4 Tips untuk Mengatasi Masalah Hidup, kayusirih.com |
Di tulisan sebelumnya, saya membahas tentang kebahagiaan
semu atau kebahagiaan yang dibuat-buat. Ya, kisah itu memang lahir dari cerita seorang sahabat, tentang bagaimana ia berpura-pura bahagia, agar orang lain tak
mengetahui seberapa dalam luka yang disembunyikannya.
Sekali lagi, saya tidak memukul rata, bahwa orang yang
banyak tertawa adalah orang yang sesungguhnya menyimpan banyak derita juga.
Karena ada juga orang yang pembawaannya memang ceria, dan kehidupannya memang baik-baik saja. Dan tidak semua orang yang memiliki permasalahan hidup pun
menjadi orang yang mudah tertawa, karena ada kalanya, justru mereka menjadi
introvert karenanya.
Baca: Si Penyendiri
Nah, mungkin ada yang bertanya, mengapa sebagian orang
merasa sangat mudah untuk menghadapi masalah kehidupan, sementara di sisi lain,
orang lain lebih mudah putus asa, tidak berdaya dan tertekan ketika menghadapi
masalah yang sama?
Yak, saya punya 4 tips yang bisa kita lakukan agar kita menjadi kuat dan tabah dalam menghadapi masalah kehidupan. 4 tips itu adalah:
1. Bersyukur
Bersyukur. It sounds cliche. Kelihatannya mudah sekali diucapkan, tapi sesungguhnya hal ini amat sulit dilakukan.
Betul, sesekali memang kita perlu mendongak, supaya kita termotivasi untuk memiliki hidup yang lebih baik, yang lebih bahagia. Tapi, kita tak boleh lupa untuk menunduk, memandang ke bawah, supaya kita sadar bahwa tak hanya kita saja yang diberi ujian. Orang lain pun tak lepas dari ujian-Nya, meski bentuk ujian itu berbeda-beda. Jika orang lain saja sanggup untuk menatap masa depan, pantaskah kita memilih untuk menyerah begitu saja pada keadaan?
Betul, sesekali memang kita perlu mendongak, supaya kita termotivasi untuk memiliki hidup yang lebih baik, yang lebih bahagia. Tapi, kita tak boleh lupa untuk menunduk, memandang ke bawah, supaya kita sadar bahwa tak hanya kita saja yang diberi ujian. Orang lain pun tak lepas dari ujian-Nya, meski bentuk ujian itu berbeda-beda. Jika orang lain saja sanggup untuk menatap masa depan, pantaskah kita memilih untuk menyerah begitu saja pada keadaan?
2. Lapang Dada
Ust. Hanan Attaki berkata di sebuah video yang beredar di instagram, "Dada kita itu, sesak, tergantung kelapangannya, bukan tergantung masalahnya. Ada orang yang (punya) masalah sepele, bikin dia nyesek. Ada orang yang masalahnya udah luar biasa, dia masih kayak biasa-biasa aja. Kenapa? Bedanya bukan masalahnya, tapi yang membedakan itu adalah syarhus shodar-nya, lapang dadanya. Bukan masalahnya (yang) terlalu besar, tapi dadanya mungkin belum lapang. Sehingga salah satu yang kita selalu doain itu, Robbishshroh lii shodri, Ya Allah lapangkan dada saya. Lalu yang ke dua, Wa yassir lii amrii, Ya Allah mudahkan urusan saya. Jadi kalau dadanya sudah lapang, maka urusannya jadi mudah. Kalau dadanya sudah lapang, maka hidupnya jadi mudah. Kalau dadanya sudah lapang, maka hubungan dengan pasangannya jadi mudah. Kalau dadanya sudah lapang, maka hubungannya dengan partner atau teman kerja jadi mudah. Robbishshrohli shodri, wayassirlii amri..."
Lapang dada adalah tanda bahwa kita menerima apapun yang Allah gariskan untuk kita.
Lapang dada adalah tanda bahwa kita menerima apapun yang Allah gariskan untuk kita.
Orang yang terobsesi dengan masa lalu, atau istilahnya “Terjebak Nostalgia”, sesungguhnya adalah orang yang terpenjara, sehingga sulit untuk bergerak maju.. (Kayaknya Arin seperti ini juga nih, sukanya lihat-lihat masa lalu)
Orang seperti ini, saat menghadapi masalah, biasanya akan menyalahkan dirinya sendiri. Sementara itu, orang yang berpikir tentang masa depan, dia akan mencari solusi untuk masalah itu. Jadi, kalau kalian ingin menghadapi masalah hidup dengan cara yang baik, maka pikirkan dan hentikan keterikatan dengan masa lalu.
Sesekali menoleh ke belakang tentu dianjurkan, karena di sanalah kita bisa menemukan pelajaran. Tapi terlalu sering melihat ke belakang, justru bisa mencelakakan.
Sesekali menoleh ke belakang tentu dianjurkan, karena di sanalah kita bisa menemukan pelajaran. Tapi terlalu sering melihat ke belakang, justru bisa mencelakakan.
4. Mudah Melepaskan
Ada kalanya seseorang menjadi sangat bersedih
manakala sesuatu hilang dari genggamannya. Sesuatu itu bisa berwujud harta
benda, bisa juga orang kesayangan. Memahami bahwa sejatinya semua adalah
titipan, adalah salah satu cara untuk berdamai dengan permasalahan hidup. Jadi,
ketika sesuatu diambil dari kita, kita tidak akan berlarut-larut menyesalinya,
karena kita paham, sebenarnya kita tidak memiliki apa-apa.
diambil dari instagram @KutipanSemangat |
Baiklah, itu dia 4 tips untuk mengatasi masalah hidup yang bisa saya sampaikan. Tulisan ini murni untuk mengingatkan diri saya pribadi, karena masih sering lalai. Dan untuk saudara-saudaraku yang sedang dihimpit masalah, sabar, semoga Allah segera beri jalan keluar. Arin selalu berdo'a untuk kebahagiaan kalian. ❤❤❤
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tinggalkan komentar yang baik dan sopan. Komentar yang menyertakan link hidup, mohon maaf harus saya hapus. Semoga silaturrahminya membawa manfaat ya...