Tak terasa, Kumpulan Emak-emak Blogger (KEB), komunitas blogger pertama yang saya ikuti, usianya sudah menginjak 9 tahun. Dua tahun terakhir, saya pun diminta untuk menjadi salah satu bagian dari kepengurusan KEB Chapter Solo, sekaligus menjadi admin di WAG. Emak-emak yang rajin Blog Walking alias BW, insya Allah sudah akrab dengan kemunculan saya setiap Senin dan Kamis, yaa... :)
Nah, di ulang tahun yang ke-9 ini, KEB menghadirkan sesuatu yang spesial bertajuk Festival Literasi Digital dengan tema "Berdaya dan Berbudaya di Era Digital". Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan (skill) digital penggiat media sosial dan blogger, supaya semakin berdaya, serta kreatif dan produktif di era digital ini.
Festival Literasi Digital 2021 itu, dilaksanakan pada Sabtu, 16 Januari 2021 kemarin. Acara tersebut dikemas dalam dua kelas yaitu KEB Ngobrol dan KEB Kelas Kreatif. Saya kebetulan dapat tugas sebagai PIC KEB Ngobrol. Sementara itu, Mak Ana menjadi penanggung jawab IG Live. Mak Ety Abdoel, Mak Ranny, dan Ayaa mendapat tugas sebagai moderator di Kelas Kreatif. Mak Wied menempatkan diri di bagian pendaftaran peserta.
Jadi kami semua sibuk, gaes. Hihi... Karena agak kurang memungkinkan jika ini semua dikerjakan dari rumah masing-masing, akhirnya kami sepakat untuk mencari tempat berkumpul. Alhamdulillah, ketemu satu cafe bernama Cafe Nue. Selain karena tempatnya nyaman, Cafe Nue dipilih karena lokasinya juga berada di tengah kota (selatan UNIBA), dekat dengan Stasiun Purwosari. Ini penting karena rumah kami terpencar. Ada yang di Klaten, Karanganyar, Kartasura, juga Sukoharjo.
Nah, karena lokasinya dekat dengan stasiun Purwosari, akhirnya Makpuh Indah Juli yang berdomisili di Jogja, tergoda juga untuk bergabung bersama kami. Alhamdulillah, jadi semakin seru dan bersemangat. 😊
Foto di atas adalah penampakan lantai bawah Cafe Nue yang saya ambil pagi-pagi ketika baru datang. Kelihatan bersih dan nyaman, yaa... Ngga salah pilih deh, bener. Nah, kami memakai meeting room yang ada di lantai 2. Alhamdulillah dapat private room, jadi kami bisa bebas ngapain aja.
Saya datang jam 8:20 pagi. Ayaa dan Mak Injul sudah sampai lebih dulu, tapi karena cafe masih tutup, mereka berdua memutuskan untuk mencari sarapan tak jauh dari situ. Nah, saya datang berbarengan dengan Mas dan Mbak yang bekerja di cafe ini. Alhamdulillah langsung bisa masuk deh, hehe...
Setelah yang lain datang, kami langsung ke lantai atas, ke ruangan yang sudah kami pesan. Jam 9 kurang, kami meeting bersama tim pusat via zoom. Jam 9 tepat, Mbak Ety memulai IG Live bersama Manda, Mbak Widyanti, juga Mak Sara.
Kebayang ngga riweuhnya persiapan pagi itu? Sedikit saya kasih bocoran behind the scene-nya, yaa... Ini semua hasil jepretan Mak Ranny Afandi.
Arin: "Menengo, Mak! Mumet aku..."
Mak Ana itu, meski kadang rada julid (haha pisss, Mak), tapi paling bisa diandalkan di situesyion kayak gini. Ni orang kayak sehat-sehat aja kan, padahal doi habis operasi 3 hari sebelumnya, lho. Warbyasak yaa...
Sementara itu, saya pun sok serius. Saya bertugas dari jam 9:30 hingga KEB Ngobrol kelar di jam 12 siang.
Sebelum KEB Ngobrol dimulai, acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya, ada Kak Yosi Mokalu (Yosi Project Pop) selaku Ketua Umum Siberkreasi yang memberikan kesan dan pesan terhadap KEB, khususnya berkenaan dengan Festival Literasi Digital ini.
Satu yang saya ingat, Kak Yosi berkata, "People who knows better, doesn't mean will do better." Memang ya, Mak.. Sering kita temui, seseorang sudah paham teorinya, tetapi praktiknya nol besar. *Nunjuk diri sendiri*. Sama dengan orang yang berilmu, tapi kurang mengamalkan ilmunya. Jleb banget sih.
Sayangnya, Kak Yosi tak bisa berlama-lama. Namun, meski sebentar, Kak Yosi berhasil memberikan energi positif yang cukup besar untuk saya.
Dan akhirnyaaa, acara yang ditunggu-tunggu pun tiba. Mak Mira Sahid selaku founder KEB memberikan sambutannya, dan FLD pun resmi dibuka. Horeeee....
Setelah FLD resmi dibuka, maka kelas KEB Ngobrol pun dimulai. Ada 3 wanita hebat yang menjadi narasumber kita kali ini, yaitu;
1. Puti Karina Puar, seorang Illustrator dan Author, yang mengisi tema "Resep Sukses Menjadi Super Kreatif dan Produktif".
2. Mak Retno -De- Kristiani, seorang Momfluencer, berbagi tips "Menjadi Orang Tua Cerdas di Era Digital".
3. Mak Rika Dinarjanti, seorang Food & Product Photographer, mengisi tema "Cara Jitu Memberdayakan Hobi Jadi Cuan".
Resep Sukses Menjadi Super Kreatif dan Produktif
Dari Mak Puti, saya jadi tahu bahwa cara kerja otak itu tidak seperti hardisk yang semakin memorinya penuh maka semakin lemot, tetapi kinerja otak itu seperti struktur bangunan yang saling mengait dan menguat. Jadi ngga ada alasan untuk berhenti berkarya karena usia yang semakin menua.
Lalu, bagaimana agar bisa produktif?
- Set objectives / goals --> Tetapkan tujuan yang pasti
- Set priority --> Tentukan prioritas. Kemarin ada yang bertanya, bagaimana cara membagi waktu agar semua sosmed bisa rutin ter-update? Nah, kata Mbak Puti, kita harus memilih media sosial yang cocok untuk kita. Lalu, jangan terlalu merasa bersalah jika memang harus mendelegasikan pekerjaan tertentu pada orang lain. Kalau semua mau dipegang sendiri, dari sumur, dapur, kasur, sampai karir, ya tentu tidak akan maksimal hasilnya.
- Planning & Scheduling --> Membuat perencanaan dan penjadwalan memang sangat membantu meningkatkan produktivitas. Namun, yang melakukan keduanya belum banyak. Kayak saya nih, kerja ngga terjadwal dan terencana. Alhasil, setiap hari masih bertanya, "Hari ini mau nulis apa ya?"
Aduh, jangan ditiru... Mulai sekarang, kebiasaan seperti ini harus dienyahkan.
- Track the Progress --> Nah, kalau sudah melakukan ketiga hal di atas, selanjutnya adalah mengevaluasi progresnya. Adakah yang masih berjalan di luar rencana? Seperti itu.
Thanks to Mbak Puti pokoknya. Materinya singkat tapi padat dan bermanfaat.
Menjadi Orang Tua Cerdas di Era Digital
Mak De ini dipilih karena beliau sudah terbukti sukses mendidik putra-putrinya. Yang pertama sudah kuliah di ITB, lho... Jadi, istilahnya, sudah kenyang dengan asam garam parenting. Hihi...
Kemarin ada yang bertanya, bagaimana cara bijak mengatur screen time anak sementara sekarang sekolah pun pakai HP? Beliau menjawab, luangkan waktu untuk bermain bersama anak, tanpa memegang handphone. Entah itu bersepeda bareng, main karambol, ular tangga, dll.
Lalu, kalau anak hobi nge-game, gimana? Beliau ini emang emak kece banget deh, karena malah menyuruh orang tua untuk main game juga. Intinya, orang tua ngga boleh berhenti belajar. Jadi anak tetap merasa punya teman yang "nyambung" meski di rumah. Hmm, akhir pekan nanti saya mau mabar sama Amay ah. Hihi...
Cara Jitu Memberdayakan Hobi Jadi Cuan
Melihat Mak Rika, saya jadi makin percaya dengan kata-kata Mbak Puti di awal. Otak kita tidak seperti hardisk yang semakin tua semakin loyo. Buktinya, Mak Rika ini. Beliau sudah 50-an tahun, tapi masih tetap aktif berkarya. Hobinya pun ditekuni dengan baik hingga bisa menghasilkan cuan. Ayo yang muda-muda, jangan mau kalah, yaa... 😊
Setelah sesi Mak Rika selesai, acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Alhamdulillah, peserta sangat antusias, bahkan ada beberapa pertanyaan yang tak sempat ditanyakan karena waktunya yang terbatas. Dan memang, kalau emak-emak sudah ngobrol tuh, waktu berlalu tanpa terasa. Hihi.
Baca: KEB Intimate; Ketika Perempuan Saling Bersinergi
~
Berakhirnya KEB Ngobrol menandakan berakhirnya pula tugas saya. Alhamdulillaaah... Lega bangeeettt. Padahal kemarin sempat mau menyerah mengingat waktu persiapan yang hanya dua mingguan saja. Beruntungnya saya punya teman-teman yang saling support dan siap mem-back up. Asli, kalimat seperti "Semangat, Mak Arin, kalau perlu bantuan bilang aja, nanti kita back up" bisa membuat saya kembali bangkit.
Nah, berhubung sudah jam 12 juga, saya pun kelaparan. Sekarang waktunya makaaann...
Saking laparnya, melihat makanan ini saya protes, "Kok ayam?"
Mak Ana menjawab, "Ya kan Roasted Chicken."
Arin: Bukan ikan, ya?
Ayaa, dengan muka juteknya nyamber, "Chicken babi, Mbak." Alhasil kami ngakak semua. Ya Allah Gusti, Dian Sastro butuh Aqua ini.
Ya sudahlah, yang penting sekarang makan sampai kenyang, biar ngga oleng. Wkwkwk...
Beberapa menit menuju jam 13:00, Mak Ranny, dan yang lain siap-siap. KEB Kelas Kreatif segera dimulai. Ada beberapa narasumber dengan tema yang berbeda-beda tiap jamnya. Antara lain:
- Curi Perhatian Pembaca dengan Storytelling yang Persuasif oleh Pak Wisnu Nugroho - Writer
- Optimasi Instagram 2021 oleh Helga - Instagram and Mobile Photography Enthusiast
- Membuat Video Kreatif dengan Mudah oleh Meizal Rossi - Content Creator
- Rahasia Kunci Channel Podcast yang Ramai Dikunjungi Audiens oleh Rane Hafied - Kepala Sekolah Podcast Siberkreasi
Asliii, materinya "ndaging" banget. Saya ngga bisa tulis di sini semua karena bakalan puanjaaang. Jujur, waktu 1 jam terasa sangat kurang. Semoga keempat narsum di atas bisa kami undang kembali, yaa... Siapa tahu beliau-beliau ini berkenan mengisi #KEBelajar. 😊
Baca: #ArisanIlmu KEB, Belajar tentang Apa Itu Podcast dan Bagaimana Cara Membuatnya?
~
Setelah kelas terakhir usai, kami pun bertepuk tangan untuk kami sendiri. Mengucapkan selamat pada diri kami, dan bersyukur kepada Allah SWT karena acara berjalan dengan lancar, aman, tentram, dan damai. Alhamdulillah...
Lalu, Mak Ranny buru-buru menyuruh kami "tacap-tacap", karena setelah ini akan ada sesi foto-foto. Di mana? Di Cafe Nue juga. Komplit banget memang fasilitasnya, sampai ada studionya juga.
Melihat foto-foto kami, seorang teman berkomentar, "What a nice circle."
Saya hanya bisa menjawab, Alhamdulillah. Karena mereka ini bukan teman biasa. Bersama mereka, saya merasa telah tumbuh menjadi Arinta yang lebih baik dari sebelumnya. 😊
Semoga event kali ini bukan event terakhir yang kita pegang ya, Maks. Aamiin. Sehat-sehat semuanya... Ayaa, lancar lahirannya. Dan untuk KEB, sekali lagi selamat ulang tahun. Semoga semakin menginspirasi, semakin berdaya dan berbudaya. Aamiin. 😘😘
Legaa, sudah rampung eventnya dan lancar pas hari H.
ReplyDeleteMeskipun aku ditinggal makan, gak papa lah 🤣🤣🤣
Hahaha, laperrr, Mbaaak.. Pas aku tugas juga kalian nggosip. 🤣
Delete