Tahun
ajaran 2013/2014 hampir usai. Beberapa sekolah pun telah membuka pendaftaran
penerimaan siswa/siswi baru untuk tahun ajaran berikutnya. Para orang tua yang
putra-putrinya duduk di kelas VI dan IX mulai getol mencari informasi sekolah
mana yang terbaik setelah mereka dibuat stress dengan UN yang telah
berlangsung.
Fenomena
seperti ini terjadi tiap tahunnya. Namun satu yang seakan dilupakan oleh orang
tua sekarang, anak-anak memiliki kapasitas yang berbeda. Paradigma yang
terbentuk bahwa anak yang cerdas adalah ia yang menguasai pelajaran-pelajaran
eksak seharusnya mulai ditinggalkan. Ingatlah bahwa setiap anak mempunyai
keunikan sendiri-sendiri, dan kemampuan mereka tak bisa dan tak boleh disamaratakan.
Jenis kecerdasan juga bermacam-macam, inilah yang disebut dengan multiple
intelligences.
Dalam
memilih sekolah untuk anak, sebaiknya orang tua telah mengetahui bakat dan
minat anaknya. Bahkan akan lebih baik lagi jika sekolah yang dipilih
disesuaikan dengan gaya belajar anak karena tidak semua anak cocok dengan gaya
pembelajaran yang bersifat konvensional seperti sekolah kebanyakan. Ini juga
berlaku ketika kita mencarikan SD untuk anak-anak yang telah lulus TK.
Kenali
dulu gaya belajar anak-anak kita, apakah ia merupakan tipe audio, visual, atau
kinestetik? Jika ia bergaya kinestetik, maka tidak tepat jika kita memaksanya
belajar di sekolah yang mengharuskan ia duduk tenang sambil mencatat dan
mendengarkan penjelasan guru di depan kelas. Hasilnya tidak akan optimal.
Orang
tua harus paham bahwa sekolah terbaik bukanlah sekolah yang menyediakan sarana
dan prasarana yang “wah”. Sekolah yang baik adalah sekolah yang memfasilitasi
keingintahuan dan kreativitas siswanya, bagaimanapun gaya belajarnya, sehingga setiap
anak mampu melejitkan potensi yang dimilikinya.
Mbak ini postingan jempolan, infomatif, padet, nggak terlalu panjang dan fokus pada pembahasan :D
ReplyDeleteSerius Mba? wah, jadi melambung saya, hehehe...
Deletewah jane dikirim ke media tu mbak arinta hehe
DeleteGak laku mba, ini udah aku coba ke JP, hehehe...
DeleteMungkin bisa dibiasakan dulu nulis di surat pembaca mb, atau di media lain kayak suara merdeka atau kedaulatan rakyat. Baru ke yang gradenya lebih berat kayak opini dll.
ReplyDeleteDiam2 juga bingung mb ntar milihin sekolah buat zahra. sekolah bagus mahal bingits (pengalaman dulu bantu2 di sekolah kek gitu)
Ke JP karena arin sudah pernah masuk kesana Mba, jadi pede. Tapi ternyata belum laku, hehehe...
DeleteSemoga nanti bisa dapet yang sesuai dg Mbak Zahra ya Mba.. Kalau saya dan suami, insya Allah sudah mantap utnuk memasukkan Amay ke sebuah sekolah alam. Tapi belum tahun ini. Tahun depan ketika Amay 4 tahun, karena anaknya belum mau diajak sekolah.