Bagaimana perasaan kalian jika mengetahui salah satu anggota keluarga kalian yang sudah meninggal, berubah menjadi hantu? Sedih pasti. Inilah yang terjadi pada Risa Saraswati dan keluarganya. Salah seorang kerabat mereka (masih bisa dipanggil nenek), berubah menjadi sesosok kuntilanak yang menyeramkan. Konon penyebabnya adalah karena ia tak pernah mau beribadah (sholat).
Teman-teman yang suka membaca blog ini pasti tahu kalau saya adalah penyuka konten horor. Saya bahkan pernah menulis tentang 3 Channel horor favorit di YouTube, dan salah satunya adalah channel Jurnalrisa.
Baca: 3 Channel Horor di YouTube Favorit Kayusirih
Di episode #TanyaRisa kemarin, tepatnya tanggal 13 Oktober 2020, terungkap sebuah kisah yang menyeramkan sekaligus menyedihkan. Seram, karena ternyata, dari tayangan ini tuh kita seperti diberikan gambaran bahwa siksa kubur itu bukan sekadar ancaman kosong belaka. Sedih, karena saya jadi membayangkan jika saya berada di posisi anak cucu sosok "dia yang tak boleh disebutkan namanya" itu. Mau menolong pun tidak bisa, karena kembali lagi, pada akhirnya kita sendiri lah yang akan mempertanggungjawabkan apa yang telah kita perbuat selama di dunia.
episode Jurnalrisa paling menyeramkan |
Biar ada sedikit gambaran, saya ceritakan sedikit, yaa...
Jadi, Risa punya kerabat yang masih bisa disebut nenek, dan sebenarnya beliau ini adalah seorang yang baik. Namun, satu kekurangannya adalah, beliau tidak mau mengerjakan shalat. Semua saudara sudah menasehati, bahkan nenek Risa (Mak Uwat) sampai menghadiahi beliau mukena dan sajadah, dengan harapan agar beliau mau mengerjakan shalat. Sayangnya, ajakan untuk beribadah ini ditolak. Bahkan beliau ini berkata kurang lebih begini: Kalian aja yang ke surga, saya mah mau ke sawah lega aja.
Suatu hari, beliau meninggal dunia. Teror pun bermula. Sehari setelah beliau dimakamkan, malamnya beliau "mengunjungi" seluruh keluarga dengan menggedor-gedor pintu dan menampakkan wujudnya yang terlihat sangat memprihatinkan. Teror ini berlangsung hingga beberapa hari, sampai seluruh keluarga sudah merasa terganggu, bahkan trauma.
Kakek Risa pun mengajak sosok ini untuk berbicara dengan cara mediasi (tontonlah Jurnalrisa hingga beberapa episode, supaya paham mediasi itu seperti apa). Nah, dari mediasi itu, si nenek ini bercerita bahwa beliau disiksa oleh entah siapa (malaikat mungkin ya), dengan mukena dan sajadah pemberian Mak Uwat.
Huhu, seram yaa...
Sungguh, tayangan Jurnalrisa episode ini membuat saya belajar banyak hal. Pertama, bagaimana kehidupan kita di akhirat nanti, tergantung pada amalan kita di dunia ini. Kedua, ketika nyawa sudah terpisah dari badan, tak akan berguna semua penyesalan. Ketiga, tidak semua bisa dibantu dengan doa, terutama bagi mereka yang tidak ada setitik pun iman di dalam hatinya.
Pelajaran terbesarnya adalah bahwa hablum minannas saja tak cukup. Kita harus memperhatikan hubungan kita dengan Allah (hablum minallah) juga. Memang, shalat tidak menjadi jaminan apakah kita akan menjadi ahli surga nantinya. Namun, setidaknya kita punya ikhtiar untuk mendapatkannya. Apalagi shalat merupakan ibadah mahdhah yang pertama kali dihisab, bukan?
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar yang baik dan sopan. Komentar yang menyertakan link hidup, mohon maaf harus saya hapus. Semoga silaturrahminya membawa manfaat ya...