Stasiun Purworejo, taken by @yopiedompas |
Purworejo selama ini dikenal
sebagai Kota Pensiun, karena memang kebanyakan anak mudanya merantau, dan kota
ini “hanya” dihuni anak-anak sekolahan dan para pensiunan. Alasan itulah yang
seringnya dijadikan kambing hitam, kenapa Purworejo kelihatannya hanya
begitu-begitu saja.
Tak bisa dimungkiri, Purworejo
memang sepi. Sejak saya kecil hingga saat ini, tak banyak perubahan yang
berarti. Bahkan suami saya sempat mengunggah sebuah foto di instagramnya,
seperti ini:
Bagai dua sisi mata uang, di satu sisi ke-stagnan-an ini memang patut disyukuri. Seperti salah satu komentar di postingan suami saya tersebut,
@iniyusing: "sy sih cenderung lebih baik tdk byk pertumbuhan. Lbh damai dan kerusakan makin kecil. Begitu byk pertumbuhan fisik...dengan segera rusaknya banyak. Apalagi nggak ada rem yg cukup tahu byk soal2 ekologis sebagai hal penting di daerah2 spt itu."
Tapi di sisi lain, hal ini seringkali
menjadi satu topik yang banyak dikeluhkan. “Purworejo itu seperti kota mati”,
banyak yang mengatakan demikian.
Namun, mudik lebaran kali ini,
saya melihat satu perubahan yang cukup menyenangkan, yaitu perkembangan di
sektor kuliner. Jika selama ini kuliner Purworejo seolah hanya menyediakan
makanan saja, kini sudah tersedia tempat makan sekaligus tempat nongkrong yang
nyaman. Setidaknya ini yang saya rasakan saat mengunjungi Cozy Coffee Corner.
Cozy Coffee Corner, Depan Stasiun Purworejo |
Saat pertama kali menginjakkan
kaki di tempat ini, saya membatin, “Akhirnya, anak-anak Purworejo punya tempat ngopi yang asyik, kayak
orang-orang kota.” Ternyata, Cozy Coffee sudah ada sejak 20 Mei 2016 (cafe pertama), sedangkan Cozy Coffee depan stasiun ini baru dibuka 10 Juni 2018. Wah, masih baru bangeeettt...:)
Di Cozy Coffee Corner, selain bisa
ngopi, kita juga bisa nyemil. Soal harga, standar koq, masih jauh lebih murah dibandingkan
kopi di you know where, hehe...
Tempatnya juga asyique, mau di dalam atau di luar, oke-oke aja. Kebetulan saya ke
sana malam hari, jadi di luar pun, ya adem-adem aja. Kurang tau kalau pas siang
hari yaaa...
daftar menu dan daftar harga di Cozy Coffee Corner, Purworejo |
Kemarin saya pesan ini. Semuanya
ngga sampai 100 ribu. Dan Amay doyan banget sama burger ice cream-nya.
ngopi di Cozy Coffee Corner, Purworejo |
cappuccino ice di Cozy Coffee Corner, Purworejo |
Burger Ice Cream di Cozy Coffee Corner, Purworejo |
Lokasi Cozy Coffee Corner juga
strategis. Kalau saya tidak salah ingat, semua angkot jurusan Purworejo pasti
melewati tempat ini. Ke Cozy Coffee Corner juga bisa jadi tujuan ke dua, saat
teman-teman mengunjungi bangunan cagar budaya di kota ini, yaitu Stasiun
Purworejo. Tinggal menyeberang saja. Jadi, sekali jalan, kita bisa mendapatkan
dua hal sekaligus.
Memang, saat lebaran kemarin,
saking ramainya pengunjung di sini, kami harus menunggu pesanan kami datang
hingga lebih dari satu jam. Katanya sih, ini karena baristanya hanya satu
orang. Yaa, semoga ke depannya bisa lebih baik lagi yaa... Semoga tahun depan,
saat pengunjung membludak, pihak Cozy Coffee Corner sudah lebih siap.
Tapi overall, saya sih suka dengan tempatnya. Mungkin tempat ini bisa
dijadikan pilihan untuk meet up dengan teman-teman seperjuangan di mudik yang akan datang.
Selamat jalan-jalan dan makan-makan di Purworejo Berirama yaa.. J