Pandemi Covid19 memang mengubah segalanya. Seorang teman bercerita, suaminya yang kebetulan baru mengundurkan diri dari pekerjaannya tahun lalu dan memutuskan untuk menjadi ojek online, kini harus memutar otak untuk mencari sumber penghasilan yang baru.
Ya, kita semua tentu tahu, masa-masa social distancing, bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, siapa yang mau pakai jasa ojek online untuk bepergian? Kebanyakan, orderan berasal dari pemesanan makanan. Namun, di masa sulit seperti ini, banyak yang memilih untuk menyimpan tabungannya daripada untuk berbelanja. Ibu-ibu macam saya pun memilih untuk membuat atau memasak sendiri makanan yang ingin kami makan. Semua pakai alasan yang sama, penghematan.
Begitulah...
Semua ingin berhemat, and at the same time juga ingin punya penghasilan tambahan. Pada akhirnya, banyak yang jadi pedagang makanan dadakan. Tentu sah-sah saja, karena konon, 8 dari 10 pintu rezeki adalah dari berdagang.
Tapi, kalau semua berjualan makanan, lalu siapa yang mau beli? Nah, itu juga yang jadi pertanyaan teman saya. Inilah yang kemudian membuatnya memutuskan untuk membuka usaha laundry kiloan.
Satu hal yang mendasari pengambilan keputusan mengapa ia memilih usaha laundry kiloan adalah karena di lingkungannya terdapat banyak anak kos. Kebetulan lokasi rumahnya berada di dekat kampus. Sebuah posisi yang cukup strategis, meski memang, belum banyak kampus yang menerapkan kuliah offline, jadi usahanya ini belum terlalu ramai. Sejauh ini, pelanggannya adalah para tetangga juga karyawan dan karyawati yang mungkin tak sempat mencuci pakaian kotornya sendiri.
Nah, karena saat ini kita masih berada di kondisi pandemi, ada baiknya bisnis laundry kiloan pun tetap menerapkan protokol kesehatan, yaa.. Mengapa? Karena fokus utama laundry kiloan bukan hanya sekadar cuci setrika saja, tetapi sebisa mungkin juga meminimalkan risiko penularan penyakit akibat kontaminasi bakteri, kuman, dan virus melalui pakaian kotor.
Lalu, prosedur kesehatan seperti apa saja sih yang harus diperhatikan?
1. Terapkan protokol kesehatan bagi pelanggan dan pegawai
- Baik pelanggan maupun pegawai, sebaiknya selalu disiplin menggunakan masker- Sediakan hand sanitizer, terutama di bagian front line
- Usahakan agar pegawai mengenakan sarung tangan saat bekerja
- Terapkan physical distancing, bila perlu batasi jumlah pelanggan di area laundry kiloan
- Terapkan layanan antar jemput pakaian untuk meminimalisir kerumunan di area laundry kiloan
- Bila perlu, terapkan sistem pembayaran cashless untuk meminimalisir penyebaran penyakit
2. Jaga kebersihan area laundry kiloan
- Semprot rak-rak pakaian dengan cairan desinfektan secara rutin- Bersihkan dengan cairan desinfektan area yang kerap disentuh oleh pelanggan dan pegawai, misalnya gagang pintu, meja, gagang setrika, juga permukaan mesin cuci
- Sapu dan pel seluruh area laundry kiloan secara teratur minimal dua kali sehari, yaitu sebelum laundry buka dan setelah jam operasional laundry selesai
3. Jaga kebersihan mesin cuci
- Bersihkan bagian dalam mesin cuci dengan air hangat setiap kali selesai digunakan, untuk menjaga kebersihan pakaian pelanggan. Selain itu, langkah ini juga penting untuk menjaga daya tahan mesin cuci.Memang sedikit ribet, yaa... Tetapi jika mengingat kembali bahwa ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk terhindar dari COVID-19, why not? Lagipula, untuk pelanggan yang concern terhadap kesehatan, kedisiplinan pemilik laundry kiloan dalam menerapkan protokol kesehatan tentu akan menjadi nilai plus di mata mereka. Akhir kata, tetap semangat, tetap sehat, dan tetap berkarya, ya, teman-teman. 😊
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar yang baik dan sopan. Komentar yang menyertakan link hidup, mohon maaf harus saya hapus. Semoga silaturrahminya membawa manfaat ya...