soto sudah menyediakan QRIS sebagai alternatif pembayaran.

Untuk tempat wisata yang jadi tujuan banyak orang, tentu sangat disayangkan jika masih ada pelaku usaha yang gagap dengan pembayaran digital. Apalagi, Tawangmangu ini bisa dibilang tempat healing-nya orang Solo. Ya, mirip dengan Puncak, Bogor lah. Tempatnya sejuk, pemandangannya indah, kulinernya juga variatif. Tapi, sayang sekali, masih ada yang belum menyediakan alternatif pembayaran dengan QRIS.

Dari tadi ngomongin QRIS melulu. Teman-teman sudah kenal dengan QRIS, kan? 

Tentang QRIS; Pengertian, Manfaat, dan Cara Daftar QRIS

Apa itu QRIS?

QRIS adalah kependekan dari Quick Response Code Indonesian Standard. Mudahnya, QRIS adalah standarisasi pembayaran dengan menggunakan QR Code dari Bank Indonesia. Dengan QRIS, semua orang dapat melakukan transaksi menggunakan alat pembayaran apapun, dari dompet digital hingga mobile banking.

Siapa yang Harus Menggunakan QRIS?

Bank Indonesia mewajibkan seluruh penyedia layanan pembayaran nontunai untuk menggunakan sistem QRIS pada 1 Januari 2020. Jadi, setiap penyedia Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) berbasis QR (termasuk PJSP asing) wajib menggunakan QRIS, sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam PADG No.21/18/2019 tentang Implementasi Standar Internasional QRIS untuk Pembayaran.

Kenapa Harus Menggunakan QRIS?

Kenapa harus menggunakan QRIS? Kenapa tidak? Selain akan membantu proses transaksi menjadi lebih mudah dan efisien, penggunaan QRIS juga sekaligus dapat membantu terwujudnya inklusi keuangan, juga mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 

Keuntungan Menggunakan QRIS

Untuk Penjual

Untuk kalian yang memiliki usaha, menyediakan alternatif pembayaran dengan QRIS dapat memberikan banyak manfaat. 

keuntungan menggunakan QRIS untuk pembayaran digital


Manfaat menggunakan QRIS untuk penjual, antara lain:

1. Transaksi lebih cepat dan praktis 

Penjual tidak perlu mencari dan menyiapkan uang kembalian. Penjual pun tidak perlu repot-repot mengelola uang tunai. Hal ini secara tidak langsung akan meminimalisir risiko operasional.

2. Pembayaran jadi lebih efisien

Dengan menyediakan alternatif pembayaran QRIS, pelanggan dapat memilih metode bayar yang diinginkan. Mereka bisa membayar pesanan sesuai dengan aplikasi uang yang dimiliki, asalkan sudah didukung dengan QRIS.

3. Mencegah peredaran uang palsu

Salah satu hal yang bisa membuat penjual mengalami kerugian adalah ketika tanpa disadari, pelanggan melakukan penipuan dengan membayar menggunakan uang palsu. Nah, manfaat menyediakan alternatif pembayaran dengan QRIS adalah dapat menghindarkan penjual dari penipuan yang menggunakan uang palsu seperti ini.

4. Memberikan kemudahan transaksi bagi pelanggan

Harapannya, hal ini bisa memperluas pangsa pasar. Ingat cerita saya di atas? Ketika pembayaran nontunai tidak tersedia, akhirnya saya mundur dan mencari tempat lain yang menyediakan alternatif pembayaran digital. Maka dari itu, penggunaan QRIS sebenarnya bermanfaat untuk memperluas pangsa pasar. 

5. Membangun rekam jejak pelaku usaha di mata bank

Hal ini karena pelaku usaha telah ikut menggunakan fasilitas perbankan. Hubungan yang baik dengan bank tentu akan mempermudah pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya, misalnya untuk urusan permodalan.

Baca Juga: 5 Strategi Agar Bisnismu bisa Bertahan dalam Persaingan Bisnis di Era Digital

Untuk Pembeli

Tak hanya untuk penjual, penggunaan QRIS juga dapat memberi manfaat untuk pembeli di antaranya:

1. Pembeli tidak perlu menyiapkan uang tunai dan hanya perlu memindai kode QRIS melalui aplikasi yang didukung, memasukkan nominal yang akan dibayarkan, dan menyelesaikan pembayaran.

2. Transaksi lebih mudah dan cepat, asalkan ada koneksi internet.

3. Jika bertransaksi secara tunai akan meningkatkan risiko tercecernya uang kecil atau uang kembalian, maka transaksi nontunai seperti ini membuat uang kecil tetap terasa berharga. Recehan demi recehan, kalau dikumpulin lumayan juga lho, ya…

4. Lebih higienis karena meminimalisir kontak, baik itu dengan uang fisik maupun dengan orang lain (penjual).

5. Histori setiap transaksi tercatat, sehingga kita tahu kemana saja larinya uang yang kita miliki.

6. Terhindar dari risiko menerima uang palsu.

Cara Membuat QRIS

Cara mendaftar QRIS sebenarnya sangat mudah. Merchant (pelaku usaha) hanya perlu membuka rekening atau akun pada salah satu penyelenggara QRIS yang sudah berizin dari BI. Selanjutnya, merchant sudah dapat menerima pembayaran dari para pelanggannya menggunakan QR code dari aplikasi manapun penyelenggaranya.

Ketentuan yang Ada di QRIS

Ketentuan QRIS antara lain:

1. QRIS mengakomodir 2 model penggunaan QR Code Pembayaran yaitu Merchant Presented Mode (MPM) dan Customer Presented Mode (CPM). Namun, dalam implementasinya mengacu pada standar QRIS yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai standar nasional.

2. Batas nominal transaksi menggunakan QRIS
Jika sebelumnya batasan nominal transaksi QRIS adalah sebesar Rp 5.000.000,00 per transaksi, per tanggal 1 Maret 2022 disesuaikan menjadi paling banyak sebesar Rp 10.000.000,00

3. Instrumen pembayaran menggunakan QRIS
Transaksi QRIS menggunakan sumber dana berupa simpanan dan/atau instrumen pembayaran berupa kartu debet, kartu kredit, dan/atau uang elektronik yang menggunakan media penyimpanan server based.

Cara Mudah Daftar QRIS di sooltanPay

Untuk teman-teman pelaku usaha yang belum menggunakan QRIS, yuk, beralih ke transaksi digital yang jauh lebih mudah, praktis, dan aman. Teman-teman bisa daftar QRIS melalui aplikasi sooltanPay. 

Kenapa sooltanPay?

Karena cuma di sooltanPay kamu akan mendapatkan beberapa keuntungan sekaligus. Seperti; Alternatif pembayaran dengan QRIS, tambahan penghasilan dengan menyediakan layanan “Top Up dan Tagihan”, juga efisiensi operasional bisnis karena di sooltanPay tersedia pencatatan transaksi penjualan lewat fitur “Kasir”.

Baca Juga : Ide Bisnis Modal Kecil Untung Besar

Cara mendaftar QRIS di sooltanPay

Langkah-langkah membuat akun sooltanPay:

  1. Buka aplikasi Google Playstore, lalu ketik sooltanPay di kolom pencarian
  2. Klik install / get 
  3. Jika sudah terunduh, klik open (buka)
  4. Untuk pengguna iOS, buka aplikasi sooltanPay pada website www.sooltanpay.id
  5. Klik “Add to Home Screen” atau “tambahkan pada halaman utama” untuk mendapatkan tampilan aplikasi
  6. Klik aplikasi, pilih “masuk”, dan lanjutkan proses registrasi akunmu
  7. Pada halaman utama aplikasi sooltanPay, klik “daftar”
  8. Isi nama lengkap, no handphone dan kode referal “ARINTA”, pada halaman daftar
  9. Klik selanjutnya, dan kamu akan mendapatkan kode OTP
  10. Silakan masukkan kode OTP tersebut
  11. Klik selanjutnya, lalu buat password yang akan kamu pasang untuk masuk ke aplikasi sooltanPay
  12. Klik selanjutnya, lalu buat 6 digit angka sebagai PIN untuk keamanan setiap bertransaksi
  13. Klik selanjutnya, lalu bacalah “Syarat dan Ketentuan” pemakaian aplikasi sooltanPay secara teliti
  14. Klik setuju, lalu masukkan nomor handphone yang didaftarkan tadi dan juga passwordnya
  15. Jika ingin login dengan cepat, klik “ingat saya”
  16. Silakan masukkan PIN, lalu klik “konfirmasi”
  17. Kamu pun sudah terdaftar!

Cara Upgrade Akun sooltanPay

Jika sudah membuat akun sooltanPay, segera upgrade akunmu untuk dapat melakukan transaksi penjualan secara digital dan menikmati fitur-fitur lainnya.

  1. Pada halaman utama aplikasi sooltanPay, silakan klik “Upgrade Akun”
  2. Di situ akan terlihat keuntungan-keuntungan jika meng-upgrade akun sooltanPay.
  3. Klik “Upgrade Akun” untuk melanjutkan
  4. Silakan isi nama lengkapmu sesuai KTP, no identitas sesuai KTP, upload foto KTP, dan upload foto diri dengan memegang KTP-mu. Pastikan pengambilan foto sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ya..
  5. Jika sudah, klik “Simpan”
  6. Silakan isi kelengkapan alamat rumah. Pastikan pengisiannya tepat dan sesuai dengan alamat di KTP, yaa..
  7. Jika sudah, klik “Simpan”
  8. Di tahap pengisian rekening, silakan pilih nama Bank Penarikan sesuai dengan daftar yang tersedia, isi juga “No Rekening” yang ingin digunakan untuk penarikan saldo pendapatan atas transaksi digital di aplikasi sooltanPay (Perhatian! No rekening ini tidak dapat diubah, dan jika nama pemilik rekening berbeda dengan nama pemilik usaha, pastikan pemilik usaha sudah mengetahui hal tersebut)
  9. Jika sudah, klik “Simpan”
  10. Lakukan pengecekan ulang dan pastikan semua data sudah benar. Jika ada yang perlu diubah, silakan isi “Ubah”.
  11. Jika sudah, klik “Simpan”
  12. Pada tahap “Data Usaha / Bisnis”, silakan isi kelengkapan usaha / bisnismu, jenis usaha / bisnismu, dan foto diri dengan latar belakang tempat usaha / foto diri dengan produkmu
  13. Jika usahamu berupa toko online, upload screenshot profil toko dari platform online yang kamu gunakan
  14. Jika sudah, klik “Simpan”
  15. Pada tahap “Alamat Usaha” silakan isi alamatnya secara lengkap, ya…
  16. Jika alamat usaha atau bisnismu sama dengan alamat rumah, cukup klik atau centang opsi “Gunakan Alamat Rumah”
  17. Jika sudah, klik “Simpan”
  18. Upgrade akunmu sedang diproses dalam waktu satu hari kerja
  19. Jika sudah, klik “Beranda” kemudian tunggu hingga proses upgrade akunmu selesai
  20. Pastikan kamu mengaktifkan fitur notifikasi aplikasi sooltanPay untuk mendapatkan notifikasi bahwa akunmu sudah selesai di-upgrade

Jika akunmu sudah di-upgrade, kamu bisa menikmati fitur premium dari sooltanPay seperti; Pembayaran Digital QRIS, Transaksi Digital, Input dan Atur Produk Toko Secara Digital, Mengisi Modal Usaha, Menarik Pendapatan, Mendownload Laporan Transaksi, hingga membuka peluang usaha dalam fitur “Top Up dan Tagihan”.

kelebihan sooltanPay


Jadi memang, sooltanPay bukan hanya aplikasi yang menyediakan fitur pembayaran digital berupa QRIS saja, tetapi dengan sooltanPay kita bisa mendapatkan tambahan penghasilan lewat jasa “Top Up dan Tagihan”. Dengan sooltanPay juga kita bisa sekaligus melakukan pencatatan transaksi penjualan melalui fitur “Kasir”. Benar-benar efektif dan efisien kan? Jadi tunggu apa lagi? Untuk para pelaku usaha, yuk download sooltanPay dan nikmati fitur-fitur istimewanya! 




Sumber Referensi:

https://www.bi.go.id/QRIS/

https://faspay.co.id/id/alasan-mengapa-bisnis-online-anda-perlu-menggunakan-qris/

https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/gayahidup/qris


Read More

5 Strategi Agar Bisnismu Bisa Bertahan dalam Persaingan Bisnis di Era Digital

Wednesday, May 24, 2023


Setuju ngga kalau di era digital seperti sekarang, orang-orang semakin mudah membangun sebuah usaha? Usaha-usaha baru bermunculan, bak cendawan di musim hujan. Namun, mari kita lihat, berapa banyak usaha yang bisa bertahan dan berkembang sesuai harapan? 

Persaingan bisnis di era digital memang semakin ketat. Maka, jika kamu adalah calon pengusaha, jangan malas untuk mempelajari tips-tips berbisnis di era digital agar usahamu bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama. 

Strategi Agar Bisnis Bisa Bertahan di Era Digital

Supaya bisnis yang kita jalankan bisa tetap bertahan di tengah ketatnya persaingan bisnis di era digital, ada beberapa strategi yang mesti kita terapkan, seperti;

1. Rajin Memantau Trend yang Sedang Berkembang

Beberapa tahun lalu di Solo, angkringan modern menjamur. Angkringan / Wedangan modern ini rata-rata menawarkan menu angkringan, tetapi konsepnya seperti cafe. Jika angkringan biasa menyasar masyarakat Solo pada umumnya, angkringan modern ini menyasar anak-anak muda yang gaul gitu deh.  

Saat itu, di sekitar rumah saya saja, ada setidaknya 3 angkringan modern ini. Tetapi, saat ini, ketiganya sudah tidak bisa kita temukan lagi. Ada yang sudah berganti kepemilikan, ada yang tutup dan dibiarkan terbengkalai, ada yang berganti brand (berganti nama, juga berganti jenis makanan yang dijual).

Pertanyaannya adalah, "Kenapa bisa begitu?"

Sebagai pengunjung yang (pada awalnya) cukup setia, saya menduga ini semua karena konsumen cepat merasa bosan. Jadi memang, para pelaku usaha mesti rajin memantau trend, dan menerapkannya dengan bisnis yang dijalankan.

2. Manfaatkan Social Media

social media
Social Media, sumber: Pexels


Percayalah dengan kekuatan social media. 

Cerita sedikit, ya... Saat ini anak sulung saya duduk di kelas 6 SD. Seperti sekolah-sekolah pada umumnya, di akhir tahun ajaran nanti akan diadakan graduation atau acara kelulusan. Acara ini akan diadakan di hotel.

Kemudian, khusus untuk teman-teman satu kelas, akan diadakan acara tersendiri yang lebih intimate. Nah, sebagai salah satu pengurus komite, saya pun ikut bertugas mencari tempat yang kira-kira bisa dipakai untuk menampung 50-70 orang. 

Apa yang saya lakukan? Ya, mencari informasi lewat social media. Saya scroll up - scroll down, mencari lewat hashtag, hingga berselancar dari akun promosi yang satu ke akun promosi yang lain. 

Selama pencarian itu, saya akhirnya bisa menyimpulkan; Untuk sebuah usaha, rajin posting adalah sesuatu yang penting. Social media adalah tempat untuk memamerkan apa yang bisnismu punya. Ceritakan tentang produkmu lewat postingan-postinganmu, supaya mereka yang mencarimu bisa lebih mengenalmu dan lebih tertarik kepadamu.

Baca Juga: Ide Bisnis Modal Kecil Untung Besar

3. Inovasi Produk dan Layanan

Kembali ke contoh angkringan modern yang sempat menjamur di sekitar tempat tinggal saya. Kenapa mereka hanya bertahan 1-2 tahun saja? Menurut pandangan saya, salah satunya karena owner-nya kurang inovatif. 

Berbeda dengan warung-warung yang menawarkan menu autentik dan sudah memiliki pelanggan sendiri, angkringan modern seperti ini sejak awal sudah menargetkan target pasarnya sendiri yakni generasi millenial hingga gen z. Tipikal generasi ini adalah mudah bosan dan senang mencari hal yang baru atau belum pernah ditemui. 

Jadi, kalau kamu ingin bisnismu bisa bertahan di era digital ini, kamu mesti inovatif. Caranya gimana? Kembali ke poin pertama, pandailah membaca perkembangan tren. Selain itu, berikan layanan yang terbaik untuk konsumen. 

Layanan ini bisa berupa WiFi gratis, atau seperti barbershop di dekat rumah saya yang kid friendly, mereka menyediakan game dan aneka mainan supaya anak-anak tidak takut (karena terkadang ada anak yang ketakutan saat akan dipotong rambutnya) dan tidak bosan ketika harus menunggu. 

strategi agar bisnis bisa bertahan di tengah persaingan era digital


4. Disiplin dalam Pencatatan Keuangan

Mengapa pencatatan keuangan penting untuk kemajuan sebuah bisnis? Pencatatan keuangan penting dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah penjualan, berapa pengeluaran dan pemasukan, sehingga dapat digunakan untuk menghitung keuntungan. Dari catatan keuangan tersebut, pemilik usaha jadi punya acuan dalam mengambil keputusan yang menyangkut perkembangan perusahaan.  

5. Sediakan Alternatif Pembayaran

Salah satu faktor yang menyebabkan sebuah usaha sulit berkembang atau bahkan mengalami kemunduran adalah karena pemilik usaha gagap dalam membaca perkembangan trend. Jadi, bagi teman-teman yang berniat membuka usaha, penting sekali lho untuk selalu update dengan perkembangan teknologi. Karena seiring dengan berkembangnya teknologi, perilaku konsumen juga ikut berubah. 

Contohnya nih, berkembangnya metode pembayaran, lambat laun akan mengubah gaya hidup seseorang. Sejak pandemi mengusik kedamaian dunia, orang-orang dilarang pergi kemana-mana, maka berbelanja online adalah salah satu jalan ninja untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bersamaan dengan itu, jumlah pengguna e-commerce semakin banyak, dan secara tidak langsung juga mempengaruhi kebiasaan konsumen dalam menggunakan alat pembayaran non tunai untuk transaksi sehari-hari.

Inilah kenapa memasukkan "alat pembayaran digital" sebagai salah satu fasilitas yang harus disiapkan saat memulai bisnis adalah sesuatu yang penting. Karena saya sudah menemukan beberapa kali orang mengurungkan niat untuk membeli, ketika penjual tidak menyediakan alternatif pembayaran non tunai. Sayang kan...

Kenapa Generasi Sekarang Lebih Menyukai Transaksi Non Tunai?

Pembayaran digital
Pembayaran non tunai, sumber: Pexels

Saat ini penggunaan alat pembayaran non tunai lebih banyak diminati karena dinilai lebih aman dan praktis. Selain kedua hal tadi, ada beberapa keuntungan lain yang bisa kita dapatkan jika memilih pembayaran cashless lho.. 

Apa saja keuntungan pembayaran non tunai atau cashless?

1. Menghindarkan risiko tercecernya uang kembalian / uang receh

Saat belanja di minimarket, kadang-kadang kita mendapat uang kecil sebagai kembalian. Kadang 500-an, 200-an, atau 1000-an. Uang-uang kecil itu, kadang dianggap tidak berharga. Padahal, kalau dalam seminggu kita berbelanja sebanyak 10x, uang-uang receh itu lumayan juga jika dikumpulkan. Tapi dasar kita ini suka sombong (wkwkwk...), keberadaan uang receh itu malah dianggap kurang penting. Iya atau iya?

Nah, keuntungan menggunakan alat pembayaran non tunai ini, salah satunya adalah menjaga kekayaan kita, sekecil apapun. 700 rupiah, kalau dikali 10 sudah jadi Rp 7.000 lho. Kalau dikalikan 10 lagi, jadi Rp 70.000. Lumayan banget kan? Cukup untuk beli kopi. 😁

2. Lebih higienis

Sepakat kan kalau uang fisik itu tidak higienis? Kita tidak pernah tau, uang yang ada di dompet kita itu sudah berkeliling ke mana saja dan sudah dipegang oleh siapa saja. Maka tak heran jika saat pandemi kemarin, banyak yang melakukan "pencucian uang" dalam arti yang sebenarnya, karena uang memang jadi sarang kuman. Hal inilah yang semakin mendorong orang-orang untuk memilih pembayaran non tunai saat bertransaksi, karena dinilai lebih higienis.

3. Histori transaksi tercatat

Ini penting buat kita-kita yang suka malas melakukan pencatatan keuangan secara manual. Belanja ngga pake perencanaan, dan baru tersadar ketika uangnya habis. Lalu dengan polosnya bertanya ke diri sendiri, "Uangku pada kemana ya? Kok cepet banget habisnya?" Hihi... Pertanyaan seperti itu ngga akan terjadi lagi ketika kita menggunakan alat pembayaran digital saat bertransaksi, karena histori transaksi kita otomatis akan tercatat. 😊

Baca Juga: Pentingnya Manajemen Keuangan untuk Kesejahteraan di Masa Depan

Nah, melihat banyaknya manfaat dari penggunaan alat pembayaran digital, maka bagi teman-teman yang akan memulai usaha, masukkan "alat pembayaran digital" sebagai salah satu fasilitas yang harus disediakan. Oke? Sekarang sedang marak penggunaan QRIS, jadi boleh tuh mulai daftarkan bisnismu untuk mendapatkan QRIS sebagai salah satu alternatif pembayaran. Daftar QRIS itu mudah kok. Banyak keuntungannya juga. :)


Read More

Cara Membedakan Pinjol Resmi dan Pinjol Ilegal

Friday, July 23, 2021


Teman-teman ada yang pernah mendapatkan SMS tawaran pinjaman online seperti gambar di bawah ini? Saya yakin banyak yang sudah pernah, yaa... Saya bahkan hampir tiap hari mendapat SMS macam ini. Dan biasanya, SMS seperti ini akan muncul secara masif menjelang puasa dan lebaran. Hmm, tau banget ya kapan orang-orang butuh duit. Hati-hati, biasanya yang hobi mengirim SMS spam begini adalah pinjol-pinjol ilegal, karena pinjol resmi tak mungkin pakai cara seperti ini.

SMS tawaran pinjol

Capek? Banget... 

Entah sudah berapa banyak nomor handphone yang saya blokir, tapi SMS serupa selalu muncul dengan nomor baru lagi. Memang, dari yang saya baca, pertumbuhan pinjol ilegal ini bak cendawan di musim hujan. Banyak dan sulit diberantas, karena begitu ditutup, dia akan mendirikan platform yang baru lagi.

Sebenarnya, sejak 2018 hingga Juni kemarin, sudah ada lebih dari 3000 pinjol yang ditutup / diblokir. Namun, hingga kini keberadaan pinjol-pinjol ilegal ini masih saja sulit untuk dikendalikan.

Untuk kita-kita yang sudah melek finansial, SMS-SMS spam seperti itu mungkin hanyalah sebuah gangguan yang mudah dienyahkan. Namun, yang patut dikhawatirkan adalah apabila orang-orang yang belum memiliki financial literacy yang baik, tergoda untuk menggunakan jasa ini. Inilah mengapa edukasi keuangan digital menjadi hal yang urgent untuk segera dilakukan secara lebih luas, mengingat bahwa saat ini korban pinjol ilegal semakin banyak saja.

Teman-teman mungkin masih ingat, beberapa waktu lalu ada seorang guru TK di Malang yang terjerat pinjol hingga puluhan juta. Utang yang awalnya hanya sebesar Rp 600.000,- membengkak dan beranak pinak. Sudah jatuh tertimpa tangga, ia pun harus rela kehilangan pekerjaannya karena masalah ini. 

Kasus yang lebih mengerikan lagi menimpa seorang guru honorer di Semarang, yang terjerat utang di 20 aplikasi pinjol. Dari Rp 3,7 juta, utangnya membengkak menjadi Rp 206 juta. Sama dengan kasus di Malang, pinjaman ditutup dengan pinjaman, jadi sistemnya gali lubang tutup lubang. Sedihnya, tak hanya mengalami pemerasan, guru honorer tersebut juga mendapatkan ancaman dan pelecehan. Astaghfirullah.

Lalu, apakah ini semua salah pinjol? 

Karena ada 2 pihak di sini yakni peminjam dan pemberi pinjaman, maka pemberi pinjaman tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Kan kita berhak untuk memilih apakah mau menggunakan jasa pinjol atau tidak. Dalam kasus di atas, "korban" sendiri yang secara sadar masuk ke dalam "jebakan".

Seperti pesan Bang Napi itu lho; Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan.

Memang kita sendiri yang harus kuat melawan godaan. Pinjol-pinjol ilegal ini ibarat setan yang ngga berhenti mengganggu manusia. Mereka beraksi melalui SMS, WA, dan iklan-iklan yang bertebaran.

Ciri-ciri Pinjol Ilegal

Supaya tidak mudah terjebak dalam jeratan pinjaman online ilegal, kita harus kenali ciri-cirinya. Jika ada istilah tak kenal maka tak sayang, untuk pinjol ini saya punya istilah begini: Cari tahu, agar tidak mudah tertipu.

7 Ciri Utama Pinjol Ilegal

Inilah ciri-ciri pinjol ilegal menurut OJK Indonesia;

1. Pinjol ilegal kerap melakukan penawaran melalui SMS spam.
Valid ya, teman-teman? Nah, agar tidak tergoda oleh tawarannya, segera hapus SMS-nya, blokir nomornya. 

2. Fee sangat tinggi bisa mencapai 40% dari jumlah pinjaman.

3. Suku bunga dan denda sangat tinggi, bisa mencapai 1% - 4% per hari.

4. Jangka waktu pelunasan sangat singkat tidak sesuai kesepakatan. 

5. Pinjol ilegal selalu meminta akses semua data di ponsel, seperti kontak, foto, dan video yang akan digunakan untuk meneror peminjam saat gagal bayar.

6. Pinjol ilegal melakukan penagihan tidak beretika berupa teror, intimidasi, dan pelecehan.

7. Pinjol ilegal tidak memiliki layanan pengaduan dan identitas kantor yang jelas.

Pinjol ilegal memang jahat. Selain menetapkan bunga seenak jidat, cara menagihnya pun sampai menjatuhkan martabat. Saat menawarkan pinjaman iming-imingnya begitu manis, tapi saat penagihan ia berubah menjadi sangat sadis.

Jahatnya Pinjol

Mungkin ada yang bertanya-tanya, kenapa kok masih saja ada yang terjebak dalam pinjaman online? Tentu ada faktor-faktor yang menjadi penyebabnya, di antaranya adalah;

  1. Kurangnya literasi keuangan
    Masyarakat yang terliterasi dengan baik, tidak akan mudah percaya dengan iming-iming kemudahan yang pinjol ilegal tawarkan. Biasanya mereka juga lebih teliti dan bisa mengenali mana pinjol ilegal, mana pinjol resmi (fintech lending yang legal).

  2. Terdesak oleh kebutuhan
    Tidak adanya dana darurat, membuat seseorang mudah panik saat ada keperluan mendadak. Saat panik itulah kita jadi lebih mudah hilang akal. Saya yakin sudah banyak yang paham risiko meminjam uang di pinjol ilegal, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa ada sebagian masyarakat yang belum mendapat informasi yang cukup mengenai hal ini. Mereka mungkin tidak tau bahwa ada pinjol resmi yang lebih manusiawi.

  3. Menuruti gaya hidup
    Untuk alasan yang lain, saya masih bisa memaklumi, barangkali memang tidak ada tetangga atau saudara yang bisa dipinjami. Tapi untuk alasan ini... Speechless bener deh. Sedihnya, hal ini sering kali saya temui di daerah asal suami sana. Banyak yang terjebak utang harian hanya untuk kebutuhan remeh semacam membeli tongsis atau untuk mewarnai rambut di salon. Mending kalau untuk makan sehari-hari, yaa.. Ini hanya untuk beli tongsis, Mak. Bikin emosi kan?


Maka dari itu, penting banget untuk mengedukasi masyarakat bahwa;

  • Utang harus dibayar, kepada siapapun itu
  • Ketika akan berutang, tanyakan lagi pada diri sendiri, beneran butuh atau tidak
  • Sesuaikan besarnya pinjaman dengan kemampuan kita membayar
  • Sebelum berutang, lakukan 5M seperti di bawah ini, agar kita terhindar dari pinjol ilegal yang merugikan


Tips agar Terhindar dari Pinjol Ilegal

 

Apa itu 5M?

1. Mengabaikan iklan yang menggiurkan dan pinjaman dengan bunga besar
Ingat, iklan-iklan yang bertebaran itu adalah pancingan. Namanya juga pancingan, pasti dibuat bombastis agar banyak yang tertarik.

2. Melakukan pengecekan pinjaman dari situs resmi OJK dan AFPI
Jangan mudah tertipu! Cek 'n Riceklah terlebih dahulu, apakah aplikasi pinjaman online tersebut terdaftar di OJK atau tidak.

3. Memastikan legalitas dan rekam jejak digital platform pinjaman online

4. Meneliti syarat dan ketentuan pinjaman
Patut diwaspadai apabila syarat peminjamannya terlalu mudah, misalnya pencairan cepat hanya dengan fotocopy KTP saja. Ini perlu dicurigai sebagai pinjol ilegal karena pinjol resmi akan selalu mempertimbangkan kemampuan bayar peminjamnya. 

5. Mewaspadai penyalahgunaan data pribadi
Akses data yang diperbolehkan hanya 3, yaitu; CAMILAN (camera, microphone, and location). Jika sebuah aplikasi pinjol meminta akses kontak dan galeri, maka bisa dipastikan aplikasi tersebut adalah pinjol ilegal. Teman-teman harus segera tinggalkan.


Kok serem ya? Trus kalau lagi kepepet banget butuh uang, harus gimana?

Ketika kita diminta untuk waspada, artinya kita diingatkan agar lebih berhati-hati. Paham kok, kondisi keuangan pasti ada pasang surutnya, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Beruntung kalau ada saudara atau tetangga yang bisa dipinjami. Kalau tidak? Yang penting, ketika ada kebutuhan mendesak dan mau ngga mau harus pinjam uang, carilah pinjol resmi / fintech lending yang sudah terdaftar di OJK. 

Kenapa? Karena pinjol resmi tidak menetapkan bunga yang mencekik leher dan cara collection / penagihannya tidak mencabik-cabik harga diri peminjamnya. Apabila ada yang melanggar, teman-teman bisa melaporkannya ke asosiasi (AFPI). Jadi, tidak akan ada kebocoran data pribadi, tindakan yang mengintimidasi, juga kekerasan baik verbal maupun non verbal.


 

Read More

Pentingnya Manajemen Keuangan untuk Kesejahteraan di Masa Depan

Sunday, June 28, 2020


Sejak dahulu kita diajarkan untuk bijak mengatur rezeki. Bahkan sejak kanak-kanak, kita sudah diingatkan untuk rajin menabung, salah satunya lewat lagu berjudul "Menabung" yang dinyanyikan oleh Saskia dan Geofanny bersama Eyang Titiek Puspa. Mengatur keuangan memang harus dibiasakan, meski manfaat dari manajemen keuangan tidak bisa kita rasakan saat ini juga. Namun, percayalah, saat kita mengalami kondisi darurat, kita akan merasakan manfaatnya.

Seperti saat ini, ketika pandemi COVID-19 menyerang seluruh dunia. Dampaknya tak hanya dirasakan di sektor kesehatan saja, tetapi juga di sektor perekonomian. Disadari atau tidak, pandemi ini menyentil kita kembali, betapa kebiasaan menabung menjadi sangat berarti.


Oya, manajemen keuangan tidak hanya berlaku untuk mereka yang punya penghasilan pas-pasan saja, lho. Masih ingat tidak, beberapa waktu lalu sempat beredar keluhan seorang karyawan yang merasa miskin dan memerlukan bantuan dari pemerintah, karena gaji bulanan yang awalnya Rp 20 juta dipotong 50% menjadi Rp 10 juta? Sepuluh juta rupiah tak cukup baginya, karena ia masih punya cicilan KPR dan mobil. Hmm, penghasilan besar ternyata tidak menjamin kesejahteraan, ya?

Di sisi lain, ada cerita yang dibagikan seorang teman lewat statusnya di sosial media. Ia bercerita tentang penjual nasi goreng langganannya yang mulai berjualan di era new normal. Ia bertanya pada tukang nasi goreng tersebut, tiga bulan kemarin bagaimana ia bertahan hidup? Jawabannya cukup mencengangkan, karena menurut pengakuannya, ia murni mengandalkan tabungan saja.

See? Tak peduli apakah penghasilanmu besar atau kecil, asal pandai mengatur keuangan, insya Allah akan bisa bertahan di tengah ketidakpastian.


Quote tentang menabung



Lalu, selain untuk mempersiapkan kejadian tak terduga, fungsi lain dari manajemen keuangan itu apa saja sih?

1. Sebagai Perencanaan Keuangan


Perencanaan Keuangan adalah sebuah proses membangun strategi untuk membantu kita dalam mengatur keuangan agar tercapai tujuan yang telah ditentukan. Biasanya, rencana keuangan disusun berdasarkan prioritas.

  • Prioritas pertama yaitu untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, seperti; mengelola cash flow, dana darurat, dan utang.  Ketiga bagian ini harus sehat lebih dulu, sebelum menanjak ke prioritas berikutnya.
  • Prioritas kedua yaitu manajemen risiko individu. Dalam hal ini, kita harus memastikan bahwa kita dan aset-aset kita sudah terlindungi oleh asuransi.
  • Prioritas ketiga yaitu tujuan keuangan jangka menengah, misalnya; biaya untuk haji/umroh, membeli rumah, dll.
  • Prioritas keempat yaitu tujuan keuangan jangka panjang, seperti mempersiapkan dana pensiun.
  • Prioritas terakhir yaitu untuk distribusi keuangan, seperti; warisan.

Dengan memiliki rencana keuangan yang baik, kesempatan untuk mewujudkan tujuan keuangan juga semakin besar.

2. Sebagai Perencanaan Anggaran


Jika perencanaan keuangan lebih fokus pada tujuan keuangan, perencanaan anggaran lebih fokus kepada rencana pemanfaatan uang atau aset yang dimiliki. Jadi, yang perlu kita lakukan pertama kali adalah mencatat sumber dan jumlah penghasilan.

Dengan perencanaan anggaran, kita akan memiliki panduan untuk hidup sesuai kemampuan. Jangan sampai kita memiliki pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan. Harapan lainnya adalah kita dapat memaksimalkan pemanfaatan dana yang tersedia, misalnya untuk hal-hal yang bersifat produktif seperti bisnis sampingan.

3. Sebagai Pengendali Keuangan


Seperti di poin kedua, pentingnya manajemen keuangan adalah untuk mengontrol arus keluar masuk dana yang kita miliki. Dengan rencana keuangan dan rencana anggaran yang telah kita susun, kita akan dibimbing untuk selalu berjalan di track yang seharusnya. Pemanfaatan dana pun menjadi lebih efektif.

4. Sebagai Pemeriksaan Keuangan


Ketika pengelolaan keuangan sudah menjadi sebuah habit, secara tidak langsung kita pun telah membuat pencatatan keuangan, melalui rencana keuangan dan rencana anggaran seperti di poin nomor 1 dan 2 tadi. Namun, meski sudah dibuat perencanaan, terkadang ada saja penyimpangan yang mungkin tidak disengaja. Pengeluaran yang sebenarnya bisa dihindari, justru dilakukan. Istilahnya mungkin "bocor alus", yaa...

Nah, inilah fungsi lain dari manajemen keuangan, yaitu agar kita lebih mudah melakukan pemeriksaan keuangan. Jadi, uang serupiah pun bisa kita telusuri ke mana perginya dan untuk apa penggunaannya.

5. Sebagai Pelaporan Keuangan


Catatan keuangan yang telah kita buat dan kita periksa, selanjutnya menjadi bahan evaluasi untuk periode berikutnya, agar rencana keuangan dan rencana anggaran di masa yang akan datang bisa lebih baik lagi.

~

Nah, itulah manfaat dari manajemen keuangan, yang jika kita terapkan dengan baik, insya Allah akan menjadi salah satu jalan menuju kesejahteraan di masa depan. Tentu kita ingin hidup dengan nyaman di masa tua, bukan? Tentu kita tak mau kelimpungan saat ada kebutuhan mendesak, bukan?





Read More

Simpan, Jangan Kau Habiskan! Berikut Ini Tuntunan Islam dalam Mengatur Keuangan

Monday, February 10, 2020


Pernah baca dongeng tentang seekor semut yang pandai berhemat? Ceritanya patut kita teladani, lho! Ya, meski hanya dongeng, tapi kan dongeng memang dibuat selain untuk hiburan, juga sekaligus untuk menyampaikan nilai-nilai moral yang bermanfaat dalam kehidupan. Dan dari dongeng tentang semut yang pandai berhemat itu, kita diingatkan tentang pentingnya mengelola rezeki dari Tuhan.

*

Islam memerintahkan umatnya untuk bekerja dan melarang kegiatan meminta-minta atau menggantungkan hidup kepada orang lain. Karena itu, bijak dalam mengatur keuangan, adalah poin penting untuk bisa meraih kemandirian ekonomi. Bagaimanakah tuntunan Islam dalam mengatur keuangan?

1. Menabung

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda : "Simpanlah sebagian dari hartamu untuk kebaikan masa depanmu, karena itu jauh lebih baik bagimu." (H.R. Bukhari)

Dalam hadits lain, "Rasulullah menyimpan makanan untuk kebutuhan keluarga selama setahun." (H.R. Bukhari no 2904 dan Muslim no 1757)

Dari dua hadits di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa sebagai umat Islam, kita diperintahkan untuk menyimpan rezeki yang kita dapatkan untuk kebutuhan di masa yang akan datang. Jadi, ketika diberi rezeki lebih, sebaiknya jangan terburu nafsu untuk menghambur-hamburkan uang, karena belum tentu di masa yang akan datang kita akan mendapatkan rezeki dengan jumlah yang sama. Untuk itu, berhematlah, menabunglah. Jangan sampai, ketika kita diuji dengan masa "paceklik", kita jadi kebingungan, dan bersusah-susah mencari utangan. Na'udzubillahi min dzalik.


2. Hidup Sederhana

Hidup secara sederhana bukanlah sesuatu yang hina. Islam bahkan melarang umatnya untuk bersikap berlebih-lebihan. Ketika membelanjakan uang, belilah sesuatu sesuai dengan kebutuhan dan bukan berdasarkan keinginan. Artinya, hindarilah membeli sesuatu yang tidak benar-benar kita perlukan. Tapi bukan berarti harus kikir juga, yaa.. Sewajarnya saja.

Allah SWT berfirman dalam QS Al-Furqon ayat 67; "Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih)  orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak pula kikir, di antara keduanya secara wajar."


3. Kurangi Kebiasaan Berutang

Kita memang tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan. Rezeki bisa datang tiba-tiba, begitu pula dengan musibah. Saat terdesak, tidak ada pegangan, mungkin berutang bisa jadi jalan keluar. Islam memang memperbolehkan utang-piutang dalam keadaan darurat. Namun, harus diingat bahwa utang sebaiknya hanya dilakukan dalam kondisi terdesak/kepepet/terpaksa, dan bukan untuk tujuan konsumtif.

Mengutip muslim.or.id, Umar bin Abdul Aziz berkata,
"Aku wasiatkan kepada kalian agar tidak berutang, meskipun kalian merasakan kesulitan, karena sesungguhnya utang adalah kehinaan di siang hari dan kesengsaraan di malam hari. Tinggalkanlah ia, niscaya martabat dan harga diri kalian akan selamat, dan masih tersisa kemuliaan bagi kalian di tengah-tengah manusia selama kalian hidup." (Umar bin Abdul Aziz Ma'alim Al Ishlah wa At Tajdid, 2/71)

Cara Mengatur Keuangan Sesuai Ajaran Islam
"lebih baik bersusah-susah menyimpan daripada harus susah-susah cari utangan"

Namun, bagi yang berutang memang karena desakan kebutuhan, dan benar-benar berniat untuk mengembalikan utangnya, insya Allah akan diberi kemudahan oleh Allah dalam membayarnya. Bismillah, yaa... Semoga ke depannya kita diberi rezeki yang lebih baik lagi. Aamiin YRA.


4. Sedekah

Tak akan miskin orang yang menyedekahkan rezekinya di jalan Allah. Jika teman-teman masih ragu bahwa Allah akan melipatgandakan apa yang sudah kita keluarkan, silakan baca-baca kisah "Keajaiban Sedekah". Bukan. Bukan untuk membelokkan niat sedekah kita, tetapi untuk menguatkan niat bahwa berbagi tak akan membuat kita merugi.

Baca: Jangan Takut Berbagi, Banyak Hal Bisa Kita Raih Setelah Kita Ikhlas Memberi


5. Rumus 1-1-1

Untuk teman-teman yang menjalankan bisnis, kalian bisa meniru cara sahabat Nabi yaitu Salman al-Farisi dalam mengelola keuangannya. Metode beliau ini dikenal dengan formula atau rumus 1-1-1. Dengan modal 1 dirham, beliau membuat anyaman dan dijual dengan harga 3 dirham. 1 dirham digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, 1 dirham untuk sedekah, dan 1 dirham sisanya digunakan kembali untuk modal.

Beliau ini luar biasa. Saya? Belum tentu bisa ikhlas menyedekahkan 1/3 bagian dari rezeki, apalagi sampai melakukannya setiap hari. Tapi bismillah lah yaa... Tak perlu langsung 1/3 dari penghasilan, 2,5% saja dulu, lalu rutinkan agar menjadi sebuah kebiasaan.

Maka, lakukan saja nasihat manis di bawah ini:
Saat Allah naikkan level keuanganmu, jangan naikkan level gaya hidupmu, tapi naikkanlah level sedekahmu.

Bila formula 1-1-1 masih dirasa berat karena, ya, siapalah kita dibanding Salman al-Farisi? Maqom-nya beda jauh kan? Nah, mungkin rumus 50-30-20 bisa kita terapkan. Jadi, 50% untuk biaya hidup (makan, listrik, sekolah anak, termasuk cicilan rumah juga), 30% untuk tabungan, 20% sisanya untuk hiburan (misal untuk persiapan jalan-jalan, mudik, belanja baju, sepatu, dan lainnya, termasuk sedekah).

Cara Simple Mengatur Keuangan
Alokasi Gaji, source: Instagram @zapfinance


Begitu kira-kira tuntunan Islam dalam mengatur keuangan. Intinya mah, jangan boros, hidup seadanya saja, jangan ngada-ngadain. Jangan lupa juga untuk menabung dan bersedekah. Yang paling penting dari itu semua adalah, selalu ingat sama Allah. Ingat bahwa semua ini hanya titipan, dan kelak Allah akan meminta pertanggungjawaban atas apa yang sudah Dia titipkan pada kita. So, jangan sombong karena Allah bisa dengan mudah membalikkan keadaan. ❤




Read More