picture taken from Pixabay, edited by Kayusirih |
Beberapa hari lalu, seseorang mengirimi saya pesan via instagram. Konon, si Mbak sengaja mencari nama saya setelah membaca tulisan saya tentang toksoplasma. Ya, bisa ditebak, si Mbak terkena toksoplasma, karena sering kontak dengan kucing. Jujur, saya sedih banget waktu baca curhatannya.
Chat beliau melalui Instagram saya |
Oya, tulisan yang dibacanya adalah; Belajar Tentang Toxoplasma Gara-Gara Rahayu Pawitri
Percakapan saya dengan si Mbak, saya tunjukkan kepada Mbak Rahayu Pawitri (Mbak Wiwit) juga. Dan kata Mbak Wiwit, saat ini Mbak Wiwit sedang berusaha untuk melakukan penyembuhan dengan caranya sendiri. Kita doakan sama-sama yuk, semoga Mbak Wiwit berhasil, dan nanti bisa cerita ke kita lewat blognya. ☺
Nggak berhenti di situ, pas screenshot percakapan saya dengan si Mbak yang terkena infeksi toksoplasma itu saya buat status di WA, seorang tante cantik nan sholihah pun mengaku terkena toksoplasmosis okular, yaitu toksoplasma yang mengenai mata. Penyakit ini menyebabkan gangguan penglihatan, muncul floater (nik-nik, seperti ada benda kecil yang melayang-layang menghalangi pandangan) pada mata. Kemungkinan terburuk jika terinfeksi parasit Toxoplasma gondii di area mata adalah kebutaan. :(
Alhamdulillah, saat ini tante cantik nan sholihah itu sudah sembuh, dan sudah memiliki putri kecil yang imut dan lucu. Apakah si tante ini memelihara kucing? Tidak. Lalu tertular toxoplasma dari mana? Dari LALAPAN.
Sedih ya? Niat mengonsumsi sayuran segar gitu kan biar badan sehat. Ini malah kena penyakit.
Secara kebetulan, kemarin #BloggerKAH juga ingin berkolaborasi membahas lalapan ini. Nanti dibaca ya tulisan Mbak Ran di sini dan Mbak Widut di sini. Saya, Mbak Rani dan Mbak Widut, memang suka sekali makan sayur. Saya bahagiaaaa banget kalau pas ke Rumah Makan Khas Sunda, karena Masakan Sunda itu surganya lalapan.
masakan sunda, siapa tak tergoda? |
Timun, kemangi, kubis / kol, daun selada, kenikir (atau orang Purworejo menyebutnya suring), kacang panjang, adalah beberapa contoh lalapan kesukaan saya. Tapi, saya menemukan daun lalapan enak, waktu saya melewati Sumedang akhir tahun lalu. Namanya adalah Daun Tespong.
Daun Tespong ini bentuknya hampir mirip dengan daun seledri. Rasanya semriwing. Dan ternyata, khasiat dari daun tespong ini banyak sekali. Mengutip satuharapan.com, selain banyak dikonsumsi sebagai lalapan, daun tespong juga dipercaya sebagai obat anti nyeri pinggang, demam, flu, memar, juga obat digigit ular dan kalajengking. Itulah sebabnya, banyak kalangan akademisi yang tertarik untuk meneliti khasiat tanaman ini. Seperti Tina Rostinawati, MSi, Apt dari Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, yang menemukan bahwa daun tespong berpotensi sebagai anti mikroba.
Lebih hebatnya lagi, transferfactorformula.com juga menuliskan khasiat daun tespong sebagai anti kanker. Kandungan antioksidannya yang tinggi, mampu menghambat aktivasi karsinogen yang memicu sel kanker. Daun tespong juga mengandung unsur-unsur seperti flavonoid, fenilpropanoid, dan asam fenolik, yang kesemuanya itu mampu mencegah timbulnya sel kanker dalam organ tubuh.
Ini penampakan lebih dekat daun tespong yang kayak manfaat itu yaa.. Tapi plis, jangan salahkan saya kalau pada ngiler dengan makanannya.. Saya pun kangen dengan semua makanan itu, hiks..
daun tespong, lalapan di masakan sunda. duh lezatnya.. |
Jadi kangeeen sama Masakan Sunda. Kangeeen sama daun tespong juga. Tapi, duh, takut sama toksoplasma juga. Gimana ya, biar bisa tetap nyantai makan sayuran segar tanpa khawatir terkena protozoa parasit mengerikan itu?
Nah, pas ingat sayuran mentah, saya langsung auto connect pada diet sehat ala food combining (FC). Kebetulan saya kenal salah satu pelaku FC, yaitu Mbak Widyanti Yuliandari. Beliau juga merupakan penulis buku berjudul "Food Combining Pola Makan Sehat, Enak dan Mudah".
Ini dialog saya dengan beliau, setelah saya ceritakan tentang teman-teman yang terkena toksoplasma karena mengonsumsi lalapan atau sayuran mentah.
Arin: "Mbak Wid kan pelaku food combining yaa, yang sering mengonsumsi raw food. Ada cara tidak, supaya buah dan sayur yang kita konsumsi terhindar dari virus (saya salah, Toxoplasma gondii ini bukan virus, tapi protozoa parasit) ini? Kan serem ya, niat mengonsumsi sayuran segar supaya sehat, malah kena penyakit yang sulit disembuhkan.."
Mbak Widyanti:
"Pertama perlakuan buah dan sayurnya ya. Karena keduanya dikonsumsi terutama mentah. Sayur dan buah harus dicuci bersih di air mengalir. Ambil air sebaskom, beri cuka apel 3 sendok lalu rendam sayurannya (3-5 menit). Setelah itu bilas kembali di air mengalir.
Kedua cara makan. Buah atau sayur yg berkulit sebaiknya dikupas terutama jika tidak organik.
Yang tak kalah penting yaitu Kunyahan. Mengunyah harus saksama dan sampai sangat halus. Tujuannya supaya air liur melaksanakan tugasnya membunuh kuman. Walau dalam bentuk jus, tetap harus dikulum2 supaya nyampur dg liur.
Dan kalau pola makannya sudah benar, sebetulnya kuman bakal susah kok hidup di tubuh. Karena sifat tubuh jadi agak basa sedangkan kuman suka PH asam."
Alhamdulillah, ngobrol dengan Mbak Wid, saya jadi tercerahkan. Nah, setelah membaca penjelasan Mbak Widyanti tadi, jangan takut lagi ya untuk mengonsumsi lalapan. Kalau mau makin sehat lagi, teman-teman bisa coba diet ala Food Combining. Biar lebih jelas lagi, teman-teman bisa beli buku Food Combining karya Mbak Widyanti Yuliandari ya.. Semangat sehat semuaaa... ☺
buku Food Combining karya Widyanti Yuliandari, S.T. |
daun tespon pernah lihat juga tuh mbak dirumah makan sunda, kalau lalapan aq sukanya paling cuma daun selada, kol sama ketimun... kalau makan sayur mentah seperti karedok itu gimana mbak ? apa ada kemungkinan juga terkena toksoplasma
ReplyDeleteada Mbak..makanya mencucinya harus benar. intinya, jaga kebersihan deh. dan seperti kata Mbak Wid tadi, mengunyahnya juga harus sampai benar-benar halus.
DeleteMbak Arin aku kok penasaran ya.. aku tu punya floater juga di mata, kadang muncul kadang hilang. Taunya mbak yg tanya sama kamu kena toksoplasma gimana?
ReplyDeletedia periksa ke dokter Mbak..
DeleteAku suka kucing...suka lalapan juga. Cuma aku pernah denger...katanya klo udah terbiasa sama kucing gitu, nanti tubuh akan membentuk antibodi sendiri. Bener nggak ya mba..?
ReplyDeleteitu Mbak yang terkena toksoplasma itu, dia hobi mainan kucing Mbak.. sebenarnya pelihara kucing tu nggak masalah, asal setelah kontak dengan kucing, kita cuci tangan. pencegahannya ada di tulisan saya tentang toksoplasma, yang saya tautkan di dalam tulisan di atas ya Mbak..
DeleteSebagai penyuka lalapan saya juga suka kawatir saat harus menyantap sayuran mentah. Jadi tercerahkan dan nggak kawatir lagi, deh. Bakal nyetok cuka apel deh buat nyuci sayur dan buah.
ReplyDeleteAku juga Mbak..jadi pengen nyetok cuka apel. :)
DeleteJadi kesimpulannya, lalapan nggak bakal bikin kita kena toksoplasma kalau dicuci dengan benar, ya.
ReplyDeleteEmang sih ya, semua sayur baiknya dicuci sebelum diolah atau dimakan biar menghindari kuman.
Btw, mak itu link blog mbak Widi gak ada ya :D
Iya Mak, dan sebaiknya memang mencucinya di air mengalir.
DeleteEh iya..lupa belum dimasukin.. 😁😁
Tertarik baca karena beberapa orang kenalan terkena torch, dan kebetulan pengen juga bahas ini di blog.
ReplyDeleteBaru ngerti kalau ternyata cuka apel bisa ya dipakai untuk menghindarkan kuman. Tapi apa itu ga pengaruh ke rasa mba?
Sepertinya sih ada pengaruhnya, Da.. Coba yuk, enak apa ngga kalo udah direndam pake cuka apel..
DeleteDuuh, terus gimana kalau lagi makan sayur beli di warung :( Atau mending nggak udah beli sayur di warung yaa.. makan sayur masak sendiri aja lebih aman, nyucinya beneran.
ReplyDeletedi rumah juga ada kucing hiks, bukan berniat memelihara kucing sih. gara-gara pak Suami biasa menyediakan makanan kucing di luar jadi mereka krasan di rumah. Semoga saja kucing-kucing yang berkeliaran di rumah pada sehat semua...
ReplyDeleteaku juga nyetork cuka apel tapi baru tau fungsi lainnya skr. maklum lah orang sunda suka lalapan juga :)
ReplyDeleteWaduh, baru tau kalo mengkonsumsi lalapan bisa berisiko kena toksoplasma. Soalnya saya juga suka lalapan, walo milih milih, gak semua. Tapi info dari Mba Widyanti sangat membantu. Makasih sharing-nya Mba :)
ReplyDeletemasakan sunda lezat banget yah kak? baru liat soalnya kak
ReplyDeleteMekanismenya gmn ya kok bisa kena toxo dari lalapan?
ReplyDeleteWah harus ngobrol sama mbak Wid juga nih aku...khawatir juga konsumsi buah dan sayur mentah.
ReplyDeleteAku masih susah buat menerapkan nyuci pake cuka nih mbak, pdhl penting bgt ya.
ReplyDeleteKadang kucuci cuma sekali doank lalapan mentahnya.
Duh saya jadi deg-degan karena di rumah ada kucing yang sering nongkrong di pintu belakang. Nggak masuk rumah sih, tapi kalau saya pulang, dia suka ngelusin badannya ke rok saya. Gelendotan di kaki. Berarti besok-besok musti lebih hati-hati dan hidup lebih bersih lagi. Kalo udah gini tuh, saya jadi suka ngiri dengan kehidupan di barat yang serba teratur dan bersih higienis. Buat makan pun nggak mesti mikir berkali-kali hanya karena masalah kebersihan. :(
ReplyDeleteAKu punya kucing dari dulu, tapi setelah menikah sudah lepas dari kucing mertua nggak suka. Jadi kudu berhati-hati inih, secara yang masak juga mertua aku nggak memerhatikan bagaimana pencuciannya. Besok-besok aku cek algi ah, harus hati-hati dalam menjaga kebersihan lingkungan
ReplyDeleteaku juga penyuka lalapan, makasih sharing nya mba aku baru tau kalau air liur bisa membunuh kuman, makanya Nabi Muhammad menyunnahkan mengunyah makanan minimal 40 kali ya
ReplyDeleteAku mau juga ah menerapkan food combining nih mba. Selama ini penasaran mau mencoba dan belum bisa juga. Penasaran mau mencoba membaca bukunya juga :)
ReplyDeleteAduduu...bunda ini boleh dibilang ratunya lalapan mentah. Baca postingan ini jadi serem juga, ya. Apa mata bunda ini bukan katarak kali tapi terkena parasit itu ya, karena seperti ada yang melayang-layang di udara menghalangi penglihatan kita. Mulai sekarang akan melakukan arahan Mbak Wid deh dalam hal makan lalapan mentah: dicuci bersih di air mengalir, rendam dengan cuka apel, kemudian dicuci lagi -- siap saji deh. Alhamdulillah Bunda mampir ke blog ini dan ada postingan yang bikin tenteran si pelahap lalapan, hehe... Thank you for sharing.
ReplyDeleteAku sekarang kurang suka kucing tp gak benci juga. Untuk lalapan, kadang makan kaya kol, kemangi dan itu juga dicuci di air mengalir. Semoga kita tetap sehat dan jauh dari penyakit ya
ReplyDeleteBaru tau ada daun namanya daun tespong mbak..Tapi kok jadi kuatir gitu ya klo virus toksoplasma ada di lalapan juga..
ReplyDeleteAku suka lalapan, duuh orang sunda pisan lah, kayaknya kalau makan lalapan tuh surga banget, yang dikhawatirkan sih saat makan di luar dan ada lalapannya, misalnya khan ecel lele suka dikasih lalapan selada bokor tuh, kadang yakin nggak yakin bersih atau tidaknya, ngeri ya kalau sudah kena toksoplasma
ReplyDeleteMirip daun kemangi ya? Apa beda ya? Bentuknya sih mirip
ReplyDeleteKalau lihat sekilas mirip dengan cilantro or coriander ya mba. Wanginya enak kan.. dan tekstur seperti cellery tapi kecil ya. Jadi inget prinsip2 food combining lagi nih
ReplyDeleteSaya mempunyai 5kucing tapi ya gitu harus menjaga kebersihan setrlah main-main sama anabul harus cucitangan
ReplyDeleteWah serem banget yaa... kalo orang china tuh lalapan dicuci pake air hangat.
ReplyDeleteWah baru ngerti nih tokso bisa dari lalapan juga. Serem ya. Berarti kudu sedia cuka apel di rumah buat cuci-cuci sayur dan buah kalau gitu. Thanks udah share ya mbak.
ReplyDeleteKalau maem lalapannya di luar, susah juga ya memastikan udah dicuci dengan benar atau belum. Semoga tidak kenapa2 ya mba bagi pecinta lalapan saat menikmati hidangan di warung or resto.
ReplyDeleteAku pecinta kemangi garis keras,mBak. Dipenyet sama udang goreng plus sambal terasi, laziiiis banget lah. Terima kasih tipsnya ya, Mbak. Aku biasanya metik kemangi depan rumah terus aku cuci di air keran gitu. Kalau makan jangan lupa ucapkan bismillah.
ReplyDeleteNainii...dari kapan lalu sudah kepingin beli cuka apel, tapi belom kesampaian.
ReplyDeleteBerarti aku harus lebih gigih cari cuka apel yaa...
Demi makan sayur mentah yang lebih kreess...nikmat~
Bermanfaat sekali artikelnya :)
ReplyDeleteSaya bukan pecinta sayuran mentah, tapi saya sukaaa banget sama kucing. Dan lewat artikel ini, saya baru tahu ternyata virus tokso juga bisa menyerang mata dan menyebabkan kebutaan yaa, kirain hanya bikin wanita susah hamil aja
ReplyDeleteJadi ingat kenapa kami yang beragama Islam dianjurkan mengunyah 32 kali untuk makanan keras, serta 5-10 kali untuk makanan lunak.
ReplyDeleteTernyata banyak sekali kebaikannya ya!
Baidewei baru tahu ada nama Daun Tespong.
Mendadak jadi ingat bola pingpong, HIHIHI
Mbak kami melihara 3 kucing nih di rumah. Jadi deg2-an
ReplyDeleteMakanya kadang lebih puas makan lalapan di rumah. Dibersihinnya pakai air mengalir dan direndam air garam. Kadang memang organik lebih aman.
ReplyDeleteSerem ya mba. Secara orang Sunda aku suka banget lalap. Hehe