Ceritanya, beberapa waktu lalu saya pengen buat Gudangan alias Urap, yang oleh orang Purworejo bagian Lugosobo disebut Kluban. Nah, salah satu bumbu yang diperlukan adalah kencur. Tapi betapa kecewanya saya ketika saya membeli sebungkus bumbu dapur (empon-empon), saya tidak menemukan sebiji pun kencur. Isi empon-emponnya cuma jahe, kunyit, daun salam, sereh. Padahal, sama seperti seblak, bahan utama yang diperlukan untuk membuat urap atau gudangan adalah kencur atau cikur.
Yuk, Bercocok Tanam! |
Akhirnya, saya berputar haluan. Ngga jadi bikin gudangan, jadi bikin pecel aja deh, karena terlanjur beli bermacam-macam sayuran hijau. Padahal saya ngga terlalu suka pecel. 😢
Yang bikin gemes, kejadian itu tidak hanya sekali saja terjadi. Ya Allah, nyari kencur aja susah amaaatt yak...
Karena gemes banget, kemarin saya ke pasar dan membeli kencur 1/2 ons. Ternyata memang harganya mihil, gaes.. 1 ons mencapai Rp 8.000,-. Kencur doang, lho, yang misal kita lempar ke tanah aja dia bisa tumbuh dengan sendirinya.
Nah, akhirnya sebagian kencur saya tanam di polybag. Semoga kelak mereka bisa tumbuh dengan baik, jadi kalau pas ingin bikin urap, saya ngga perlu repot lagi nyari kencur. 😂
Mestinya memang kita ngga boleh malas menanam, yaa.. Jahe, kencur, kunyit, sereh, bahkan cabe atau tomat sekalipun, seharusnya ngga perlu beli. Mereka ini mudah sekali ditanam. Istilahnya dibiarkan di tanah aja insya Allah tetep bisa tumbuh. Tapi ya itulah... Suka lupa. Sadar lagi begitu dia jadi susah dicari atau ketika harganya melambung tinggi. 🤷♀️
Ingat ngga waktu jahe mahal beberapa tahun lalu? Saya sampai bikin tulisan dengan ide "Bersahabat dengan Bumbu Dapur". Dari satu ide itu, tulisan saya dimuat di Gagasan Jawa Pos, juga di majalah Ummi, pada tahun 2014. Inget banget tahunnya, karena memang di tahun itu saya sedang giat mengirim tulisan ke media. Wkwkw...
Baca : Tiada Alasan Tak Menanam
Belajar dari itu semua, mari kita semua rajin menanam mulai sekarang. Ngga ada lahan ya pakai polybag. Begitu...
Apalagi, dalam Islam, menanam tanaman atau pohon adalah sebuah keutamaan, karena kegiatan ini bisa menjadi sebab terwujudnya kelestarian lingkungan. Bahkan Islam mengkategorikan bercocok tanam sebagai sebuah sedekah, yang pelakunya akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Dari Sahabat Anas bin Malik ra, Rasulullah bersabda: "Tidaklah seorang muslim menanam pohon atau menanam tetumbuhan kemudian burung, manusia, dan hewan ternak memakan buah-buahan dari pohon yang dia tanam kecuali hal tersebut terhitung sedekah baginya." (HR. Bukhari).
Imam Muslim juga meriwayatkan hadits dari Jabir bin Abdullah bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda : "Tidaklah seorang muslim menanam tanaman kecuali yang dimakan darinya merupakan sedekah, apa yang dicuri darinya merupakan sedekah, apa yang dimakan oleh binatang buas merupakan sedekah, apa yang dimakan oleh burung merupakan sedekah, dan apa yang diambil oleh orang lain juga merupakan sedekah."
Dalam lafal lain, "... merupakan sedekah sampai hari kiamat."
Wah, berarti, ketika tanaman jeruk saya habis dimakan ulat setahun lalu, insya Allah saya dapat pahala juga, yaa.. Aamiin aamiin YRA.
Oya, baca kisah tentang pohon jeruk itu di: Kisah Menghadirkan Proses Metamorfosis di Rumah
Masya Allah, betapa besar keutamaan bercocok tanam bagi seorang muslim, ya, teman. Insya Allah bisa memberikan manfaat, tidak hanya di dunia tetapi juga kelak di akhirat. Aamiin YRA. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, bercocok tanam!
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar yang baik dan sopan. Komentar yang menyertakan link hidup, mohon maaf harus saya hapus. Semoga silaturrahminya membawa manfaat ya...